Holliday

33.4K 349 70
                                    

Aku bangun pagi, langsung lihat jam, buru-buru aku mandi dan bersiap untuk liburan ke Kepulauan Seribu. Setelah berdandan aku langsung mengecek semua barang yang harus aku bawa.

"Tok tok tok"

Tian datang on time. Kubuka pintu lalu aku melihatnya sudah rapi dan tersenyum lebar.

"Udah siap?" Tanya Tian.

"Udah dong"

"Oke langsung jalan yuk"

Perjalanan menuju dermaga membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Setelah itu kita menaiki kapal dan menuju pulau sekitar 1 jam.

Semilir angin menyapu wajahku menghapus panas teriknya matahari.
Bau-bau air laut membuatku merasa relax.

Tak lupa aku abadikan momen ini dengan selfi bareng Tian, juga mengambil beberapa video singkat di kapal.

Sesampainya di pulau kita langsung menuju homestay kita yang berada tepat di depan pantai. Bentuknya seperti rumah mini berdinding kayu. Depannya ada teras kecil. Saat masuk kedalam design interiornya cukup bagus. Ada satu ranjang besar dan hiasan-hiasan yang terlihat astetik. Ada satu ruangan kecil dibelakangnya berisi lemari, wastafel dan kaca, lalu terhubung langsung dengan kamar mandi.

Aku langsung merebahkan diri di ranjang, sedangkan Tian membereskan bawan kita.
"Tadinya aku pikir penginapannya bakalan jauh dari apa yang ada di foto tau" kataku pada Tian.

"Ya engga lah, masa di foto bagus terus disininya dapet yang jelek"

"Tapi kebanyakan kaya gitu tau Yan"

"Berarti kita beruntung ya"

"Kalo kaya gini si aku betah mau sebulan juga" kataku lalu tertawa

"Terus jadi pengangguran gitu?" Tian ikut duduk di atas ranjang.

"Mau, tapi duitnya ngalir terus bisa gak ya"

"Kalo mau jadi kaya gitu ya lu jadi bos dulu"

"Hahaha"

"Tidur dulu yuk bentar, nanti bangun kita cari makan sambil liat sekeliling sini"

"Yuk, gua juga lumayan cape nih"

Kita tidur sekitar 3jam. Lalu Tian bangun duluan, lalu membangunkanku. Bangun-bangun perut laper banget. Lalu kita keluar, tak jauh dari penginapan ada warung makan. Disana ada berbagai pilihan makanan, kebanyakan menunya ikan-ikanan.

"Kalo kita rumahnya disini enak yah, udaranya seger, bisa main dipantai mulu" kataku

"Lu ga mungkin betah, orang disini mau kemana-mana jauh, mau ke mall aja jauh,"

"Gapapa lah, orang gua aja jarang ke mall"

"Nyenyeynye" Tian malah ngledek mendengar jawabanku.

Tak lama makanan datang. Setelah selesai makan aku berjalan ke depan warung dan duduk di ayunan yang menghadap ke pantai.

Aku tidak berhenti kagum dengan keindahan pantainya.

Ku tengok Tian lagi duduk di bangku panjang di warung, dia sedang mengobrol dengan bapak-bapak asli sini.

Setelah bosan disini sendiri aku menghampiri Tian.

"Ayok Yan" ajakku

"Ya udah pak kita pamit dulu ya" kata Tian ke bapak-bapaknya

"Oh iya silahkan mas"

"Mari" kataku pada bapak itu.

"Iya neng"

Kita berjalan di tepi pantai.

Sorenya kita bermain jet ski.
Aku duduk dibelakang memeluk Tian dan Tian yang mengendarainya.

Awalnya kaya mau oleng gitu tapi lama-lama udah seimbang.
Ini peetama kalinya kita nyobain naik ini. Ternyata seru banget.

Sayanhnya kita dibatasi untuk waktunya. Kita hanya bermain 15 menit.
Lalu kita diajak snorkling. Berenang melihat keindahan bawah laut.

