11. Bukti kejahatan

7.3K 975 94
                                    

Happy reading
.
.
.
Dusty151
.
.
.
.
.

Zhan sedang terbaring di tempat tidurnya badannya sangat lemas sekali karena efek tenggelam. Walaupun sudah dialiri sihir oleh Yibo, Zhan masih merasa letih.

Nut terbang dan masuk melalui jendela entah dari mana kucing itu, selalu sesuka hatinya saja datang dan pergi tanpa memberi tahu Zhan.

"Huhuhu tuann..." kucing itu langsung menuju ke pangkuan tuannya, dan menangis lebay.

"Aku tidak apa-apa tenanglah," Zhan berujar menenangkan.

Yibo disamping mereka hanya memperhatikan apa yang dilakukan mereka berdua, tanpa berniat menyela.

" Yang muliaa," Mian-mian dari luar segera masuk dan berteriak memanggil Zhan.

"Ada apa? kenapa hobbymu suka sekali berlarian dan berteriak?" Zhan sedikit protes dengan kelakuan dayang sekaligus teman kecilnya itu.

"Eh,"Dayang itu kaget melihat seorang laki-laki tampan sedang duduk di samping tempat tidur Zhan.

"Shuttt..." Zhan memberikan gestur tutup mulut dan diam.

Mian-mian mengangguk mengerti, gadis itu kemudian melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda, "Yang mulia badan selir Yangzi tiba-tiba panas sekali healer tidak bisa menduga penyebabnya..."

"Lalu apa hubungannya dengan ku?" ujar Zhan.

"Orang-orang mengira bahwa selir Yangzi disihir oleh anda karena dia sempat bertemu dengan anda di danau dekat istana," Mian-mian menjelaskan. Nut di samping Zhan mulai geram.

'Kapan aku bertemu dengannya apa gelombang air itu adalah ulahnya?!' Zhan nampak berpikir.

'Ah, Jadi dia orang yang mengawasi kami tadi, kalau dipikir-pikir saat aku bertemu dengannya pertama kali di pesta pernikahannya dan Jingyu. gadis itu memakai sihir pemikat padaku. dia bukan gadis sembarangan rupanya,' Yibo nampak membatin.

"Yang mulia, Kaisar Jingyu menyuruh saya kesini juga untuk menjemput anda. Beliau ingin anda segera menemuinya di kediaman selir Yangzi." Mian-mian melanjutkan, gadis itu nampak hawatir dan gelisah.

'Apa yang akan terjadi jika permaisuri menemui kaisar? apa ia akan dihukum?!' begitu lah kira-kira pemikiran Mian- mian.

"Baik antarkan aku," ujar Zhan.

"Zhan aku ikut denganmu," Yibo berkata sambil menegang tangan permaisuri itu.

"Um," Zhan hanya mengagguk, lalu kemudian Yibo merubah wujudnya menjadi kelinci kembali.

Mian-mian agak terkejut tapi gadis itu tidak mengatakan apapun. Jadi selama ini kelinci yang sering ia liat bersama Zhan adalah jelmaan lelaki tampan itu.
.
.
.
.
.
Zhan sampai di kediaman Yangzi, belum sempat Zhan mengucapkan salam, Jingyu sudah berteriak keras padanya.

"KAU YANG MENYIHIR YANGZI MENJADI SEPERTI INI KAN!?" Jingyu berkata sambil menunjuk-nunjuk wajah permaisurinya itu.

"APA MAKSUDMU AKU BAHKAN TIDAK TAU APA YANG TERJADI DAN KAU MALAH SEENA NYA MENUDUHKU!" Zhan berteriak tak kalah keras, Jingyu sungguh bodoh menuduh orang tanpa bukti.

"Yang mulia sudah, mungkin permaisuri tidak sengaja melakukan iini karena kecantikannya tidak mau tersaingi;" Yangzi berkata dengan lemah dan gemetar di tempat tidur. seluruh badan selir itu sudah berubah warna menjadi abu-abu mungkin karena gosong.

Zhan ingin tertawa tapi dia tahan, lelaki itu tahu ini bukan saatnya untuk tertawa.

"Apa kau bilang iri, kecantikanmu bahkan tidak sebanding dengan wajahku. bahkan seujung kuku pun, aku masih berada di atasmu JALANG," Zhan berucap sambil menekankan kata terakhir.

Transmigration of Novel Extras✔ ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang