🦉Chapter 16 | Digrebrek

5.2K 275 325
                                    

🦉ENAM BELAS🦉

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🦉ENAM BELAS🦉

- Digrebek -


Freyya berjalan menyusuri koridor kampus, menuju taman gazebo tempat dirinya dan Keenan (sahabat laki-lakinya yang terasa seperti pacar) janjian. Dia memeriksa what's app-nya dan mendapat kabar dari Keenan bahwa lelaki itu sudah keluar kelas dan menunggunya di sana.

Keenan memang seangkatan dengan Freyya meski beda fakultas dan seharusnya juga sedang menyusun skripsi. Namun lelaki itu sempat cuti satu tahun karena ikut program pertukaran mahasiswa ke Finlandia, sehingga dia masih harus menyusul SKS mata kuliah semester lalu di tahun ini.

"Freyy!" Keenan melambai pada Freyya saat melihat sosok gadis itu dari ujung taman.

Freyya yang tadinya menunduk melihat ponselnya memandangi Keenan dan balas tersenyum.

"Ke sini pake apa?" tanya Keenan begitu gadis itu mendekatinya.

"Pake ojol. Lo udah kelar kelasnya? Kok cepet banget?" tanya Freyya sambil melirik jam tangannya. Seharusnya mata kuliah sesi siang ini selesai lima belas menit lagi.

"Iya, tadi dosennya minta selesai lima belas menit lebih cepet karena dia harus ngisi kuliah umum buat mahasiswa baru," jelas Keenan dengan cengiran tampannya. "Kalau ke sini harus pake ojol kenapa malah nggak mau gue jemput dan samperin ke rumah lo aja?" herannya.

Freyya tersenyum kecil. Tidak mungkin dirinya bilang bahwa dia ingin mencari Gallan dulu ke sekretariat karena itu hanya akan kedengaran aneh, seolah dirinya akan terkesan peduli pada lelaki itu padahal Freyya sangat yakin dan percaya dirinya sama sekali bodo amat dengan urusan Gallan.

"Gue ada sedikit urusan tadi," singkat Freyya. "Ya udah, kalau gitu, kita langsung ke XXI aja?" ajaknya cepat.

Keenan pun mengangguk dan membawa gadis itu ke parkiran, tempat dimana mobilnya diparkir.

Seperti biasanya Freyya duduk di bangku sebelah kemudi, memasang seat belt dan melempar pelan goodie bag-nya ke bangku belakang. Mobil Keenan memang sudah terasa seperti mobil sendiri saking seringnya bepergian bersama lelaki itu.

"Lo laper? Nggak mau makan dulu?" tawar Keenan sembil melirik jam ponselnya sebelum diletakkan di dashboard mobil. Dia juga sudah duduk di depan kemudinya.

"Hmmm, agak laper sih," jujur Freyya yang membuat Keenan terkekeh.

"Mau makan dimana?" tanya Keenan melajukan mobilnya keluar dari lingkungan kampus.

"Hmmm, liat di ntar mall ada apa aja, deh. Gue bingung setiap mikirin mau makan apa," pungkas Freyya.

"Ya udah. Mentok-mentok palingan nanti AW atau Solaria," celetuk Keenan. "Oh, iya. Lo udah ada dihubungi sama Tiara?" tanyanya teringat pada sahabat mereka yang satu itu.

THE REBELLOUSE! (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora