suddenly appeared

1.5K 230 8
                                    

happy reading!



Greysia berjalan ke arah dapur guna mencari cemilan di kulkasnya untuk menemaninya menonton drama, tapi sayang, tak ada cemilan tersisa disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Greysia berjalan ke arah dapur guna mencari cemilan di kulkasnya untuk menemaninya menonton drama, tapi sayang, tak ada cemilan tersisa disana. Ia berdecak kesal, kembali ke kamarnya, memakai sweater hijau miliknya dan mengambil tiga lembar uang berwarna biru.

Ia keluar rumah dan pergi ke familymart yang berada di ujung komplek rumahnya. Ia sedang malas menggunakan mobil, malas mengeluarkannya. Sudah lama juga ia tidak keluar malam dengan berjalan kaki.

Hanya 10 menit berjalan, Greysia sampai di supermarket itu. Ia segera mengambil beberapa cemilan dan minuman untuk distok di kulkas. Ia juga membeli sosis bakar yang ada di dekat kasir karena sedikit lapar, tapi ia harus menunggu sekitar 10 menit.

Selagi ia menunggu, tetiba suara petir terdengar keras di telinganya, membuatnya kaget. Ia menoleh ke arah jendela, hujan deras baru saja turun.

"Anjir ujan, gak bawa payung lagi gue." Gumamnya.

Kemudian ia melihat uang kembaliannya yang hanya tersisa tujuh ribu. "Bjir! Mana cukup uang segini buat beli payung."

Beberapa saat kemudian, Greysia beranjak ke arah kasir, mengambil sosis pesanannya, lalu kembali duduk untuk menikmati sosis itu, sambil menunggu hujan reda.

Sudah hampir 15 menit ia menunggu hujan setelah sosisnya habis, tapi ia merasa kesal karena hujan di luar semakin deras. "Apa gue trobos aja kali ya? Rumah gue deket ini. Bodolah, kalo nunggu ujan gue gak bakal jadi marathon drama."

Greysia keluar dari fammart. Dipandanginya hujan yang masih begitu deras. Ia menghela napas, ia gantungkan kedua kantong belanjaannya di lengannya dan kedua punggung tangannya ia jadikan penutup kepalanya. Sejurus kemudian ia berlari, tak begitu kencang karena kondisi jalanan gelap dan wajahnya yang tertusuk-tusuk air hujan.

Baru saja 200 meter ia berlari dari fammart, langkahnya terhenti saat lengannya dicekal oleh sebuah tangan, membuat tubuhnya sontak berputar.

Tubuhnya terputar seketika lalu wajahnya membentur bahu seseorang.

"Aw! Siapa sih yang narik-narik gue?!" Greysia sudah mulai mengeluarkan nada bicara kesalnya. Greysia memundurkan badannya sedikit seraya memegang hidungnya yang sakit karena benturan tadi.

Sekilas kekesalannya teredam karena ia tersadar jika badannya tidak terkena air hujan lagi. Ia melihat ke atas. Sebuah payung menaungi tubuhnya dan tubuh seseorang yang menarik tangannya.

Tatapannya perlahan berjalan hingga sebuah tangan yang erat menggenggam payung itu. Ingin melihat siapa orang yang dengan berani menghentikan langkahnya. Greysia tak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas, karena keterbatasan cahaya.

"Jangan ujan-ujanan lagi. Gue nggak mau lo sakit."

Mata Greysia sontak melebar, ia menyipitkan matanya sedikit guna memperjelas penglihatannya. Ia ingin membuktikan apakah pemilik suara itu adalah sosok seseorang yang setiap hari mengganggu hati dan pikirannya atau bukan.

BLOOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang