Changjin, Minbin: Pura-pura

115 14 1
                                    

"Hyunjin!"

Pemuda kelahiran Maret itu menoleh ke kakak tertuanya di grup. Sesaat setelah ia menoleh dengan cepat pemuda itu berlari pergi menyusul Minho yang hendak pergi makan. Dia sempat bertengkar dengan Chris sehingga ia belum mau bicara dengan yang lebih tua.

"Kak Minho, ayo cepat!"

"Tapi kak Chan ingin bicara denganmu, Hyunjin-ah."

"Iya tapi aku tidak. Sekarang ayo!"

Hyunjin menarik-narik tangan Minho memaksa yang tua meninggalkan Chris yang berhenti melangkah mengejar. Chris hargai jika Hyunjin belum mau diajak bicara olehnya dan semuanya itu terjadi diluar kendalinya.

Chris dan Hyunjin yang menyeret Minho ke dalam pertengkaran mereka terlalu sibuk hingga tak menyadari ada seseorang lagi yang secara tidak langsung terlibat.

.

.

"Hyunjin-ah, kekasihku..." seru Changbin sambil memeluk Hyunjin erat, terlampau erat hingga Hyunjin mengerang sakit.

"Kenapa kau begitu pada adikmu?!" murka Minho sambil menatap Changbin tajam.

"Begitu apanya? Aku sangaaattt mencintainya sampai ingin menyimpannya di dompet dan ku bawa kemana pun aku pergi." balas Changbin dengan nada tidak enak pada Minho.

Hyunjin hanya bisa menghela napas. Selalu saja, jika ia sedang dengan Minho, Changbin ini akan mendatanginya dan menyalurkan kasih sayang secara berlebihan.

Ketika ditanya kenapa Changbin begitu suka menggodanya setiap saat, Changbin akan menjawab, "Karena setiap aku menyatakan cinta hingga pada tahap menyebalkan Hyunjin hanya akan tertawa."

Ya karena begitu kenyataannya. Hyunjin terlalu takut untuk memulai pertengkaran jadi sebisa mungkin ia menahan amarah. Apalagi Hyunjin adalah tipikal orang yang akan marah dan menangis bersamaan. Itu akan sangat memalukan karena Hyunjin terdengar seperti anak balita.

"Kak, jauh-jauh!"

"Tidak, kakak akan selalu di sampingmu Hyunjin-ah. Aku akan melindungimu."

"Demi Tuhan aku hanya ingin mengambil minum."

"Kau bisa memecahkan gelas dan melukai kakimu, sayang."

Hyunjin tersenyum paksa. Entah kenapa Changbin hari ini sangat menyebalkan. Bahkan sampai di dorm pun, pemuda yang lebih tua satu tahun itu tetap menggodanya. Biasanya ketika sampai di dorm laki-laki itu akan menyuruhnya istirahat dan tidur cepat. Tapi hari ini, Changbin menempel padanya bahkan sampai mengikuti Hyunjin masuk ke bilik kamar mandi.

"Kak, aku mau tidur..."

"Baiklah hwangjanim, aku akan tidur bersamamu!"

"TIDAK!" seru Minho yang baru saja memasuki dorm 1.

"Kenapa tidak?" tanya Changbin tidak terima.

Minho yang memang datang untuk memeriksa apakah Changbin masih mengganggu Hyunjin itu sedikit marah. Ia melotot tidak terima salah satu adiknya dijahili oleh Changbin sampai seharian penuh.

"Kau kenapa hari ini? Kau benar-benar mengganggu Hyunjin seharian."

"Lagipula Hyunjin tidak mempermasalahkan itu, kenapa jadi kau yang ribut akan hal itu?"

Minho berdecak, berkacak pinggang emosi.

"Kau tidak kasihan pada adikmu itu? Lihat dia sudah sangat mengantuk, Seo Changbin!"

Changbin lirik Hyunjin yang menumpukan siku tangannya di meja dan menumpukan wajahnya di kedua telapan tangan. Matanya memejam sepertinya telah tertidur karena perdebatan antara Changbin dan Minho. Wajahnya polos sekali dan benar-benar nampak jika ia kelelahan.

"Kau marah pada bocah ini? Kenapa? Biasanya juga kau memarahi dia kalau salah kenapa kau mengganggunya sampai sebegininya?"

"Maaf, kak Minho..."

Chris datang dan melihat Minho memarahi Changbin, disamping Changbin ia temukan Hyunjin dengan muka bebek khas pemuda itu ketika tidur.

Chris memutuskan untuk tak ikut campur dengan urusan dua adiknya dan memilih menghampiri Hyunjin yang sudah tertidur. Dengan ragu ia bangunkan Hyunjin dengan mengusap lututnya lembut.

"Ayo pindah. Badanmu bisa sakit jika tidur disini."

Dengan setengah sadar Hyunjin dituntun Chris menuju kamarnya meninggalkan Minho yang masih menatap Changbin sinis.

Dalam pikiran Changbin ia memaki, ia selalu berpura-pura mendekati Hyunjin untuk mendapatkan perhatian Minho. Tapi kali ini ia sadar bahwa ia keterlaluan hingga buat Hyunjin yang tidak tahu apa-apa tentang perasaannya menjadi korban.

Hyunjin tidak tahu bahwa ia menyukai Minho lebih dari sekedar teman dan lebih dari sekedar keluarga. Ia menyukai Minho dalam konteks romansa dan ingin menjalin hubungan lebih. Tapi Changbin takut, karena jelas sekali Minho ini terlihat straight. Kalaupun pemuda itu tidak straight, sepertinya Minho menyukai Hyunjin.

"Kalau begitu..."


Changbin menggantungkan ucapannya dan menatap Minho dengan serius.

"Sebagai gantinya kau tidur denganku."

"Gila. Anak-anak kecil di dormku itu bagaimana?!"

"Mereka sudah besar. Ayo, ke kamarku!"

Dan Minho pasrah saja ditarik menuju kamar yang muda. Ia rasa Changbin sedang memiliki mood yang jelek sehingga menempeli Hyunjin seharian. Sebagai kakak yang baik, sudah seharusnya ia menghibur Changbin kan?

"Temani aku sampai pagi, ya?"

"Iya, Changbin. Biar semalaman ku tepuk-tepuk pantatmu itu!"

End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

More Than Words (Chanjin ft Hyunho ft Changjin ft Minbin)Where stories live. Discover now