03. Tidak ngambek lagi

800 135 8
                                    


Seperti biasa, tolong di vote ya.







Situasi terkini—sudah seperti berita saja.

Tapi intinya saat ini Jake dan Samuel sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan, mereka berakhir di tempat ini karena Samuel ingin membujuk pria manis itu untuk tidak marah lagi padanya. Istilah lainnya sogokan. Namun seperti yang ia duga, sogokan itu berhasil karena saat ini Jake tidak lagi memasang wajah jutek padanya. Pria manis itu kini menatapnya dengan mata tersenyum sembari menceritakan reaksi orang yang mengenalnya.

"Sudahku bilang bukan, aku itu benaran pangeran," ucap Jake lagi.

"Iya-iya, tapi kau tetap tidak punya kuasa saat berada di dekatku," sahut Samuel.

"Loh? Memangnya siapa dirimu?"

"Aku pihak atasmu," celetuk Samuel yang berhasil membuat Jake tersedak.

"Asal aja kalau ngomong?!" Omelnya.

"Benarkan?"

"Tidak, aku yang berada di atas, kalau kita dalam dunia ABO, aku ini seorang Alpha," jelasnya tidak terima.

"Alpha mana yang merengek minta dipeluk saat mabuk, minta dipuk-puk kepalanya saat ingin tidur, dan—

"Hentikan! Aku malu mendengarnya,"titah Jake.

"Jadi?"

"Ya terserah, berbanggalah karena menjadi pihak atas dari seorang putra mahkota," tuturnya.

Kali ini Samuel menang, keduanya kembali menikmati ice cream yang mereka beli. Tapi tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang berada tidak jauh darinya sedang menatap keduanya.

"Aku menemukannya," ucap pria berpakaian rapi tersebut.













Jake menatap orang-orang yang tampak riuh membicarakannya, jujur saja ia terganggu dengan hal ini terlebih lagi saat ini Samuel tengah melingkarkan tangannya pada pinggang ramping miliknya, "boleh lepaskan sebentar?" Pinta Jake.

"Kenapa?"

"Orang-orang melihat kearah kita," bisiknya.

"Kenapa? Kau takut reputasi mu hancur?"

"Tidak, hanya saja aku tidak nyaman dengan tatapan yang mereka berikan."

"Biarkan saja, selagi mereka tidak anarkis pada mu kita biarkan saja."

"Tapi—

"Oh! Tuan Sam?" Sapa seorang pria yang berpapasan dengan mereka.

"Tuan Jun? Ah lama tidak bertemu," balas Samuel sembari membungkukkan sedikit badannya.

"Pertemuan tidak terduga, Tuan."

"Iya, sehat Tuan Jun?"

"Sehat sekali, wah siapa ini? Pasangan mu?" Tanyanya yang sudah menyadari keberadaan Jake.

"Iya, Tuan Jun. Kenalkan dia—

"El, Tuan," ucap Jake mengintrupsi Samuel karena ia tidak ingin orang yang tidak mengenalnya tau identitas aslinya.

"Wajahmu seperti tidak asing, pernah bertemu dimana ya kita?" Ujar Jun, pria itu tampak mengingat-ingat sesuatu.

"Ah, kamu seperti Luca!" Ucapnya.

Orang tua sialan! cerca Samuel dalam hati.

Hati Jake terenyuh, apa ini? Apakah ia semirip itu dengan pria bernama Luca?

Pria atau wanita?

Sudahlah, intinya saat ini Jake hanya bisa tersenyum manis, sangat manis. Hingga Samuel takut dibuatkannya.

PRINCE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang