#8

1K 25 0
                                    

Sedng dia menyelinap di perkarangan tempat di mana para tahanan sepertinya melepak , Arthur cuba untuk bergerak senyap ii agar lampu trsebut tidak menangkapnya.

if he gets caught again , bruh...

Dan akhirnya , Arthur melepasi juga. Dia segera berjalan menuju ke pintu keluar itu dimana seorng pengawal menjaganya.

Arthur duduk di situ memikirkan macam mana dia nk lepas.

should he just yk..shoot him-

"do you need my help?"

nk jatuh jantung Arthur bila tiba ii sahaja Roman berada di belakangnya. Roman tersenyum nipis lalu dia hulurkan tngnnya. Arthur menghiraukan Roman tk ingin reaksi lebih.

"Trust me Arthur."

"Go away."

"Please..?"

"i said go away. do you want me to break ur head right here?" marah Arthur dngn jelingan.

"fine. Hey! theres-"

"what the fuck?!" Arthur seret Roman ke bawah lalu mulutnya ditekup. bodo hampir kantoi.

Roman trtawa kecil lalu dia tolak tngn Arthur.

"please..trust me.."

tiada pilihan , Arthur trpksa akur. Roman pantas mengeluarkan gari lalu digarikan ke tngn Arthur.

"Act like normal."

"then what am i supposed to act? stupid."

++
Arthur merenung ke luar tingkap dngn riak kosong. hujan lebat pulak kt luar waduh bru je nk blah dan lari dri sini. And now dia stuck dngn Roman dlm kereta.

Roman mengerling Arthur di sisinya.

"How are you?"

Tiada respon.

"I know youre still mad at me.."

"then stop talking."

"i miss you."

Arthur diam tidak membalas. Roman keluh berat lalu dia turut diam tk mahu memaksa Arthur melayaninya.

++
Arthur mencabut gari itu dri tngnnya lalu dia letak ke tepi.

"i'll go tomorrow.."

"To where?"

"far from here."

"youre going to leave everything?"

"yea."

Roman mengeluarkan sesuatu dri sebuah laci lalu satu rantai diberikan pada Arthur.

"Luis's necklace."

Arthur memandng rantai tersebut lalu dia mencapainya perlahan. rantai itu digenggam erat dngn perasaan yg cuba dikawal.

"is he that important to you..?"

"more than you imagine."

"why?"

"none of ur business."

"i need to know..Im so jealous of him.."

"thats why you killed him?"

"no..i never thought i would kill him..I didnt mean it i swear."

"pft whatever.." Arthur trus keluar dri ruangan itu ingin tidur di ruangan lain.

Roman membiarkan sahaja Arthur pergi memberi ruang padanya.

+
Arthur mencium rantai trsebut merindui Luis dngn air mata yg bertakung. dia tenung hujan yg masih membasahi bumi itu sayu.

.
.
.
Arthur terhenti di hadapan Luis yg sedng leka menanda beberapa helai kertas pesakit itu. dia tolak secawan kopi pada Luis.

"ur coffee."

"oh! thankyouu! haha..bukan dh habis wktu rehat ke?"

"yea..but i dont have patient for now..sbbtu aku dtg sini..btw bz ke?"

"Not really..just nk tnda ubat ii je..Hows tonight? jadi ke?"

"ofc..want me to pick you up?"

Luis tersenyum smbil bersandar di kaunter itu. mata mereka bertentang lama sebelum mereka dikejutkan dngn kehadiran nurse lain.

segera Luis dan Arthur buat ii bz.

"See you later."

"yea! bye!"

++
Arthur berjalan di sisi Luis yg leka memandng lngit malam yg dipenuhi dngn bintang itu. berpeluh dia cuba kawal detak jantung dia agar tidak terlalu panik.

matanya mengerling tngn Luis ingin sekali dia pegang tp dia takut pula kalau Luis tk selesa. Padahal they knew each others feelings. just masing ii malu nk confirmkan.

Tiba ii Arthur merasakan jari kelingkingnya digenggam pelan oleh Luis. Segera Arthur toleh pada Luis yg masih lg merenung langit itu. Arthur kemudian memegang tngn Luis sepenuhnya. Luis tersenyum nipis seraya menukar pndngnnya memandng Arthur.

"your hands are cold..are you okay doctor?"

"dont call me with that.."

"then..what should i call you?"

"call me something sweet..something..that.."

"Darling?"

Arthur terus blushing dipnggil oleh Luis begitu. Luis tertawa ikut malu entah drimana dia dpt keberanian untuk memanggil Arthur begitu.

++
"Luis? Love where are-"

terjatuh jambakan bunga itu dri tngn Arthur tatkala melihat Luis yg pengsan di ruang tamunya dngn hidung yg berdarah.

Dia segera mendapatkan Luis lalu dicheck pernafasan dan nadinya.

"Luis!! LUIS!!!"

.
.
.
.
.
"u dont have to cry..i will be fine."

"be fine? why didnt you tell me huh? WHY?!"

Luis beku di hadapan Arthur dngn mata yg berkaca. menahan dirinya dri menitiskan air mata. dia kemudian perlahan ii memeluk Arthur ingin menenangkan perasaan Arthur.

"You were sick all the time..and you never told me once.."

"im sorry..i was scared.."

--
Roman mendukung Arthur yg trtidur di ruang tamu itu kasihan. tiba sahaja di bilik , Roman baringkan Arthur di katil kemudian diselimutkan.

tiba ii bajunya ditarik oleh Arthur. Roman memegang tngn Arthur lembut.

"Love..dont leave me..Please.."

Roman membelai wajah Arthur serba salah. dia mmg tk sengaja untuk 'membunuh' kekasih Arthur apatah lg melihat Arthur seluka dan sehancur ini. he never want to see Arthur like this.

between us[✓]Where stories live. Discover now