07

1.5K 173 0
                                    

Ketika jiya selangkah lagi dari api, Bai yi yang tadinya di dalam air entah bagaimana tiba-tiba berada di depannya, memeluknya kepelukannya yang hangat, dia menariknya menjauh dari api itu, meninggalkan dan mengabaikan beberapa daun besar yang diatasnya sudah ada banyak tusukan daging barbeque kelinci yang jiya susah payah racik itu .....

Jiya yang berada didalam pelukan Bai yi pikirannya  linglung.. ada apa ini?, Kenapa pria bodoh ini bereaksi seperti takut?.

Bai yi dengan pelan dan lembut mulai melepaskan pelukannya dari jiya, lalu dengan hati hati membolak balikan tubuh jiya perlahan, memeriksa jiya apakah ada luka bakar ataupun goresan, kemudian tatapannya berubah menjadi ganas jatuh pada api itu, dia mendekati api itu, tanpa melihat jiya yang linglung Bai yi lalu menginjak injak api itu dengan kaki kosongnya tanpa alas kaki itu, menginjak injak api itu seperti seakan akan melampiaskan kemarahannya pada api yang tidak bersalah itu!!!.

Jika api bisa bicara, pasti api itu akan mengatakan... "Hei bro?, Apa salahku?!!".

Ekspresi jiya... (ー_ー゛) 'idiot ini'

Dari ekspresinya yang penuh kemarahan itu saja, jiya sudah tau jika pria bodoh ini pasti takut dan khawatir jika dia terluka, tetapi dia juga  tau kalau alasan sekunder pria ini takut adalah api kecilnya yang dia ciptakan untuk untuk memanggang!.

"Kamu!, Kenapa kamu sangat khawatir dan ketakutan?, Itu hanya api kecil saja, api itu dibuat untuk memanggang daging kelinci barbeque itu, jika kamu mematikan apinya, bagaimana bisa aku makan sekarang?!!, Aku berbeda dari mu, aku makan makanan yang dipanggang!, Dipanggang itu namanya juga dimasak!!, Bai yi Bodoh!, Bahkan kalian orc tidak tau apa itu di masak!".

"Kamu juga menyakiti diri sendiri, bukannya membakar daging barbeque malah membakar kaki sendiri!"imbuh jiya dengan geraman. Untung saja dia sedikit sabar, jika tidak, ribuan umpatan akan lolos dari mulutnya.

Bai yi yang dimarahi jiya, merasa sangat sedih, kedua telinga Harimau nya terkulai, Ternyata betinanya ini hanya bisa makan dengan cara membakar (memanggang)di api itu, dia tiba tiba merasa menyesal karena mematikan api tersebut dengan kakinya, sia sia saja kakinya yang berkorban dan terbakar, tetapi hatinya menghangat ketika kata kata perhatian sedikit terucap dari mulut jiya untuk nya....

Bai yi tidak tau bagaimana cara untuk menghidupkan api lagi, bahkan dia tidak tahu cara mematikan api, dia memadamkan api tadi itu hanyalah insting dan naluri kebinatangannya saja, bukan karena pengetahuannya...

Tatapan lembut penuh dengan kesedihan dan penyesalan Bai yi jatuh pada wajah jiya, kemudian dia tertunduk terkulai. Benar benar merasa bersalah.
"Aku.... Jiya aku minta maaf, aku tidak tau kalau memanggang membakar itu juga disebut dimasak, kukira dimasak itu adalah seekor binatang berdaging, ternyata.. bukan."

Melihat pria tampan berambut putih perak sesuai bulu binatangnya sendiri itu tertunduk penuh kesedihan dan penyesalan yang tidak tau harus berbuat apa, bahkan kedua telinga Harimau nya terkulai kebawah, hati jiya yang marah itu jatuh juga menjadi rasa kasihan.

Jiya perlahan mendekati Bai yi, kemudian tepat didepannya, Bai yi sangat tinggi, membuatnya harus menyuruh Bai yi untuk sedikit menundukkan kepalanya, kemudian dia menepuk nepuk kepala Bai yi dengan lembut, seolah mengajarinya sesuatu.
"Tidak apa apa, kamu, bodoh karena tidak tau, sekarang ayo cuci kakimu yang kamu panggang sendiri hahhh..."
Jiya menghela nafas panjang, merasa kasihan pada orc yang agak bodoh ini.

Dia membawa pria bodoh itu kesungai lagi kemudian membuatnya duduk, dan menyuruh nya agar Bai yi menjulurkan kakinya dan diluruskan lalu masukkan ke dalam air, ketika dia akan menyentuh salah satu kaki Bai yi yang sedikit gosong itu, dia dengan cepat dihentikan oleh Bai yi yang merasa cemas entah kenapa.
"Tidak jiya, aku baik baik saja, aku bisa membersihkannya sendiri, kamu Betina harus dilayani, aku tidak ingin memperlakukan mu dengan kasar seperti ini!".

Awalnya jiya ingin menolak dan ingin membantu, tetapi dengan keras kepala Bai yi, dia kalah...

Akhirnya Bai yi membersihkan kedua kakinya yang sedikit gosong akibat terbakar di api itu, kemudian mereka kembali ketempat dimana api barusan dipadamkan.

Dengan tatapan kosong Bai yi, dia berkata sedih sambil menatap kesamping pada beberapa tusuk daging barbeque itu.
"Sekarang, tidak ada api... Bagaimana kamu bisa makan?.. apa kita akan pergi ke gunung untuk mengambil api?, tidak!, Digunung api itu berbahaya!, Lebih baik kamu menunggu ku saja, dan aku akan mengambil api dari gunung! "

Jiya yang mendengar ucapan konyol itu tertawa sedikit sambil menutup mulutnya, matanya yang bulat itu sedikit menyipit karena tertawa kecilnya itu.

'Sangat cantik!, Sangat indah!!, Seperti Dewi binatang!,'.
Pikir Bai yi dengan ekspresi melongo karena terpesona, dia lagi lagi kembali terpesona oleh kecantikan Jiya, dia pikir dia tidak pernah bosan dengan kecantikannya!!.

"Ayo!, Sekarang Kamu duduk saja dan perhatikan dengan baik!, aku akan memulai menyalakan api.". Ucap jiya, dengan menyuruh Bai yi memperhatikan cara caranya.

Bai yi linglung, apakah telinganya rusak?, apa yang dia dengar?, Jiya bisa membuat api?, Apa benar?, Dia tentunya tidak percaya!, Tetapi melihat wajah jiya yang penuh pancaran keyakinan itu, akhirnya Bai yi hanya melepaskan ucapan yang akan dia ucapkan.

Ketika dia ingin meyakinkan jiya untuk tidak sedih dengan kenyataan dan ingin membantunya membuat api, jiya menghentikannya dengan tatapan peringatan sambil mengangkat kedua tangannya dan diletakkan di kedua sisi pinggang nya!, Seolah olah mengancamnya, membuat Bai yi takut!.

'dia yang seperti ini... Terlihat sangat lucu'.

Akhirnya Bai yi hanya duduk dengan baik, melihat serius pada apa yang betinanya mulai lakukan.
Ketika beberapa saat, setelah penantian entah berapa menit, memang benar ada api!!!, Dan itu berasal dari batu yang digosokkan dikedua tangan jiya, awalnya Hanya muncul seperti kabut warna putih, lalu asap berwarna abu abu dan kemudian asap hitam, tidak lama setelah itu ada percikan api yang terpercik pada daun daun kering disekitar jiya, dan jadi api!!.

Api hidup!!, Jiyanya benar benar menyalakan api!!.

Bai yi yang tadinya ingin berdiri dan langsung ingin melindungi jiya dari api, tiba tiba dirinya seperti membatu ketika jiya kembali menatap matanya dengan tatapan peringatan.

Akhirnya bai yi hanya melihat seluruh proses pemanggangan yang jiya lakukan dengan keringat deras yang mengucur keluar dari pelipis dan tubuhnya, jelas itu menandakan dia ketakutan jika jiya terluka.

Tidak lama setelah jiya memanggang satu daging kelinci barbeque itu, bau harum yang tidak pernah ada tercium ke hidung nya, sepertinya baunya sangat harum, sangat enak!, Hidung Bai yi menghirup udara bau dari panggangan daging barbeque itu dengan rakus, dia juga menatap daging yang mulai berubah dari merah, merah tua, coklat keemasan, coklat, kemudian sedikit unggu. Bai yi tidak sadar jika air liur telah menetes dari sudut mulutnya...
.
.
.
Keinginan untuk makan barbeque sepertinya bertambah kuat...
.18.19.31.7.023.

Beastly World Where stories live. Discover now