Cemburu

55 33 52
                                    

"Ada yang liat Aya gak?", Tanya Seseorang yang baru saja sampai di kelas.

Seisi kelas kompak menggeleng. Bukan karena mereka tidak tau tapi mereka memilih untuk melupakan kejadian yang mereka lihat sebelumnya.

"Tadi pergi sama Saga". Jawab salah satu siswa yang berani.

"Saga?" Beo Aska

"Iya, kayanya penting gitu deh". Jawabnya lagi.

"Oke thanks". Saat Aska hendak keluar seseorang memanggilnya.

"Heh lo!"

"Gue?". Ucapnya seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Ya lo siapa lagi". Aska pun mendekati meja Kenzo, karena Kenzolah yang memanggilnya.

"Kenapa?"

"Lo jangan jadi benalu diantara Saga sama Alya!". Tegas Kenzo

"Urusan sama gue apa?, Terserah dong. Alya sama Saga aja gak punya hubungan apa apa selain temen kan? Gak ada hak lo atau Saga ngelarang gue buat Deket sama Aya!". Setelah mengatakan itu Aska melenggang pergi.

"Cih dasar badut!". Gumam Kenzo

"Apa lo semua liat liat!". Sentaknya karena mendapati seisi kelas tengah menatapnya.

Setelah itu diapun kembali melanjutkan aktifitasnya membaca buku.

.

.

"Aya kayanya takut banget sama Bang Dikta deh, soalnya tadi dia jawab pertanyaan gue pas ada Abangnya keliatan gugup". Ujar Galaksi bercerita

"Gila sih, Bang Dikta lama ngilang, muncul dengan aura yang berbeda". Sahut Bumi

"Tapi perasaan gue gak enak". Bintang menimpali obrolan kedua tuyul kembar itu.

"Gue lupa! Tangan abangnya Aya yang sebelah kanan kaya habis kena pukulan balok gitu sih soalnya Diperban agak lebam gue liatnya".

"Paling kena hal lain Nyet". Bumi menghisap benda nikotin yang berisi susu itu. Ya.. itu hanya rokok mainan. Bumi belum pernah menghisap atau bermain main dengan benda berzat kimia.

"Gue juga gak tau pasti ogeb, kan gue bilang kayanya!" Galaksi menonyor kepala Kembarannya itu.

"Gue rasa Kenzo tau sesuatu.."

Kedua tuyul kembar itupun kompak menoleh

"Bener juga! si Kenzo kan information dia orang pertama yang selalu tau sesuatu". Ujar Galaksi menyetujui.

"Kita liat aja nanti, Kenzo gak akan buka mulut kalo kita paksa". Keduanya mengangguk menyetujui.

"Gue kelas duluan dah pusing mikirin masalah ini" kata Bintang melenggang pergi.

"WOI SETAN! TUNGGUIN GUE!!". Teriak Galaksi meneguk minuman terakhirnya.

"Bayarin ya Bum". Setelah mengatakan itu diapun pergi mengejar Bintang.

"Mata lo!".

"Butut! Ngutang dulu ye hehe nanti Di bayar. Makasi Butut". Belum sempat Di jawab, Bumi sudah melenggang pergi.

"Aduh..Aduh.. belum juga di iyain malah nyelonong aja, bangkrut atuh saya" Ucap Bu Tuti sembari mengelus dadanya.

.

.

Angin menerpa kulit wajah dua insan yang tak lain adalah Saga dan Aya. Mereka kini tengah berada di atas gedung sekolah atau biasa di sebut rooftop.

"Ay.. mau jujur sama gue?". tanya Saga pelan tangannya tak hentinya menggenggam erat tangan Aya.

Aya tidak menjawab dia hanya menunduk. Dia tidak tau harus berbicara apa. Satu sisi Abangnya tidak ingin dia mendekati Saga lagi, tapi di sisi lain Saga adalah segalanya baginya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SAGARA Where stories live. Discover now