(3)

437 39 4
                                    

Soobin mengambil ponsel dari sakunya lalu menelfon salah satu bawahannya.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu untuk ku."
.
.
.
Kini Yeonjun sedang berada disebuah mini market, mengantri untuk membayar belanjaannya. Ia membeli sebuah roti dan minuman larutan, karena ia ingin menghemat, jadi ia hanya membeli makanan yang aman untuk dompetnya.

Setelah membayar, Yeonjun pergi menuju halte bus untuk pulang kerumahnya. langit tampak menggelap, apakah akan turun hujan? Yeonjun mulai panik, kalau hujan tapi busnya belum datang gimana? Karena tak ingin basah-basah ia memutuskan untuk memesan taksi online.

"Terima kasih." ucap Yeonjun kepada supir taksi yang dibalas anggukan oleh supir taksi tersebut lalu pergi. Yeonjun mulai melangkah menuju rumahnya, membersihkan dirinya lalu pergi kekamar untuk istirahat.

Saat Yeonjun sedang asik memainkan ponselnya, tiba-tiba saja ibunya menelfon.

"Halo mah, kenapa?"

"Baik, kalau kamu gimana? mamah kangen.."

"Aku baik kok mah, aku juga kangen sama mamah... nanti kalau libur aku pulang kok mah."

"Gausah, mamah aja yang kesana, nanti sabtu mamah kesana tunggu aja."

"Oh ya? oke aku tunggu!"

"Haha, yaudah mamah tutup yaa masih ada urusan nih."

"Oke mah, dadah love you."

"love you to."

telfon tersebut ditutup oleh mamahnya, kini Yeonjun sedang merebahkan dirinya menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan apa yang akan ia siapkan untuk mamahnya nanti. "Buat mamah nanti apa ya? harus yang enak hmm... apa aku masak sendiri aja? lebih special ga sih?" ucap Yeonjun kepada dirinya sendiri. Ia terlalu bingung, biasanya kan memakan makan-makanan kaki lima atau ga makananan yang ada di mini marker.

Yeonjun terlalu sibuk memikirkan sambutan untuk mamahnya sampai tak menyadari bahwa ada yang merekamnya sejak ia masuk rumah.
.
.
.
Ting!

sebuah pesan masuk, Soobin memeriksa pesan tersebut dan mendapati sebuah vidio dari suruhannya tersebut, dia melihat vidio tersebut. Setelah melihanya, satu perasaan yang kini Soobin rasakan. Marah. Ya, ia sangat marah karena Yeonjun mengatakan 'love you' untuk orang lain.

Soobin membanting ponselnya, ia marah, sangat marah! emosinya membuncah, apa yang Yeonjun katakan? Love you? Apa-apaan itu?! Yeonjun hanya boleh mengucapkannya kepadanya! bukan orang lain! Soobin tahu Yeonjun mengucapkannya untuk ibunya tapi, ia tidak peduli. Ia tidak sudi harus berbagi kasih sayang Yeonjun untuk orang lain! Walaupun itu ibunya ia tidak peduli. "Harus menyingkirkannya..." ucapnya lirih sambil merencanakan kematian ibu Yeonjun.
.
.
.
H-1 sebelum ibunya datang.

Yeonjun kini berada disebuah super market untuk membeli bahan-bahan makanan. Ia memutuskan untuk membuat steak versi budget pas-pas an.
merasa bahan-bahan yang ia perlukan sudah berada di dalam ditrollinya, Yeonjun pergi menuju kasir dan membayar belanjaannya tersebut.

Saat melangkah keluar, ponselnya tiba-tiba saja berbunyi. Yeonjun mengambil ponsel dari sakunya dan melihat siapa yang menelfonnya.

'Beomgyu'

Oh, ternyata cuman Beomgyu.

"Kenapa?"

"Bro, lu mau ga ikut gue nanti malam?"

"Kemana?"

"Jalan-jalan aja, gabut banget gue."

"Ga jelas lo, yaudah liat nanti."

Mine, only mine. (Soobjun)Where stories live. Discover now