Pernah dengar lagu taylor swift delicate?
Ada liriknya : saat ku tatap mata mu, kadang aku membayangkan kalau kamu sudah menjadi milikku selamanya dan membayangkan bahwa banyak hal-hal seru yang bisa kita lakukan.
Hai Markuss..
Sedang apa kini? Mungkin minum kopi dan memikirkan akan jadi apa dirimu ? Atau menyalahkan dirimu jika dunia berduka padahal bukan kewajibanmu untuk itu.
Mata cokelat indah mu waktu itu kutatap sangat dalam, kau akan bertanya-tanya kenapa ku tatap ?
Karena aku membayangkan mata itu akan jadi milikku yang dapat ku tatap setiap hari. Sering ku tatap mata cokelat mu diam² hanya untuk berharap mata itu bukan milik orang lain.
Apakah ada keajaiban yang mungkin bisa membuatmu tertarik padaku ?
Ah, mana mungkin.
Aku tau lelaki macam apa dirimu.
Kau akan mencari wanita yang bisa dirimu banggakan, yang bisa kamu bawa ke tongkrongan dan mengenalkan nya dengan bangga pada teman-temanmu, yang akan nanti dipuji teman-temanmu " wah cantik sekali wanitamu Markus."
Ah! Aku sedang tidak percaya diri pada hidupku sendiri dan bagaimana mungkin aku berani percaya diri untuk mengharapkan bahwa lelaki seperti dirimu bisa jatuh cinta pada wanita seperti diriku. Mustahil sekali.
Pernah berfikir berbicara padaku selama itu? 10 jam tanpa henti, bahkan kalau itu orang lain mungkin 1 jam saja aku akan berfikir untuk mengakhiri percakapan karena aku tidak gampang suka ngobrol dengan orang asing. Namun bersamamu, 10 jam kenapa rasanya kurang sekali? Apa kita bisa bicara lagi lain kali? Mungkin bukan lagi 10 jam, namun selamanya sampai tua. Serasa sudah mengenalmu 20 tahun lamanya.
Membayangkan bersamamu seumur hidup, mungkin sebesar apapun tantangannya setelah ngobrol dengan mu aku akan tenang.
Hai Markus,
Semoga kamu sehat dan bahagia selalu, aku sudah tau arah kita hanya akan berakhir sebatas ini. Pertemanan ini akan menjadi indah, dan mungkin nanti setelahnya aku bisa melihat mu bahagia dengan wanita lain teriring doa untukmu agar kau selalu bersama, dan dalam doa itu aku pun akan menyelipkan doa semoga seseorang yang nanti bersamaku bisa sepertimu.
Aku akan ingat hal² kecil tentangmu,
Tentang bagaimana kau suka berternak
Tentang bagaimana kau suka futsal
Tentang bagaimana kau suka donat paha ayam
Tentang bagaimana kau tertawa
Tentang 2 bungkus rokok yang kau hisap
Tentang betapa gentlenya kau membukakan pintu
Tentang asap rokok yang sllu kau buang agar tak mengarah padaku
Tentang pertanyaan manismu menawarkan ku minum dan 1 donat
Dan ini adalah tentangmu yang berakhir sunyi tanpa pernah sekalipun bisa ku miliki.
