hilang perawan

338 18 6
                                    

Beberapa saat kemudian kuro kembali dengan gelas air di tangan nya tapi air itu tidak terlihat seperti air putih biasa

"Ini shoyo minum lah aku sengaja memasuk kan obat penghilang mabuk di dalam nya jadi jangan kawatir"
Kuro duduk di sebelah shoyo dan memberi kan air itu pada shoyo

Tampa rasa curiga shoyo langsung meminum air yg di berikan oleh kuro hingga habis, seringai jahat terkembang di wajah kuro saat shoyo dengan gampang nya meminum air yg dia berikan

Setelah minum itu shoyo yg masih pusing mencoba kembali tidur lagi sedang kan kuro hanya duduk di sana memperhati kan sambil menunggu air itu bekerja...

Tak berselang Lama shoyo mulai merasa gelisah dan tubuh nya panas shoyo terus ber bolak balik di tempat tidur nya ternyata di dalam air itu kuro telah memasuk kan obat perangsang ...

Shoyo berusaha menahan nya tapi rasa panas itu semakin tidak bisa shoyo kendali kan kuro hanya terseyum sambil menatap shoyo yg kepanasan itu

Shoyo benar² merasa hasrat memenuhi diri nya dan dia ingin seseorang menyentuh nya dan meniduri nya saat ini...

Dengan napas yg tidak lagi teratur shoyo menarik kuro dengan kuat sehingga membuat kuro jatuh tepat di atas shoyo

"Tolong....tolong sentuh aku.." suara shoyo serak dengan napas yg terengah engah dia berbisik pada kuro

Gelombang keinginan dan hasrat menjalar di tubuh kuro saat shoyo dengan berani menariknya lebih dekat,Matanya menjadi gelap dengan campuran nafsu dan keinginan.

Kuro terseyum dan berniat untuk bermain sedikit lagi dengan shoyo
"Apa maksud mu...hmm sebaik nya kau istirahat saja kepala mu masih pusing kan"

"Tidak!!...aku ingin di sentuh...rasa nya panas tolong hilang kan rasa panas ini..." Shoyo telah di buta kan oleh hasrat hingga di tidak bisa lagi berpikir dengan jernih

Kuro hanya bisa tertawa kecil, matanya yang penuh hasrat berkedip-kedip dengan campuran geli dan sesuatu yang lebih dalam. Dia mengangkat alis, sedikit senyum nakal menarik sudut bibirnya.

"Oh, begitu?" dia menjawab, suaranya dicampur dengan nada menggoda. "aku pikir kau hanya akan beristirahat."

Dia mencondongkan tubuh lebih dekat, bahasa tubuhnya memancarkan kepercayaan diri yang cocok dengan seringai main-mainnya. "Tapi jika kau memiliki sesuatu yang lain dalam pikiran mu" lanjutnya, suaranya turun menjadi bisikan serak yang rendah, "aku sangat bersedia menerima ide-ide mu itu shoyo"

Kata-kata kuro di penuhi keinginan yang tak terkendali, matanya berkilat dengan campuran keberanian dan gairah. Dia tidak asing untuk menjelajahi alam kesenangan itu, dan pikiran untuk menyelami kedalaman itu dengan shoyo mengirimkan getaran kegembiraan melalui nadinya.

"Jadi, apa yang kamu inginkan?" Kuro mendengkur, suaranya membuat tulang punggung shoyo menggigil. "Katakan padaku, dan aku akan membuatnya menjadi malam yang tidak akan kau lupakan."

Tangannya membelai pipi shoyo dengan lembut, sentuhannya menggetarkan dalam kelembutannya. Kuro siap membawa segala sesuatunya ke arah yang sangat menyenang kan, jika itu yang shoyo inginkan. kuro ingin menunjukkan seberapa jauh dia menanti untuk menikmati kesenangan bersama shoyo.

Tanpa ragu, kuro menutup jarak di antara dia dan shoyo, tubuhnya menekan tubuh shoyo dan mengirimkan percikan listrik melalui tubuh mereka berdua. Tangannya, kasar namun lembut, menemukan tempatnya di pinggang shoyo, menarik shoyo semakin dekat dgn nya.

"Apa kamu yakin?" Kuro bertanya, suaranya rendah dan serak dengan campuran kebutuhan dan pengekangan. "Begitu kita melewati garis ini, tidak ada jalan untuk kembali."

the popular boyWhere stories live. Discover now