Chapter 3 | Good News?

4 1 5
                                    

3 bulan setelah pernikahan...

Ella benar tentang dunia pernikahan, Amanda yang masih polos tak begitu mau mendengarkan nasihat Ella sehingga kini ia yang merasakan betapa pahitnya dunia pernikahan.

Memang awal-awal mereka menikah Alex begitu romantis dan selalu memberikan Amanda kejutan setiap saat, keluarga Meadow juga tak pernah mengusik dunia mereka.

Karena memang setelah pernikahan keluarga Meadow memberikan mereka sebuah rumah mewah kelas atas untuk mereka tinggali.

Namun, kini yang menjadi masalah adalah Alex, pria itu berbeda dengan saat mereka masih menjadi sepasang kekasih dulu.

Kini usia pernikahan mereka menginjak 3 bulan, Alex mulai jarang pulang kerumah dan saat pulang pun ia langsung beristirahat tak menghiraukan kehadiran Amanda sebagai istrinya.

Pagi ini Amanda terbangun dari tidurnya, ia sudah disambut oleh beberapa pelayan dirumahnya tersebut, entah harus bahagia atau sedih Amanda sekarang seperti istri bangsawan yang memiliki banyak pelayan yang siap untuk melayaninya kapanpun.

Kehidupan mewahnya tak berpengaruh kepada keluarganya, karena sejak Amanda menikah keluarganya masih sama, tinggal secara sederhana.

Orang tua Amanda juga tak mempermasalahkan hal tersebut karena mereka sudah cukup bahagia melihat Amanda yang seperti sekarang ini.

Kepala Amanda terasa sangat pusing, ia juga merasakan mual-mual sejak tadi. Saat makanan dihidangkan pun Amanda tidak nafsu makan sama sekali.

"Kau tidak makan sayang?" tanya Alex yang melihat sang istri tak menyentuh piringnya sama sekali.

"Entahlah, aku merasa tidak enak badan pagi ini" balas Amanda lesu.

Alex kembali fokus membaca korannya, memang akhir-akhir ini mereka jarang menghabiskan waktu bersama.

Alex sibuk dengan pekerjaan barunya, Amanda sendiri dilarang untuk melanjutkan kuliah maupun bekerja, kini kegiataannya sehari-hari hanya diisi kebosanan dan berkebun.

Soal sikap 'Temperamen' Alex masih sama, bahkan setelah menikah pun sikap Alex semakin kasar pada Amanda.

Mungkin Alex tak memperdulikan perjanjian yang sudah keluarganya buat, ia begitu kasar memperlakukan Amanda.

Amanda menunduk sedih lalu beranjak dari meja makan "Berhenti, duduk disitu dan jangan pergi kemanapun sebelum aku menyuruhmu!" seru Alex.

"Tapi aku..."

Brakk!!

Para pelayan yang tengah membersihkan di area ruang makan menatap kearah mereka dengan tatapan takut.

Memang sikap 'Temperamen' Alex tak pernah memandang tempat, ia sering berlaku kasar atau berbicara kasar bahkan saat ada pelayanpun kepada Amanda.

"Kau ini disuruh menurut susah sekali!! Kau ini sudah kupungut dari nasib kemiskinan, tapi masih saja membantah perintah suamimu, bahkan perintah sepele seperti ini!" maki Alex.

Amanda memegangi dadanya yang terasa sesak, setiap kali Alex marah ia pasti mengungkit-ungkit masalah ekonomi keluarganya.

Amanda sendiri tak pernah melaporkan kejadian ini kepada Smith karena ia tak ingin keluarganya khawatir dengan keadaan Amanda, begitu juga dengan Smith yang saat ini sedang menjalin asmara dengan seorang wanita.

Menurut Amanda masalah keluarganya, adalah tanggung jawabnya, jadi ia tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun. Amanda segera kembali duduk dan berusaha sekuat mungkin menahan air matanya.

"TIdak usah manja, makan yang ada" kesal Alex.

Baru saja Amanda memasukkan sayuran kedalam mulutnya, ia merasa mual sekali, tanpa berpikir panjang Amanda segera berlari menuju ke kamar mandi.

Welcome To The Hell DeloraWhere stories live. Discover now