🦉Chapter 20 | Protes

5.3K 271 262
                                    

🦉Chapter Dua Puluh 🦉- Aksi Protes -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦉Chapter Dua Puluh 🦉
- Aksi Protes -

“Aku mau Mama sama Papa membatalkan niat untuk perjodohan ini,” tukas gadis itu saat dirinya sedang makan malam bersama kedua orang tuanya. "Gallan bukanlah orang yang tepat untuk Freyya,” tambahnya lagi dengan nada serius dan mantap.

Tuan Hengky dan Nyonya Trifia saling bertatapan usai mendengar pernyataan putri mereka yang terdengar sangat serius. Tampaknya Freyya benar-benar ingin keputusannya benar-benar didengar kali ini.

“Memangnya kamu dan Gallan sudah melakukan pendekatan dengan benar? Mama yakin dengan waktu sesingkat ini kalian berdua belum benar-benar saling mengenal kepribadian masing-masing,” sahut Nyonya Trivia yang duluan merespon, sedangkan Tuan Hengky hanya diam sambil menyesap kopi hangatnya.

“Aku sudah tau tipe orang seperti apa Louise Gallan, Ma. Kami sudah dua kali bertengkar dan aku rasa itu adalah pertanda bahwa kami tidak akan cocok meski perjodohan ini terus dilanjutkan ke tahap yang lebih serius,” ucap Freyya.

“Hmm … kalian tidak perlu terburu-buru untuk saling mengenal,” celetuk Tuan Hengky masih dengan gaya tenang. “Santai saja. Soal pernikahan, kamu jangan khawatir karena itu urusan belakangan. Kalian berdua masih harus lulus kuliah dan mendapat pekerjaan dengan keuangan yang stabil.”

Freyya menghela napas berat. “Aku hanya tidak ingin membuang-buang waktu pada seseorang yang sudah jelas tidak akan aku pilih untuk dinikahi, Pa.” Seketika gadis itu menyesali pembahasan ini karena kesannya dirinya terlalu memikirkan jauh ke depan.

“Memangnya kenapa dengan Gallan? Apa dia jahatin kamu?” tanya Tuan Hengky, kali pertanyaannya serius.

Freyya menggeleng. Lelaki itu tidak pernah jahat padanya, hanya saja tipikal seperti Gallan pasti akan membuat kehidupannya tidak tenang karena harus war terus gara-gara ketidakcocokan keduanya. “Aku ngerasa enggak click aja. Jadi untuk apa menjalankan sesuatu yang nantinya hanya akan sia-sia.”

“Apa ini karena kemarin Gallan hampir terlibat skandal narkoba?” celetuk Nyonya Trivia. Sebab, kebetulan putrinya itu langsung bicara seperti ini setelah kejadian kemarin malam. “Kan orang tuanya Gallan sudah konfirmasi lagi ke kita bahwa ternyata Gallan hanya kebetulan berada di TKP. Kamu sendiri juga bilang kalau Gallan juga cerita hal yang sama,” tambah wanita itu lagi.

“Iya, Ma. Tapi bukan tertutup kemungkinan Gallan bakal beneran kena kasus yang sama di masa depan. Sekalinya mendekati obat-obat terlarang maka akan sulit untuk menjauh darinya,” ungkap Freyya yang sebetulnya hanya menambah-nambah alasan.

“Ah, kamu mengkhawatirkan hal yang percuma Freyya. Papa tau betul Tuan Burhan cukup keras pada putra bungsunya itu. Dari segi kepribadian, Papa bisa lihat pada diri Gallan sendiri bahwa anak itu sangat berprinsip,” sela Tuan Hengky.

Freyya hanya bisa memuang napasnya dengan panjang. Tampaknya kedua orang tuanya itu sudah menyukai Gallan dan sulit move on dari calon menantu mereka ini. Tapi, Freyya bertekad untuk menghasut kedua orang tuanya setiap hari sampai akhirnya keinginannya dikabulkan oleh papa dan mamanya.

THE REBELLOUSE! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang