Chapter 4

525 55 20
                                    


Author POV


.



.

Di salah satu ruang inap rumah sakit konoha, sosok gadis tengah berbaring di kasur dengan kondisi tangan yang di infus. Dahinya mengernyit menandakan alam bawah sadarnya sedang tidak baik-baik saja.

"Boruto..." Igaunya menyebut salah satu nama anggota timnya yang telah tiada. Samar-samar gambaran punggung dari kepala surai kuning yang mulai menjauh dari pandangannya. Tangan gadis itu berusaha untuk menggapainya namun waktu seolah-olah menghambat pergerakannya.

"tidak... Jangan pergi... BORUTO!" Matanya terbuka dengan keringat dingin yang membasahi dahi. Tangannya terulur keatas seperti ingin menggenggam sesuatu, ya dia ingin menggenggam Boruto jika itu dapat ia lakukan.

Mendesah pelan, saat menyadari jika itu hanyalah sebuah mimpi. Sarada mengubah posisinya dengan punggung menyender ke kepala ranjang. Pandangannya teralihkan pada sepasang burung yang saling memadu kasih di rantinh pohon dekat jendela ruangannya.

Setelahnya, terdengar suara pintu yang dibuka dari luar. Pandanga Sarada langsung teralihkan pada seorang dokter atau lebih tepatnya penasehat kepala rumah sakit konoha, Shizune.

"Akhirnya kau bangun juga" Ucap Shizune seraya meletakkan obat-obatan dan minuman diatas nakas samping kasur yang Sarada tempati.

"Maaf merepotkan anda lagi" Ujar Sarada dengan sikap sopannya.

"Tidak perlu terlalu formal, teman-temanmu membawamu dalam kondisi tak sadarkan diri" Jelas Shizune melipat kedua tangannya di depan dada.

"Berapa lama aku tertidur?" Tanya Sarada dengan dahi yang mengernyit. Karena rasanya ia hanya tidur sebentar.

"Tiga hari lho..." Mata Sarada langsung membelak mendengar balasan dari Shizune, selama itukah? Padahal ia hanya kehabisan Chakra.

Mengingat tentang misi, sontak Sarada langsung tertegun. Ada laporan penting yang harus ia beri tahu pada atasan. "Ne, Shizune-san apa aku boleh pulang sekarang? Ada berita penting yang harus aku beritahu ke Hachidaime-sama"

Shizune terdiam, padahal gadis dihadapannya ini baru sadar tapi langsung minta pulang. "Ini tentang Otsutsuki" Setelah mendengarnya, raut wajah Shizune langsung berubah pias.

"Kau baru saja sadar, baiklah aku akan mengurus kepulanganmu dulu. Jangan langsung pergi!" Kata Shizune  diakhiri ancaman sebelum pergi dari kamar inap Sarada. Gadis itu terkekeh, ia memang berniat sebelumnya.











*******_____********____*********


Dua hari yang lalu...

.

Setelah insiden penyerangan Otsutsuki di desa dimana Sarada, Chocho, Inojin ditugaskan misi, di suatu kerajaan besar yang penghuninya rata-rata adalah boneka sebuah portal dimensi terbuka tepat di depan pintu masuk yang besarnya seperti gerbang perbatasan wilayah. Sosok pria dengan tinggi 191cm muncul dari portal dimensi tersebut dengan kondisi pakaian yang dikenakannya lusuh. Ia menepuk pelan bahunya untuk menghilangkan noda dan debu disana.


Tap!



Tap!



Tap!

Suara derap menggema di koridor ruangan, langkah kaki membawa pria itu masuk ke sebuah ruangan pertemuan yang telah dihadiri 6 orang disana. Sosok surai kuning itu mendesis, "Kenapa kau lama sekali, bukankah menuntaskannya adalah hal yang mudah bagimu?" Sindirnya mengingat betapa kuat saudara angkatnya ini.

Stay (Away) For Me [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now