cap 3

20.3K 1.7K 54
                                    

Sekarang menunjukkan pukul tengah malam terlihat remaja berjalan seorang diri menyusuri jalan, itu Dion ia pulang habis bekerja. Dengan sudut bibir tersenyum, dan terlihat pipi chubby nya terlihat mengembang.

Ia amat senang karena harus karena mendapat gaji ke duanya. Dion akan membelikan baju untuk ibunya.

Ia pernah melihat pakaian yang di kenakan ibu nya sobek, dan itu terkadang selalu ia pakai. Dion amat sedih, tapi sekarang ia akan menyenangkan ibu nya tersebut dengan membelikan baju baru.

Saat sedang asik dengan perjalanannya, matanya tak sengaja melihat laki-laki yang ia kenal atau juga yang ia sukai sedang menuntun motor dengan muka babak belur.

"Kak Astro" panggil Dion, ia memberanikan diri untuk mengecek ke adaan astro.

"Hemm" astro sedikit terkejut dengan remaja di depannya, tapi ia tutupi dengan muka datar. Hatinya sudah suram di tambah bertemu dengan Dion hatinya tambah suram.

"Kakak nggk papa" tanya Dion yang sedikit ngilu dengan luka lebam astro yang terlihat cukup parah. Saat ia akan menyentuh luka yang ada di sudut bibirnya astro menepis dengan kuat.

"Tangan virus Lo jangan sentuh-sentuh gw, kotor" ucap astro dengan muka suram nya, apa-apanya ini sangat lanjang dia hampir menyentuh nya.

Dion hanya menghembuskan nafasnya, ia hanya ingin menolong.

"Sebelum gue Jambak rambut lo, lebih baik Lo pergi" terdengar suara yang cukup mencengkam.

"Tapi kak itu lukanya perlu di bersihin"

"Gue nggk butuh belas kasih dari  Lo, PERGI" tegas astro dengan suara meninggi di akhir kalimat.

Sakit hati Dion di perlakukan seperti itu, ia hanya ingin menolong orang yang ia sukai. Tidak ingin membuat astro marah ia memilih untuk pergi dari situ.



"Adek Lo mau pindah ke sini"

"Iya, Emang kenapa as"

"Kapan pindah ke sini"

Saat ini astro dkk sedang di kantin, karena bel istirahat berbunyi dari 10 menit yang lalu.

Astro sedikit sebal dengan pertanyaan bertubi-tubi dari temannya. Ntah dari mana mereka mendapatkan informasi itu.

Astro tak menanggapi, biar kan temannya berhenti sendiri mengoceh, ia malas untuk menjawab.

"Tumben nggk gangguin Dion" ujar aries

Biasanya temannya ini tidak pernah absen membuli Dion.

Astro hanya meilir lalu menggeleng pelan, entah lah ia lagi tidak mood untuk menggangu Dion.

"Lo suka ya sama Dion" ujar ian dengan cengengesan.

Sang empu mendapatkan geplakan nyaring dari astro

"Najis"

"Wehhhh" ucap mereka bersamaan, sebegitu bencinya kah astro kepada Dion.

Saat asik sedang mengobrol datang lh seorang wanita dengan pakaian ketat dan melon cukup besar terlihat mengecap.

"Hai boleh duduk di sini nggk" ujar wanita itu

Tanpa menunggu persetujuan mereka wanita itu langsung duduk di sebelah astro

"Hai kak Astro, kenalin aku Nita"

Tak menadat jawaban dari astro, ia hanya melirik tanpa minat.

"Kakak punya pacar nggk"

Tak mendapat jawaban dari astro, hingga beberapa detik...

Byur

Nita mendapat siaraman dari Angga, ia tau temannya itu sangat risih terlihat dari mata dan mukanya, apalagi sekarang hati astro sedang suram.

"Lo banyak bacod, buruan pergi sebelum gue tonjok muka Lo" ujar aries sedikit menggebu-gebu ia tak suka waktu senang nya di ganggu oleh wanita lonte yang sedang duduk di sebelah astro dengan muka ketakutan.

Wanita itu bergegas pergi dengan muka ketakutan, keributan itu di tonton oleh banyak siswa di kantin. Mereka mencibir Nita karena sudah berani mengusik mereka.

#####

"KATANYA YANG DI SANA" teriak Ian

"KURANG BESAR" sahut Rendi yang berdiri di atas meja dengan memegang sapu sebagai gitar.

"APANYA" teriak seluruh kelas 11ips³, itu tak semua.

"TETEKNYA" teriak Ian sangat kencang

Lalu mendapat geplakan dari Rendi. Dan mendapat gelak tawa dari teman-temannya.

"Otak Lo yan tetek mulu, bukan gitu goblok" sungut Rendi

"Hooh  Ian otaknya bokep mulu" Tukas Aska sang ketua kelas.

"Enak aja, Ian itu anak baik nan polos" lalu mendapat sorakan dari teman-temannya.

Ia hanya menyengir kuda seperti orang gila.

"Dah yok lanjut, APANYAAA" timpal Rendi

"PENGORBANANNYA" teriak Ian yang memegang taperwar milik Reni, sang empu dari tadi sedang menahan kesal, ingin rasanya mencincang orang satu ini, se enak jidat taperwar kesayangannya di buat untuk mainan.

Ia tadi sempat mau ambil dengan paksa, tapi malah mendapat ancaman jika dia memberontak taperwar nya bakal ia lempar. Reni hanya pasrah nanti klok taperwar nya rusak ia bisa kenak amuk emak nya.

"PERHATIANNYA" sahut Rendi

"SEMUA MUA MUA MUA MU MU MU A" sahut semua murid yang ada di kelas, lalu di iringi gelak tawa.

Astro, Angga, dan tentunya Dion hanya meilat itu tanpa minat. Aslinya sih Dion ingin ikut-ikutan tapi ia malu, seseorang yang melihat Demian berdecak sebal.

"Cihh"

Hari ini kenapa kelas mereka jamkos, karena guru-guru ada rapat jadi siswa dari tadi hanya jam kos, karena gabut dan kelas mereka akhirnya mencari kesenangan.



"Ayo dong yah, Bima pengen sekolah bareng Abang" rengek orang itu

"Astaga Bima, ada apa dengan kamu tiba-tiba pengen pindah sekolah, emang sekolah kamu kenapa" jengah laki-laki paruh baya itu. Telinganya panas dari tadi mendengar rengekan dari anak bungsunya itu. Yang ingin pengen pindah sekolah.

"Pengen aja pa, pengen ketemu my cute" ujar Bima

"Astaga, kamu pindah sekolah hanya karena orang yang kamu suka satu sekolah dengan Abang kamu" ujar arga

"Astaga anak zaman sekarang" lanjutannya, ia hanya menggelengkan kepalanya lalu memijat pelipisnya.

"Ah kayak nggk pernah muda aja" ucap Bima

"Tapi saya tidak se tolol dan seidiot kamu" ujar arga

Apa tadi ayahnya mengatai ia idiot, Bima melotot dengan mulut yang menganga.

"BUNDA BIMA DI KATAIN IDIOT SAMA ARGA" teriak Bima, karena budanya sedang berkutik di dapur membuat makan siang.

Nila yang mendengar itu, lalu keluar dengan membawa spatula dengan celmek yang masih melekat di badannya.

"Kalian bisa tidak jangan ribut 1 hari saja, bunda pusing denger nya" ucap Mila kesal

"Ya udah Bun cari ayah baru aja" ucap Bima se enak jidat

"Kamu..." Ucapan Arga terhenti dengan suara pintu yang terbuka

"Astro pulang, ada apa Bun" ia heran dengan ke adaan bundanya sekarang.

Mila hanya melirik ke arah Bima dan Arga dengan tatapan bombastis side, lalu ia paham apa yang terjadi.

"Ya udah kamu buruan ganti lalu turun ke bawah, sebentar lagi bunda selesai masak" ujarnya, lalu astro melangkah pergi menuju kamarnya.

"Astaga anak siapa itu" ucap Arga

Mila tak ingin ribut dengan sumainya lebih baik dia melanjutkan masakany yang sempat ia tinggal


#####

Dah ini aja

Maaf banyak typu.

Jangan lupa vote,

Karena vote kalian penyemangat ku buat bikin cerita.

Astro(bxb)Where stories live. Discover now