Malamnya kita makan malam di warung yang berbeda, tempatnya di pinggir pantai dan banyak lampu-lampunya.

Lalu kita kembali ke penginapan. Kita duduk di teras. Tak sengaja aku melihat Tian sedang membuka profil instagram cewe. Aku lihat sekali lagi pas banget postingannya lagi di buka. Ternyata itu Ira. Cewe yang waktu itu jalan bareng Tian.

"Cantik ya Ira"

Tian langaung nengok ke aku.
"Apaan si"

"Kangen ya, sampe-sampe diliatin mulu fotonya?"

"Orang gua cuma liat profilnya doang"

"Oh" aku mulai bete dengan Tian. Lagian kita kan lagi liburan ya, masih sempet-sempetnya kangenin cewe lain.

"Gue tadinya cuma buka notif ig aja, ini si Ira follow gue, makannya gue buka profilnya"

Aku diam saja, malas mau ngomong juga.

"Jangan diem gitu dong Ra, lu marah?"

Pake nanya aku marah apa engga, ya jelas marah lah.
Aku masuk aja ke kamar.
Lalu Tian menyusul.

"Hey, lu kenapaa?, ada yang salah?"
Tanyanya.
Ada yang salah? Menurutku si ada, tapi ga salah juga si, hak dia mau suka orang lain juga. Tapi bete aja ngga si.

"Gue ngantuk, pengen tidur"
Lalu aku pura-pura tidur.

"Kita lagi liburan, jangan bete gitu ngapa si, gue sama Ira gak ada hubungan apa-apa kok"

"Gue ngga nanya" kataku

"Tapi lu marah gara-gara Ira kan?"

"Engga si"

"Sini bangun" Tian menarik tanganku suruh bangun. Akhirnya aku duduk di depannya.

"Dengerin aku Ra, aku tuh nggak ada hubungan apa-apa sama Ira. Kalau lu pengen gue menjauh dari dia bakal gua turuti kok"

"Terserah lu" kataku singkat

"Ra gue sayang lu Ra"

Sayang apa nih?, batinku. Sayang sebagai seorang sahabatkah?.

"Drttttdrttttt" hp Tian berdering menampilkan panggilan video dari Ira.

Tian juga melihat hp nya lalu melihatku. Aku tambah kesel.
"Udahlah, omong kosong lu" aku pergi keluar kamar.

Apa-apa an ini, hubungan Tian dan Ira udah sejauh apa si, video call an tiap malem, apa gimana.

Aku berjalan lumayan jauh dari penginapan. Aku berada di tepi pantai sendiri. Duduk di pasir pantai menikmati sapuan angin. Aku mencoba menenangkan pikiranku.

Aku merasa kedinginan, karena aku nyanya memakai dres tanpa lengan.
Tiba-tiba Tian duduk disampingku. Aku yang langsung sadar atas kehadirannya, memilih untuk pergi dari situ. Tapi Tian berlari menahanku.

Tian melepas jaketnya dan memakaikannya padaku.

"Ra aku serius, aku ngga ada hubungan apa-apa dengan cewe manapun selain kamu, kamu satu-satunya buat aku, dan malam ini aku pengen kamu tau bahwa aku sayang kamu Ra, aku pengen kita bukan hanya sekedar sahabat"

Tian menatapku dan menggenggam kedua tanganku.
Perasaanku campur aduk. Apa ini berarti kita sebaiknya pacaran atau gimana.

"I love You Ra" kata Tian lembut, membuat aku deg-degan, kaget, terharu dan bahagia.

"Jangan diem aja Ra, do you love me?"

Aku menganggukkan kepala malu.

"I love you" kata Tian

"I love you too"

Seneng banget akhirnya aku bisa menemukan jawaban untuk hatiku yang bimbang ini.

Tian memelukku dan aku membalas pelukannya. Setelah itu Tian mengecup bibirku singkat.

"Balik yuk" ajak Tian. Lalu kita kembali ke penginapan lagi.




Hot FriendshipWhere stories live. Discover now