43. MAAF, THEA

421 45 197
                                    

Hai, Love 💕

Selamat membaca Sebelum 365 Hari.

Semoga ya, semoga bab ini berasa hehe.

20 vote minimal ya? Bisa dong 😀

Selasa, 15 Agustus 2023 -

Happy Reading, Love!

43. MAAF, THEA

🌻🌻🌻

Said you'd never hurt me, but here we are.
Oh, you swore on every star.
How could you be so reckless with my heart?

- Reckless, Madison Beer.

.....

"GALANG!"

"LANG!"

Thea terus mencari Galang. Entah kemana perginya lelaki itu saat ini.

Setelah dapat kabar dari Kevin, Galang memang langsung saja pergi. Bahkan, Thea sudah kehilangan jejaknya sejak awal. Yang Thea ingat, Galang pergi ke belakang bukit.

Thea diam, melihat ke sekelilingnya. Gelap, hanya ada pepohonan besar yang Thea sendiri tak tau ini dimana?

"Aduh, gue kayaknya kejauhan."

"Tapi seinget gue, tadi tuh cuma lurus doang. Kayaknya kalau ini muter balik dan ketemu sungai, berarti bisa," gumam Thea.

"Galang kemana lagi?"

Wajah Thea menatap sekelilingnya dengan takut. Di sini gelap dan sepi. "Apa sebaiknya gue balik aja ya? Tapi Galang gimana?"

Thea mencoba memutar arah tubuhnya, kearah datang dirinya tadi. Kaki Thea yang akan melangkah seketika terhenti, setelah mendengar sebuah suara yang sepertinya tak jauh.

Thea coba mengikuti arah suara tersebut. Kaki nya berhenti dibalik sebuah pohon. "Galang," lirih Thea.

"Shell." Galang meraih tubuh Shella yang tergeletak di atas tanah. Membawa kepala gadis itu ke dekapannya.

Kening Shella terluka, ada darah mengalir di sana. Mata gadis itu juga terpejam. Galang sendiri tak tahu apa yang membuatnya seperti ini.

"Shella, bangun."

"Kenapa bisa kayak gini sih, Shel?"

Galang berusaha membangunkannya. Suara lelaki itu terdengar sangat panik. Tangannya kini memegang pipi Shella.

"Shella, tolong bangun."

"Bangun, Shell," gumam Galang, yang kini mendekap tubuh gadis yang ada di pangkuannya.

Thea mengalihkan pandangan matanya. Nafasnya terdengar sesak.

Thea berusaha mengatur nafasnya sendiri, yang rasanya tak karuan ini.

Kenapa Galang se khawatir itu sama Shella? batin Thea.

Air matanya jatuh tiba-tiba. Rasanya ini bukan yang pertama kali, tapi Thea tetap tak bisa terbiasa.

Lang, gue pikir semuanya benar. Gue pikir lo sungguh-sungguh saat bilang akan menjaga perasaan gue. Mungkin yang lo tau, gue gak pernah tau semua ini. Pada nyatanya, gue tau semua, semua rasa peduli lo pada Shella, batin Thea lagi.

Thea kembali melihat keberadaan Galang yang kini sudah membawa Shella di gendongannya.

"Kita kembali, Shell. Bertahan," kata Galang. Galang pergi berjalan, menjauh dari tempatnya tadi.

Sebelum 365 Hari (End) Where stories live. Discover now