17 Tahun, Udah

3.9K 235 44
                                    

Kapal baru saya kenalin 👆 dan langka peminat juga seperti biasa, makanya saya mau nyumbang 😂😂😂

®®®®®

"Udah mau pulang tuh anaknya, lo mau sampe kapan berdiri disini mandangain terus."

"Ngagetin aja lo, Ndah."

Indah terkekeh melihat temannya terkejut. "gih samperin, dia juga keliatan diacara tadi badmood banget gara-gara lo diem-diem aja dipojokkan."

"Gue gugup, Ndah. Bingung mau ngomong apa."

Asli si Indah malah tertawa. Lucu soalnya liat manusia kulkas bisa gugup gara-gara nyamperin bocil yang baru beranjak dewasa.

"Ya ngomong tinggal ngomong kali, Git. Biasanya juga anaknya udah nyerocos duluan kalo ada lo. Lo diem aja udah." saran Indah. Masih terkekeh gemas.

Iyalah. Gimana nggak gemas si Indah. Banget malahan. Kalau nggak kasian liat muka Gita yang lempeng tapi memelas, Indah pasti udah ngakak guling-guling. Cuma ya itu, menghormati.

"Gitu ya, Ndah." lirih gita

"Iya. Udah sana samperin ih." Indah mendorong pelan bahu Gita.

"Ndah, sumpah gue harus ngomong apa ntar."

Astaga!! Ini beneran Gita si kullas yang Indah kenal bukan si??

Indah menghela napasnya. Agak nggak sabar sebenernya, pengin dorong aja ini si manusia kulkas. Padahal kebeneran banget harusnya, Kathrin cuma nunggu sendirian di samping mobil sambil mainan ponsel. Sedang keluarganya masih di dalam. Membicarakan sesuatu.

"Ntar keburu Kathrin pula-- nah apa gue bilang! Noh kan anaknya udah masuk mobil, elo si, ah kesel sendiri gue."

Tak menggubris ocehan Indah. Gita justru menatap sedu mobil yang baru saja membawa Kathrin dan keluarganya pulang.

"Cupu banget gue." ucapnya pelan.

Indah yang tadinya kesal kini justu memandang iba temannya. Lalu, ia menepuk bahu Gita tanda peduli.

"Ya udah ga papa, kan masih ada waktu. Ngga usah maksaiin hari ini." katanya berusah memberi dukungan.

Gita mengangguk, tapi pandangannya menunduk. Merasa nggak becus jadi orang. Payah. Tapi sedih juga.

"Gue udah latian ngomong dirumah, Ndah. Tapi pas liat anaknya malah---
'selamat ulang tahun ya' bego banget."

"Udah gak papa, Git." Kan kasian Indah. Pasti sulit banget.

Indah mengedarkan pandangannya. Sudah sepi rupanya. Dan tinggal mereka berdua. Member yang lain udah pulang duluan.

"Tinggal kita doang nih, nggak mau pulang?" tanya Indah.

Mereka masih diparkiran.

"Duluan aja, Ndah."

"Bener?" Gita mengangguk. Masih galau soalnya. Rencananya gagal total.
"Oke, gue duluan yah."

Selepas kepergian Indah. Gita merogoh saku celananya. Mengambil kotak yang seharusnya ia kasih ke Kathrin.

"Cupu banget lo Git! Bego! Tol-"

Umpatan Gita terpotong oleh suara yang sangat familiar, "Kak Gita!"

Mampus!

Kotak yang ada ditangannya buru-buru dimasukkan lagi ke kantong celana. Ia menelan ludahnya kasar.

Didepannya, entah bagaimana. Kathrin dengan wajah ganas sedang bersedekap dada.

"Siapa yang ngajarin Kak Gita ngomong kasar." tanyanya.

Love Story : [Kathrina x Gita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang