Aku butuh kamu..

623 27 1
                                    


Jangan lupa tekan bintang🌟

Dan follow akun clubunny

Dan follow akun clubunny

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit mulai menggelap, membuat suasana hutan yang semula masih bisa dia ajak kerja sama kini tidak lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit mulai menggelap, membuat suasana hutan yang semula masih bisa dia ajak kerja sama kini tidak lagi.
Rasa takut dalam diri-nya seketika muncul ketika setetes Cairan kental mengalir dari hidungnya.

dia tidak mau mati disini..

Antariksa segera menyeka darah yang keluar dari hidungnya, tak hanya sampai disitu, kepalanya terasa begitu pusing, Nafas-nya terasa begitu sesak, Itu yang membuatnya takut sekarang.

Angkasa..aku butuh kamu..

ઈઉ ˚𝅄

Kini, tim SAR dan beberapa guru sedamg sibuk mencari keberadaan salah satu siswi mereka yang hilang, siapa lagi kalau bukan Antariksa yang mereka cari.

Melihat semua itu Angkasa tidak puas, dia masih sanggat khawatir pada gadis itu meskipun dia tau Aurora-nya bisa menjaga diri sendiri , Namun aurora tetap lah manusia, terlebih perempuan, mana ada yang tidak takut di dalam hutan sendirian?

Dan sialnya.. waktu malam telah tiba, para Tim SAR dan yang lain memilih menghentikan pencarian sementara karena hutan yang akan mereka telusuri adalah hutan belantara, hutan yang dimana banyak sekali hewan liar dan buas disana, terlebih..hari sudah gelap.

Hal itu semakin membuat angkasa Risau, sahabat-sahabatnya bisa melihat jelas itu.

"Sa.., tenangin diri lo" ujar Gerald.

Angkasa menghela nafas panjang, "gue khawatir ger"

" Kita doa aja ya? Supaya an cepet ditemukan" ujar reynand yang baru saja selesai melakukan salam-tahap terakhir shalat.

Namun ketika angkasa hendak berbalik untuk duduk disamping Reynand, sebuah ide gila muncul dalam otak-nya yang sudah kalut.

gue ga bisa tinggal diam sementara aurora sendirian disana!

Laki-laki itu dengan cepat meraih senter, jaket juga sebuah tali panjang yang sengaja dia bawa dimasa genting seperti ini.
Segera , angkasa berlari tanpa mendengar seruan teman-temannya .

"Sa! Lo udah gila ! Balik sa! Udah malam!"

Terakhir, angkasa hanya mampu mendengar si batu-laut berseru lantang.

ઈઉ ˚𝅄

Suara suara seperti burung hantu, suara pohon yang tertiup angkin dan yang lain cukup membuat Nyali angkasa sedikit menciut, namun demi Aurora, dia tak akan takut sedikitpun

Angkasa sengaja mengikatkan tali pada salah satu pohon yang tak jaih dari Tempat mereka ber-piknik, lalu berjalan sembari menarik tali itu di tangan kirinya, sememtara satu nya lagi memegang senter.

"Aurora.., kamu dimana?" Panggil angkasa tidak terlalu kuat, Takut jika nanti penghuni hutan akan terganggu.

Hening,Tak ada sahutan.

Bukan angkasa namanya kalau menyerah, cowok tampan itu memperceoat langkahnya agar lebih cepat menemukan aurora.

ઈઉ ˚𝅄

" Lea, gimana kalo tuh cewek mati?" Ujar Elzetta kepada gadis berambut pirang Tak alami yang dengan santai nya memakai masker di wajah-nya.

Gadis itu hanya mampu tersenyum tipis, kalau bisa dia ingin tertawa lebih keras , namun karena takut maskernya Retak, jadi terpaksa dia menahannya, padahal dia sudah ingin sekali mengaminkan ucapan Elzetta tadi.

Mati aja sekalian !Batin Allea.

" ya biarin, ga perduli" balas allea tak ounya hati nurani sembari kembali memoles masker-nya dibagian yang belum terpoles.

"Tapi..gue takut lea, gimana kalo kita ketahuan?" Ucap grecia yang tampak panik.

"Hsut diam! , kalo lo ga panik, kita ga akan ketahuan!" Tegur allea pada grecia.

ઈઉ ˚𝅄

Sudah Tiga jam Antariksa mampu bertahan dengan kondisi yang lemah, matanya membawa -nya untuk Menutup namun segera dia Membuang jauh-jauh hal itu, mau bagaimana pun, dia tidak boleh tertidur!

Tangan gadis itu tak henti-hentinya memijat pelipis nya yang terasa teramat sangat pusing, untunglah darah segar dihidungnya sudah mengering, atau jika tidak..entah hal buruk apa yang akan terjadi.

Dan syukurnya lagi, Sesak yang sempat menghampiri tadi sudah hilang.

Kepala gadis itu menengadah ke langit, tersenyum pada langit luas itu seraya berkata, "Makasih tuhan.., Makasih karena masih biarkan Antariksa tetap hidup"

ઈઉ ˚𝅄

"Aurora.., kamu dimana?" Panggil angkasa dengan tubuh yang bergetar hebat.

Aneh, kenapa tiba-tiba pandangannya terasa buram?
Tidak! Dia tidak boleh lemah!

Angkasa semakin mempercepat langkah, namun sial, kaki-nya Tersandung akar pohon hingga membuatnya terjerembab ke tanah.

Bukan, bukan itu yang membuatnya sial, melainkan karena Senter yang ada ditangannya tak lagi menegeluarkan lampu.

Angkasa memeriksa apakah senter itu mati atau tidak, sialnya..senter itu mati akibat dia jatuh tadi hingga terlempar mengenai akar pohon yang keras.

Sekitarannya sanggat gelap, tak ada sedikitpun pencahayaan disana, bahkan sang rembulan enggan mengeluarkan sinar rembulan nya yang terang.

Astaga..bagaimana sekarang?

Next?

Angkasa & Luka [SELESAI]Where stories live. Discover now