Aruna Hiranya, perempuan cantik yang masih menginjak kelas tiga sekolah menengah atas. Mempunyai kakak laki-laki dua tahun di atasnya, Araka Hiraya.
Mereka bisa disebut asing jika tinggal bersama, orang tua mereka sudah meninggal karena kecelakaan pesawat saat akan pulang ke Indonesia. Meninggalkan Aruna dan Araka yang masih remaja.
Mereka tidak dekat seperti, mengobrol bersama dan bermain keluar bersama. Aruna sudah biasanya memang, tetapi sebagai seorang adik butuh perhatian bukan?
•••
Aruna duduk di meja paling belakang dengan sahabatnya, Lana. Mereka berteman hampir enam tahun lamanya.
"Na, lu mau gak sposesan bareng gua?"
"Lah anying, males banget. Pacar lu mane?"
"Mana punya gua sih ilahh."
"Gamau gua, nyari di twitter sono kali aja ada yang nyantol, ye gak?"
Lirikan maut Aruna layangkan pada Lana, ada-ada saja. Memang jaman sekarang masih ada yang seperti itu?
Aruna menghela napas lelah, diam-diam ia membuka twitter.
"YANG BENER AJA LU ARU!" Lana berteriak heboh.
"Apaan anjeng! Sakit kuping gua bego!" Aruna menoyor dahi Lana.
"Lu— ah kagak jadi dah. Btw udh dapet belom partner sposesan?"
"Bel—"
*Ting*
"Udah, hehe. Tapi keknya ntar malem aja deh."
"Yaudah gih lu bales tuh cowok."
"Sabar sat."
to be continued.