PROLOGUE

1.1K 292 529
                                    

        Tepat di awal musim gugur debaran yang telah meninggalkannnya dalam waktu yang lama menghampiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Tepat di awal musim gugur debaran yang telah meninggalkannnya dalam waktu yang lama menghampiri. Tanpa peringatan dini, tanpa aba-aba. Benaknya yang membeku mencair begitu saja. Kembali hidup, berdebar secara tidak wajar, begitu kuat menggedor rusuknya hingga nyaris patah.

        Sementara manik matanya dipenuhi oleh gadis itu. Dengung rendah disekitarnya tersedot habis oleh kehadirannya, memenuhi pandangannya. Menyamarkan apa yang ada disekitarnya, karena apa pun yang ada padanya hanya terpaut pada satu titik, hanya pada dia, seseorang yang sangat ia sukai dan rindukan. 

        Bertentangan dengan logikanya, kaki-kakinya berjalan mengikuti ego yang meluap-luap dari dalam dirinya—mengikuti gadis itu.

        Ia berjalan menembus lautan manusia di bandara Heathrow London dengan isi kepala mengacu pada ingatan yang mampu menghadirkan kepingan momen secara utuh tentang gadis itu.

        Dari cara berjalannya, rambut hitam panjang yang mengulir seperti air, kurva lembut pinggang yang terbalut sweater dress berwarna monoton.

        Tepat saat di mana ia tinggal beberapa langkah lagi dalam mempersempit jarak dengannya, gadis itu memutar tubuhnya tergerak oleh suara keras yang memecah dengung samar yang memenuhi seisi bandara.

        Matanya, hidungnya, bibirnya, dan bagaimana cara ia melayangkan senyum sama persis seperti seseorang di ingatannya. Senyuman lebar terulas pada kedua sudut bibir gadis yang dipoles lisptik, tapi … ia bukan tersenyum untuknya. Melainkan senyum itu untuk seseorang di balik punggungnya.

        Aneh, mengapa gadis itu menganggapnya tak kasat mata. Mengingat seberapa dekatnya mereka, benaknya, interaksinya dan apa pun yang mereka miliki pernah saling terhubung.

       Tiba-tiba saja ketika gadis itu melewatinya begitu saja, tanpa memandangnya. Jalannya udara yang masuk ke tubuhnya terasa lebih sempit, dan membuat dadanya berat.

       Mengapa?

       Apakah dia orang yang berbeda?

        Tapi bagaimana bisa dia seperti orang yang sama?

        Tunggu dulu … menolak kenyataan pahit yang menghantam keyakinannya, ia bergegas mengejar gadis itu. Meraih sebelah tangannya yang terkulai bebas pada sisi tubuhnya.

        Gadis itu memutar tubuhnya dengan sentakan kuat dipenuhi rasa terkejut. Menjatuhkan pandangan kepadanya dibanjiri oleh rasa heran dan sepercik bertanya-tanya. Matanya bergerak ke lengan yang masih berada di cengkeramannya.

        Menggunakan sentakan kecil ia berusaha melepaskan lengannya, “Maaf, ada apa?” tanya gadis itu, terselip nada tersinggung pada ucapannya.

        Matanya yang masih dihalangi oleh lensa hitam menatap tanpa berkedip gadis itu. Sulit dipercaya, karena dia terlalu mirip.

        “Tuan…” Suara gadis itu mampu menghadirkan kesadarannya secara utuh.

        Entah bagaimana bisa ia sanggup mengendalikan jalan pikirnya yang nyaris terhenti, otaknya sama sekali tidak sanggup merangkai kata-kata untuk membalas ucapan gadis itu, sehingga gadis itu hanya mengerjap tidak mengerti, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya masih dipenuhi keheranan yang tidak berniat hengkang dari sana.

        “Saya harus pergi.” Warna suara yang sangat ia rindukan dan sukai bergema memenuhi gendang telinganya.

        Sampai di mana gadis itu melenggang pergi sambil menyeret kopernya, hingga punggungnya semakin mengecil dan hilang dari pandangannya, satu pun kata belum mampu otaknya temukan untuk memberikan balasan yang tepat.

        Dasar payah! Agaknya ia memang seperti seorang pecundang.

       Tapi ia berjanji akan mencari gadis itu, dan menemukannya, melalui orang-orang disekitarnya.

***

About Obsessive Love Disorder

Obsessive love disorder (OLD) adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi terobsesi terhadap orang yang sangat dicintainya. Hal ini bisa terjadi pada orang yang sudah menjalin hubungan pernikahan maupun pacaran.

Selain itu, OLD juga bisa dialami oleh orang yang tidak memiliki hubungan dengan orang yang dicintainya, tapi merasa orang yang dicintainya tersebut juga mencintai dirinya. Kondisi ini terjadi pada gangguan kejiwaan yang disebut erotomania.

Source : alodokter.com

com

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsessive Love Disorder ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang