38. First Mission

83 38 4
                                    

Eternal Part of The Sky
Chapter 38 — First Mission

Akasa bersama anak-anak RANGUL lainnya berdiri berjejer dengan seragam berwarna biru navy dan abu abu silver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akasa bersama anak-anak RANGUL lainnya berdiri berjejer dengan seragam berwarna biru navy dan abu abu silver. Untuk pertama kalinya mereka menginjak gedung yang sangat istimewa di Lucrexia. Gedung yang membawa impian mereka terbang sejauh mungkin.

Kamera terpasang dimana-mana. Ada banyak staff dan kru dibalik kamera itu. Mereka melakukan syuting untuk episode pertama. Syuting ini khusus pengenalan gedung dan fasilitas-fasilitas yang mereka dapatkan.

Setelah pengenalan fasilitas, mereka berkumpul untuk melihat misi pertama yang harus mereka lakukan dalam waktu satu minggu. Misi itu belum terungkap. Mentor sama sekali tidak menunjukan spoiler atau bahkan garis besar dari misi itu.

"Sa, menurut lo, misinya apa?" bisik Atlas pada Akasa.

"Nggak tau, Las. Kayaknya sih seputar Lucrexia aja," jawab Akasa seadanya.

"Misinya ngurusin ayam," celutuk Janus tiba-tiba.

Faith melotot, "yang bener aja, lagi syuting, jangan macem-macem," bisiknya pada Janus.

Bodohnya, Yume yang bucin akun itu menanggapi ucapan pacarnya. "Emang iya misinya ngurus ayam?" kata Yume percaya.

"Kalo ngurus ayam, ntar kotorannya dikemanain?" kata Yara ikut membalas ucapan saudaranya.

"Nah, makanya. Semoga aja nggak ngurusin ayam, say—, Yume." Janus nyaris saja memanggil Yume dengan panggilan terkasih.

Faith semakin menepok jidat saja. Yasudahlah. Memang jika otaknya sudah konslet, mau bagaimanapun akan tetap konslet dan susah diperbaiki. Terlebih lagi, otak adalah organ dalam.

Robot AI yang terpampang jelas di layar lebar di hadapan mereka membuat semua anak-anak itu menoleh bersamaan. Wajah AI bergender perempuan cantik dengan membawa sebuah kertas berlogo tanda tanya.

"Halo, semuanya. Saya adalah pembimbing kalian di sini. Selama tiga bulan, kalian akan diberi misi, dan misi itu akan diberitahu melalui saya," ucap AI itu dengan suara lembutnya.

"Wah," ucap Varsha takjub.

"Sebutan apa yang bisa kita pakai?" tanya Mashika.

"Pertanyaan yang bagus. Gunakanlah panggilan yang membuat kalian nyaman dan merasa dekat dengan saya," jawab AI itu.

"Kan tahun sebelumnya manggilnya beda-beda ya," ucap Ersen mengingat.

"Iya, kalau nggak salah, taun lalu namanya Queen," ujar Akasa.

"Sekarang siapa, ya?" bisik Varsha pad Ersen.

"Kalian diberi waktu selama lima belas menit untuk menentukan nama panggilan kepada robot AI kami."

Setelah kalimat itu terucap, layar pun berganti menjadi hitungan mundur yang membuat anak-anak RANGUL menjadi panik. Mereka mendadak membuat sebuah lingkaran, kemudian mulai menyebutkan sebutan-sebutan diluar nalar yang membuat Faith lagi-lagi mengelus dada.

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang