Lamunan.🔞

678 25 5
                                    

"lubangmu masih sempit, enak"

Jarinya terus bergerak menjelajahi lubang milik haneul. Keduanya tengah di apartemen milik haneul, hanbin membantu lelaki itu dari rumah sakit untuk periksa, Hao memintanya. Lalu lelaki itu minta hanbin puaskan nafsunya, bilang permintaan bayinya. Bayi gila kali batin hanbin, tetapi lelaki itu menurutinya karena sebab cari kesempatan.

"Mengapa lubang seenak ini ditinggalkan"

Haneul menggila, hanbin benar jago dalam hal ini lelaki itu terusah mendesah sambil membalas pertanyaan-pertanyaan hanbin. Haneul keluarkan percumnya sekali lagi.

"Masukan penismu"

"Tidak" tolak hanbin. Lelaki itu bersihkan jarinya meminta haneul menjilatnya.

"Hao tidak akan tahu tentang ini jika diam"

"Haneul" hanbin cengkram kedua pipi itu dengan kedua tangannya, tatap lelaki itu dengan serius.

"Jangan terlalu serius aku tak suka denganmu" Hanbin dengan kekehannya.

cih, haneul meludah ke sembarang arah. Sial hanbin ingin bermain-main dengannya sekarang. Lihat saja akan ia hancurkan dan pastikan hanbin tak akan dapat sosok Hao.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
*****
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

Zhang Hao tengah menunggu di apartemen hanbin, hanbin janjikan untuk mengajak Hao ke apartemen sebab ingin masak sesuatu untuk si manis. Ada gyuvin sepupu hanbin yang sedang main game, duduk merapat ke arah Hao tanpa jarak sibuk menyender sambil fokus pada game. Hanbin yang baru datang langsung menggeser posisi gyuvin menarik Hao untuk menuju dapur.

"Hanbin mau masak apa?"

Tanya si manis dengan gemas, hanbin mencubit pipinya.

"Berikan ciuman sebelum aku memasak"

Hanbin mengangkat tubuh itu ke atas meja makan, mendudukan si manis di meja makan. Lalu ia dekatkan wajah tuh curi ciuman. Hao mulai lingkarkan tangan ke lehernya, hanbin usap punggung si manis sensual. Bibir yang saling bertaut beradu saling lumat, ciuman panas yang tercipta keduanya, hingga hanbin lepaskan pautan dan tercipta Saliva tersisa terjarak antara keduanya. Dikecupnya kembali bibir itu digigitnya dan dihisapnya.

"Diam disini aku masak sebentar" ujar hanbin ia tangkup pipi si manis lalu beralih sibuk bergelut dengan peralatan dapurnya.

30 menit hanbin habiskan waktunya untuk memasak satu toast untuk sang kekasih. Hao berikan senyuman manis dan raih toast itu sambil memakannya.

"Enak"

Hao sibuk makan dan hanbin sibuk memperhatikan lelaki itu sedang makan, sangat lucu. Tangannya bergerak memeluk pinggangnya sambil taruh kepalanya di ceruk leher sang kekasih sibuk mengendus bau si manis. Hanbin baru sadar Hao kenakan celana pendek, sangat manis, pahanya putihnya terekspos. Hanbin mulai masukan tangan kedalam kaos Hao, jelajahi si manis yang sibuk habiskan toast. Hao mulai menggigit bibirnya kala tangan kekar hanbin dengan nakal memilin putingnya. Toastnya jatuh ketika hanbin mulai berani masukan tangan dari kaosnya turun kedalam celana gengam si kecil dari balik celana Hao.

"Hanbin masih ada gyuvin"

Omong Hao pelan, lelaki itu dongak menatap Hao yang tadi sibuk mengendus lehernya dan menjilatin lehernya. Hanbin bukan berhenti semakin menggoda kekasihnya itu, dikocoknya penis kecil Hao dari balik celana hingga cum, celananya basah ia mengigit bibirnya mati-matian menahan desahnya.

"Kak, oh sorry ganggu"

Gyuvin tadi niatnya meminta makan, ia juga lapar membalik badannya dari dapur. Hao wajahnya merah padam karena ketahuan berbuat seperti itu dengan hanbin, hanbin terkekeh. Hao semakin manis dengan wajah malu-malunya. Digendongnya ke kasihnya itu ala koala ke kamarnya.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Gemuruh hujan begitu deras jadi penambah sensasi malam panas mereka, Hanbin dan Hao dalam pergulatan mereka saling berbagi kasih dari sore hingga ke malam. Baju yang berantakan berjatuhan di lantai, kasur yang tak lagi berwujud rapi, lubang yang telah penuh dengan cairan sperma yang disemburkan tanpa henti. Keringan mengucur deras bagaimana si manis dengan tatapan sayu terpejam menikmati setiap hentakan yang diberikan hanbin. Ia hampir jatuhkan kepalanya sebab telah lelah seolah dipaksa bertahan dengan tangan kekar hanbin yang menahan lehernya, hentakan demi hentakan tubuhnya terlonjak seperti melayang keatas dari pangkuan sang kekasih. Tubuhnya seketika lemas ketika cairan itu kembali menyembur lubangnya hingga merembes keluar membahasih kasur. Didekapnya tubuh si manis dikecupnya kening itu dengan lembut.

"Maaf, tidur ya"

Hanbin usapkan punggung itu dengan lembut, ditariknya selimut tebal menutupi tubuh keduanya. Penisnya masih berada didalam lubang Hao. Hao pingsan dalam pergelutan penyatuan mereka saat hentakan terakhir di selesaikan. Wajah Hao sangat manis ketika tertidur.

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Hampir ending dua bagian lagi.

Red FlagWhere stories live. Discover now