Part 3 ⚘️ Sejauh Mata Memandang ⚘️

186 12 2
                                    

Happy Reading

⚘️⚘️⚘️

Bahagiaku Sederhana - Jamik Jams & Rangga 🎵

⚘️⚘️⚘️

Sepanjang sejarah pernikahannya dengan suaminya, Alisia belum pernah ditinggalkan oleh Fathan lebih dari tiga hari. Terlebih sekarang semenjak ada Baby Sha, Fathan hanya bisa meninggalkan istrinya satu hari saja. Karena, ia selalu tidak tega dengan istrinya yang mengurus kedua anaknya yang masih kecil dan sedang aktif-aktifnya.

"Sayang?" panggil Fathan sambil menuruni anak tangga, mencari keberadaan istrinya yang tak kunjung ia lihat.

"Iya, Mas? Ada apa?" tanya Alisia yang muncul dari depan."

Fathan langsung membawa istrinya ke dalam dekapannya. "Yakin nggak mau ke rumah mama atau bunda?" tanya Fathan khawatir kalau Alisia di rumah hanya dengan kedua anaknya.

Alisia melepaskan pelukannya. "Apa sih, ini bukan pertama kali aku ditinggal sama kamu, Mas. Jangan lebai deh."

"Bukan lebai, Sayang kan aku cuma ingin kamu tuh ada temannya. Aku antar dulu ke rumah mama, ya?"

Alisia merapikan dasi suaminya. "Mas, Sayang aku nanti kalau mau ke rumah mama aku nyetir sendiri aja. Kamu tuh kenapa sih jadi gini  banget."

Sifat keras kepala istrinya selalu membuat Fathan jengah. Alisia yang keras kepala selalu berusaha bisa mandiri kalah ditinggal suaminya pergi. Namun, Fathan selalu tidak tega, karena Alisia pasti akan capek dan kerepotan.

"Kamu tuh kalau dikasih tahu selalu aja ngeyel."

Alisia terkekeh. "Ngeyelan gini aja kamu cinta mati sama aku, Mas. Udah buruan kamu berangkat, mau terlambat?" Alisia bukan berniat mengusir suaminya. Namun, jika terus berdebat tidak akan selesai sampai minggu depan.

Fathan dengan berat hati meninggalkan cinta kasihnya di rumah. Ia kembali membawa istrinya ke dalam dekapannya. Alisia membalas menenggelamkan wajahnya di dada suaminya. Fathan tidak berhenti mencium puncak kepala Alisia dan kening tidak lupa seluruh wajah istrinya.

"Nyosor  terus, pak." Alisia melepaskan pelukannya dan beralih mengambil putri kecilnya yang sibuk dengan sarapannya.

"Adek, papa pergi dulu. Jangan nakal, jangan rewel kalau gak ada papa." Fathan mengambil alih putrinya dan memeluknya.

Setelah selesai berpamitan dengan putrinya, Fathan langsung menggendong anak bujangnya. "Abang, jagain Bunda dan Adek, ya? Papa pergi dulu, nanti pas papa pulang kita main futsal lagi."

"Papa, abang janji bakalan jagain bunda dan adek. Tapi nanti kita beli sepatu dulu ya, Pa karena sepatu abang udah sempit."

Fathan mengangguk dan mengelus kepala putranya. "Pasti, nanti kita hangout berdua ya, Boy!"

Setelah selesai berpamitan, Alisia mengantar suaminya ke depan. Tidak lupa Fathan mengantar Alzam ke sekolah. Saat mobil Fathan menghilang dari pandangannya, Alisia kembali ke dalam rumah. Ia langsung membereskan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sha sudah selesai makan dan sudah kembali bermain sambil menonton cocomelon di kamarnya. Alisia kembali ke kamarnya untuk membereskan dan menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya nanti ke rumah mertuanya.

⚘️⚘️⚘️

Sesampainya di rumah mertuanya, Alisia langsung disambut oleh Jelita yang sudah kangen dengan cucu-cucunya. Jelita memeluk Alzam dan langsung membawanya ke dalam kamar Fathan untuk menggantikan seragam sekolah dengan pakaian lebih santai. Alisia membawa Sha untuk bergabung dengan iparnya.

Alisia ( Season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang