ke 5

686 55 0
                                    

JENNIE POV

Saat acara sudah selesai dan menikmati acara dengan makan siang bersama itu rasanya melegakan karena apa sebenarnya sedari awal aku sangat gugup , bukan gugup karena aku akan menduduki jabatan sebagai CEO , tapi aku gugup akan satuhal yaitu tentang manejer pribadiku yg somi prediksi akan penampilannya yang culun , berkaca mata tebal dan berperut buncit 
Dan itu sungguh membuatku parno , aku takut apa yg di bilang somi itu benar , karena apa ?;karna ciri-ciri yg seperti somi katakan itu ada di beberapa meja yg aku lihat sebelumnya , dan aku takut salah satu dari mereka adalah manejer pribadi ku itu , oh tidakkk jangan sampai .

Tapi untungnya ke gugupan ku sirna di ganti dengan debaran jantung yg aneh ketika appaku memangil namanya LALISA LEE ya itu dia namanya dia adalah manejer pribadiku yg berjalan menuju panggung  , dia berjalan bak model yg menunjukan pesonanya , bahkan orang-orang yg melihatnya berdecak kagum akan betapa rupawannya dia

Jauh dari kata culun yg di katakan somi justru dia terlihat keren dengan warna mocca yg dia kenakan
Tubuhnya juga tinggi ideal
tak terselip kacamata di hidungnya tapi ku pastikan jika dia memakai kacamata dia akan terlihat lebih menawan karna dia memiliki hidung yg mancung sempurna

Aku sungguh terpana . bahkan aku tak sadar jika aku terperangah hingga mulutku mungkin mengeluarkan ludahnya , tapi untungnya Kim jisoo menegurku , hahahaha lucu bila mengigat kejadian tadi

" Kamu baik-baik saja unnie , kenapa harus senyum-senyum begitu ,,, ahhhh aku tau , apa kamu memikirkan manejermu itu " goda somi

" T-tidak " kenapa dia seperti cenayang sekarang " batin Jennie

" Benarkah , padahal dia sangat cantik dan tampan , jauh dari apa yg aku bayangkan "

" Itulah kenapa ada bahasa yg mengatakan jangan melihat buku dari sampulnya , kamu belum melihat sampulnya aja udah punya spekulasi yg buruk tentang dia "

" Hehehe ya aku tau , maaf  "

" Jangan biasakan itu somi " tegur pak Kim " yang terlihat baik belum tentu baik dan yg terlihat jahat juga belum jahat tentu jahat "

" Yess appa aku tidak akan mengulanginya . "

" Oh jisoo ayo duduk kita makan bersama " ucap omma ku tiba-tiba yang membuatku mendongakkan kepala melihat siapa yg datang

" Ya Kim jisoo kenapa kau mengajakku kemari " bisik Lisa

" Tentu aunti , tapi boleh aku mengajak temanku "

" Tentu saja , ayo duduk " jawab ibu Kim

" Ahh tidak perlu ini adalah makan siang kelurga , aku makan siang di meja yg lain saja " ucap Lisa sopan

" Tidak , tidak , tidak apa-apa ayo duduk " pinta pak Kim

" Tapiii.. "

" Sudah duduk saja "  ucap jiso sambil mendorong tubuh Lisa untuk duduk

Aku tak menyangka dia ada di hadapan ku sekarang dan ketika kami bertemu pandang entah kenapa aku jadi gugup dan jantungku juga gak karuan
Begitupun dengan dia, dia juga terlihat gugup harus makan siang bersama keluargaku mungkin jisoo memaksanya untuk bergabung .
Dan ngomong-ngomong soal jisoo  sepertinya dia berteman dekat dengan Lisa .

Dan ketika kami memulai makan siang kami aku sedikit mencuri-curi pandang pada Lisa yg duduk di hadapan ku yg kini sedang sibuk dengan memisahkan sesuatu dari makanannya

" Apa kamu tidak menyukai lobaknya " tanya appa

" Ah nee , aku tidak suka lobak " jawab Lisa

Approval  ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang