Antariksa & luka

665 28 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Antariksa merutuki kebodohannya karena lupa membeli obatnya yang sudah habis dua hari lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Antariksa merutuki kebodohannya karena lupa membeli obatnya yang sudah habis dua hari lalu.

"Bodoh an! Sekang lo bisa mati!"

Gadis itu segera meraih kunci mobilnya serta jaket dan beranjak menuju garasi .

ઈઉ ˚𝅄

Ketika antariksa memasuki garasi, tanpa sengaja dia menangkap keharmonisan sebuah keluarga yang tengah mengadakan acara barbeque khusus di belakang rumah tanpa mengajak nya.

Manik sendunya menatap lentera yang tengah mendengarkan cerita dari mulut allea dengan seksama, sedangkan ryan-papanya dengan riang mengipas daging yang sedang di masak diatas pemanggang.

Dia rindu senyuman ryan dan kehangatan lentera.

Bahkan tanpa sadar, cairan kental berwarna merah sudah menerobos jatuh dari hidungnya tanpa dia ketahui.

"Papa udah masak?" Tanya lentera yang samar-samar dapat dia dengar.

"Belum ma, tinggal dikit lagi, lea udah lapar nak?" Tanya ryan terdengar begitu hangat.

Kalimat selembut itu.., tidak pernah dia dapatkan lagi.

Dia ingin menjadi seperti allea yang memiliki segalanya yang seharusnya juga miliknya.

Dia ingin mendapat hangatnya lentera.

Dia ingin bertukar pikiran dengan ibunya seperti anak remaja kebanyakan.

Dia ingin mendapat hangat ryan.

Dia ingin mengadu pada ayahnya tentang betapa dinginnya dunia.

Tuhan..dia ingin itu..

Setetes cairan bening jatuh di pipinya, bahkan darah segar dari hidungnya kini menetes di jaket nya, syukur bahwa jaket itu berwarna hitam .

Segera antariksa membuka mobil untuk mengambil tisu untuk membersihkan hidungnya sembari menikmati kehangatan keluarga itu.

Sialnya, kepalanya malah terasa pusing sekarang, bagaimana dia bisa menyetir di kondisi seperti ini?

Dia butuh obat, tapi dia belum membelinya.

Pandangannya buram, perlahan dia meraba pintu mobil untuk memaksakan diri menyetir .

ઈઉ ˚𝅄

Di dalam ruangan serba putih, antariksa terus menyimak perkataan dokter tentang kondisinya sekarang yang semakin buruk.

"Leukimia anda sekarang sudah memasuki stadium 4, anda harus segera melakukan kemoterapi atau hal yang tidak diinginkan akan terjadi" jelas dokter itu membuat perasaan antariksa semakin hancur.

"Anda juga harus melakukan perawatan inap di rumah sakit sekarang karena kondisi anda tidak memungkinkan untuk dirawat dirumah lagi"

Deg..

Bibir pucat antariksa bergetar hebat mendengar ucaoan dokter itu.

Menginap di rumah sakit?,
Dari kecil, dia takut datang apalagi untuk menginap di rumah sakit sendirian.

Sekarang.., bagaimana?

"Saya memilih untuk tetap pulang dokter"

Sejujurnya, antariksa lebih takut jika dia menginap maka mereka akan tahu bahwa dia berpenyakitan dan akan membuat ryan semakin membencinya karena menyusahkan.

"Tapi..resikonya berat"

"Saya akan menerima resiko apapun asal tidak menginap disini"

🧸ྀིᥫ᭡𓇢𓆸♡₊˚ 🦢・₊✧

Next?

Maaf sedikit:)

Jangan lupa tekan bintang😘

Mau bilang apa sama antariksa ?

Angkasa?

Allea?

Ryan?

Lentera?

Laut?

Laut?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Angkasa & Luka [SELESAI]Where stories live. Discover now