5

710 79 8
                                    

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

zayyan meneguk air terakhir nya yang di gelas, lalu menghela nafas, ia meletakkan gelas tersebut, setelah itu ia membalikkan badan nya, ketika ia membalikkan badan nya, ia menabrak tubuh sing

"aduh sing.., kau kenapa hari ini mengikuti ku terus?" ucap zayyan mendorong tubuh sing agar tidak terlalu dekat

"lex bilang aku harus menemani zayyan, karna zayyan masih sakit" ucap polos sing sambil tersenyun

sepertinya sing salah mengartikan, maksud lex itu menemani zayyan ketika sedang latihan, ia malah mengikuti zayyan kemana pun zayyan berada

bahkan ketika zayyan ingin mandi, sing menerobos masuk dengan alasan supaya zayyan tidak kesepian, untungnya sing menuruti zayyan yang mengusirnya dari kamar mandi

"aku tidak sakit.. kenapa kalian mengira kalau aku sakit sih?" ucap zayyan kesal dan heran secara bersamaan

"tapi wajah mu pucat zayyan, luka mu juga belum sembuh total, kau juga sering mengeluh pusing, mau ku gendong saja?" ucap sing yang hanya menatap zayyan dengan senyuman menyebalkan miliknya

"kenapa kau malah ingin menggendong ku?" ucap zayyan yang terkejut dan semakin mendorong sing menjauh

"dulu ketika masih kecil, aku sakit, mama selalu menggendong ku, katanya menggendong anak kecil ketika sakit membuatnya lebih lega, karna bisa mengawasi dengan jarak dekat, dan anak kecil juga biasa nya ketika sakit selalu ingin bermain, karna sakit itu memang harus istirahat, jadi mama selalu menggendong ku" ucap sing yang sembari bercerita juga

zayyan yang mendengar cerita sing, turut setuju dengan pemikiran mama nya, zayyan berfikir pasti mama nya sing sangat menyayangi sing

tapi seketika rasa itu menghilang diganti oleh rasa kesal, ketika zayyan menyadari kata "anak kecil" pada cerita sing, itu sama saja sing menganggap dirinya anak kecil, jika dilihat dari umur, zayyan lebih tua daripada sing

zayyan langsung meninggalkan sing disana, walau ia tau sing akan mengikuti nya juga kali ini, zayyan melihat leo yang ternyata sedari tadi menatap mereka berdua dengan kesal

zayyan kembali menghela nafas, lelah dengan kelakuan mereka berdua, zayyan mendekati leo dan duduk disampingnya, leo memalingkan kepala nya tidak mau menatap zayyan

"marah?"

pertanyaan yang dilontarkan zayyan kepada leo, leo langsung cengengesan sambil memeluk tangan zayyan "tidak kok, mana pernah aku marah dengan zayyan"

"lepaskan tangan mu dari tangan zayyan leo!!" marah sing yang berusaha melepaskan paksa tangan leo, sedangkan leo hanya menatapnya kesal karna mengganggu mereka berdua

him and all his problems . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang