🫶28🫶

2.6K 157 58
                                    

Kedatangan Pak Irfan dan Bu Vera tentu saja mengejutkan semua yang ada di rooftop itu. Terutama Reygan, tubuhnya seketika membeku melihat kedua orang tuanya tiba-tiba datang disaat situasi yang tak dapat ia kendalikan.

Prok...prok... Pak Irfan bertepuk tangan dihadapan Reygan dengan senyuman devilnya yang berhasil membuat Reygan menelan salivanya dan langsung melepaskan genggaman tangannya pada tangan Violetha.

"Kenapa Reygan? Kaget? Santai aja lah, kan cuman sama Papa dan Mama." Ujar Pak Irfan.

"Terima kasih Dirga sudah menyusun pertemuan malam ini dengan rapih." Ujar Pak Irfan pada Dirga.

Iya Dirga sudah menyusun rencana sedemikian rupa untuk membongkar rahasia pernikahan Reygan dan Alana, Dirga pun menceritakan pada Pak Irfan bahwa selama ini Reygan menjalin kasih dengan Violetha dan tak pernah bicara apapun tentang Alana, bahkan seolah tak mengenal Alana.

"Sama-sama Om." Jawab Dirga dengan senyum devilnya.

Reygan menatap Dirga dengan nanar dan tajam, Reygan tak menyangka Dirga sahabatnya dengan tega menjadi orang merusak semua rencananya.

"Tinggalkan perempuan ini, atau kamu akan tau akibatnya Reygan." Tegas Pak Irfan.

"Papa ngancam Reygan? Belum puas Papa hancurin hidup Reygan karena keputusan sepihak Papa yang nikahin Reygan sama Alana, Papa belum puas." Marah Reygan pada sang Papa.

"Tidak akan ada asap jika tidak ada api Reygan." Ujar Pak Irfan.

"Tampaknya Reygan lupa Pa, biar Mama ingatkan Reygan dan biar wanita masa depannya ini paham, bahwa kehadirannya tak begitu berarti untuk Reygan." Ucap Ibu Vera sembari mengeluarkan sebuah iPad lalu memutarkan video cctv kejadian yang membuat Reygan dan Alana terikat janji suci pernikahan.

Violetha, Rafka dan juga Dirga pun melihat dengan seksama video cctv yang diputar Ibu Vera melalui iPadnya itu.

"Kejadian itu enggak mungkin terjadi kalau Alana enggak tiba-tiba tarik gue!" Ujar Reygan.

"Waktu itu ada dua orang mencurigakan dengan membawa senjata tajam mengikuti aku, sampai akhirnya aku bertemu Reygan, aku hanya meminta tolong padanya, tanpa terduga dia memiliki ide seperti yang kalian lihat di video cctv itu, namun sayangnya enggak lama ada segerombolan warga yang patroli sehingga meraka menangkap kita sebagai pelaku tindakan asusila." Jelas Alana dengan tenang, semua harus tau bahwa pernikahannya dengan Reygan adalah diluar kendalinya.

"Dan sudah jelas kan, bahwa Reygan yang memulai semua ini, coba aja dia enggak punya ide gila itu, Alana enggak akan terjebak pernikahan dengan cowok yang enggak bertanggung jawab ini." Tegas Dirga membela Alana setelah melihat video cctv itu, meski sejujurnya ada luka yang terukir kembali dalam hatinya.

Mengapa bukan aku yang ada saat Alana membutuhkan bantuan? Kenapa harus Reygan yang ada disana? Apa memang Alana bukan jodoh yang kau tuliskan untukku Tuhan? Begitulah kiranya pertanyaan yang terngiang dalam benak seorang Dirga.

Sedangkan Violetha hanya terdiam tak mampu bicara, baru saja ia menaruh kepercayaan pada Reygan sebelum ia dan Reygan naik ke rooftop ini yang mengatakan bahwa Alana yang menjebaknya malam itu hingga berujung terjadinya pernikahan.

Melihat kekasihnya begitu menatapnya dengan nanar dan hati yang terluka membuat Reygan menggenggam erat tangan Violetha tanpa memperdulikan kedua orang tuanya serta Alana yang ada di hadapannya.

"Kasih Reygan waktu untuk beresin ini semua Pa, Ma." Ujar Reygan dengan lantang kepada kedua orang tuanya.

"Okey, 1x 24 jam dari sekarang, itu waktu untuk kamu menyelesaikan semua ini." Tegas Pak Irfan.

ACCIDENTALLY (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang