Kecelakaan pada juni ditahun 2020.
Dua kendaraan berbeda saling menghantam mengakibatkan kecelakaan hebat merenggut korban jiwa. Bus berisikan berbagai orang yang harusnya sampai di halte malah tergeletak dalam jurang.
Saat itu Jaxson ada disana, ia ikut terseret dalam kecelakaan itu.
Lelaki kelahiran Agustus terdiam menatap wanita yang kulitnya penuh oleh bekas luka. Gelas kaca yang ada tangan lentik itu bawa keatas meja, mengisi benda bening tersebut dengan air berwarna ungu pekat. Jaxson memandang sosok Wanita berumur yang adalah ibu kandungnya.
Malam ini Jaxson sengaja bertanya perihal masa lalunya yang masih belum bisa ia kenang, terutama mengenai kecelakaan yang menimpanya hingga harus merasakan berbulan bulan tak sadarkan diri.
" Jadi kapan tepatnya kecelakaan itu terjadi?" tanya Jaxson menatap sang ibu, tangan lelaki tinggi itu mengetuk ngetuk permukaan meja.
" jika tak salah itu juni di tahun 2020. Seingat ku, kau sedang melarikan diri" Jawab sang ibu kemudian membawa cairan ungu yang ada pada gelas kaca ke ujung bibirnya.
" Beruntung john datang menyelamatkanmu," lanjut wanita itu menaruh gelas kaca yang ia pegang keatas meja. Dagunya menunjuk pada gelas tersebut, menawarkan minuman yang ada pada Jaxson yang mana lebih dulu ditolak oleh orangnya.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu pada ibumu ini?," Heran perempuan bernama Vidia itu menatap sang putra. Selamat dari kecelakaan, Jaxson tak pernah mau menanyakan masa lalunya, anaknya itu memilih membiarkan kenangan yang hilang datang dengan sendirinya.
" Hanya ingin tahu saja," jawab Jaxson yang dibalas anggukan oleh sang ibu.
"Jika ingin tahu lebih banyak lagi, kau tanyakan saja pada John."
" baiklah bu..." balas Jaxson bangkit dari duduknya, ia menatap sang ibu yang juga menatapnya.
Tak ada salam perpisahan dari Jaxson, lelaki itu berbalik dan hendak meninggalkan saja perempuan yang masih duduk menikmati minumannya dimeja.
Tepat penghujung pintu Jaxson terhenti oleh panggilan sang ibu.
" Tunggu sebentar " kata Vidia mengejar sang anak yang akan pergi.
Bibir tipis perempuan yang sudah jauh dari kata muda itu bergerak ragu," bisakah aku memelukmu, putraku?" Pintanya ragu sebab tak pernah sekalipun ia memeluk sang anak semenjak dikenalkan dengan kejamnya pekerjaan yang mereka jalani.
Perempuan satu anak itu telah siap mendengarkan penolakan dari Jaxson tapi nyatanya Jaxson malah mengangguk pelan. Dengan senyum tipis perempuan berambut panjang itu memeluk erat sang putra, ia tumpukan dagunya diatas bahu tegap yang lama tak ia sandarkan.
Mata Vidia terpejam merasakan harumnya aroma sang anak, lambat laun mata tertutup itu mengeluarkan sedikit tetesnya, mulutnya mengutarakan maaf yang tak pernah berani ia ucapkan selama ini pada sang anak.
" maaf menjadikanmu seperti ini, maaf membuatmu meneruskan pekerjaan kotor keluarga ibu, maafkan ibu."
Jaxson diam, ia dengarkan semua yang dilontarkan sang ibu. Tubuh ibu yang lebih kecil ia usap dengan tangan besarnya. Kegiatan berpelukan ibu dan anak terjadi beberapa menit lamanya.
" sudah selesai meminta maafnya?" Suara itu datang dari balik pintu yang entah kapan terbuka.
Lelaki berahang tegas, rambutnya ditata sedemikian rupa, tubuhnya dibaluti jas hitam yang rapi. Sungguh gagah, Jaxson memandang lelaki yang membawa sepatu hitamnya masuk kedalam rumah tanpa permisi.
" Untuk apa kau disini? Kau ingin membawa putraku?" Sang ibu mengambil tempat didepan Jaxson, ia pegang tangan sang anak yang ada dibelakang. Mata perempuan itu menatap tajam objek yang berani masuk kedalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS HE ? [JAEMREN ]
FanfictionMalam itu yang Renjun tahu na Jaemin-sang suami pulang setelah sekian lamanya hilang tanpa kabar. Sejak kepulangan Jaemin, Renjun merasakan hal aneh dari suaminya itu. mulai dari sifat dan lainnya, Renjun merasakan ada yang berbeda. hingga suatu har...