🦉Chapter 65 | One Fine Day

1.2K 130 25
                                    

🦉CHAPTER 65🦉- One Fine Day -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦉CHAPTER 65🦉
- One Fine Day -

Freyya deg-degan.

Setelah janjinya dengan Gallan kemarin, dirinya hampir tidak bisa tidur semalaman.

Yang paling Freyya kesali pada dirinya sendiri adalah, dia terlalu exicted untuk 'jalan' dengan Gallan siang nanti. Padahal paling lama juga mereka hanya akan mengobrol selama dua sampai tiga jam, lalu setelah itu pulang ke tempat tinggal masing-masing.

Gadis itu kini tampak membongkar isi lemarinya, mencari outfit yang paling 'normal' untuk pergi nanti, tidak terlalu over, tapi tetap trendy.

Freyya hanya bisa menghela napas sambil memandangi dirinya yang tengah mematut diri di depan cermin setinggi badan dengan menggantungkan helaian baju di sisi depan tubuhnya.

"Astaga, Freyy. Lo dari kemarin kenapa, sih? Lo ngarepin apaan dari pertemuan nanti? Bisa biasa-biasa aja nggak?" umpatnya menyadari kebodohannya pagi ini. Tingkahnya selama 18 jam terakhir seperti remaja labil yang deg-degan karena akan pergi nge-date.

Dia tau tak akan ada yang spesial dari hari ini, tapi dari dalam lubuk hatinya dia berharap hari ini bisa jadi perpisahan dengan kesan yang baik bersama Gallan, terlepas dari apa yang ingin lelaki itu bicarakan.

Dengan keyakinan barusan, Freyya meneruskan kegiatannya. "Keep going, Freyy. Anggap aja effort lo ini adalah dedikasi terakhir untuk Gallan yang hampir jadi tunangan lo, karena setelah ini hubungan lo sama dia bener-bener berakhir. Gue bakal lanjut dengan rencana masa depan gue dan Gallan ... juga akan lanjut dengan dunianya."

Kembali dipatutnya vest rajut berwarna navy bermotif itu ke depan dadanya, di dalamnya dia akan mengenakannya dengan blouse putih simple dan bawahan rok jeans selutut berwarna light blue. Semoga saja Gallan benar-benar akan menjemputnya dengan mobil karena outfit-nya kali ini tidak memungkinkan untuk memanjati motor Ninja yang tinggi itu. Meski begitu tentu Freyya akan mengenakan safety short pants untuk berjaga-jaga.

Usai memastikan pakaiannya, which is ini kali pertama gadis itu melakukannya, Freyya turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama orang tuanya. Suasana sarapan pagi itu hanya diisi dengan obrolan ringan seputar kabar Tiara dan Jayden, bagaimana seminar proposal Freyya kemarin, dan rencana jadwal penelitian tugas akhirnya ke luar kota.

"Kemungkinan Freyya bakal berangkat penelitian minggu depan, Ma, Pa," jawab Freyya untuk pertanyaan yang kesekian dari ayah dan ibunya.

"Bagus, lebih cepat lebih baik. Di sana kamu bisa nginap di rumah Tante Mirna atau rumahnya Eyang Pura. Berapa lama penelitiannya?" tanggap Tuan Hengky, ayahnya.

"Kalau dari banyak data yang harus Freyya kumpulkan, estimasinya butuh tiga bulan. Aku mau kelarin semua draft skripsinya di sana, jadi pas balik ke Jakarta tinggal langsung bimbingan dan revisi. Jadi, maunya Freyya ngekos aja di sana, biar fokus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE REBELLOUSE! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang