36. miracle

120 15 0
                                    

Jongseong merasa dengar suara samar ketika ia membuka matanya, seperti harapannya pertamakali yang ingin ia lihat adalah Chaeyoung. Menunjukkan Chaeyoung saat kecil hingga beranjak dewasa yang sedang menunggu Jongseong seorang diri disana, dan bagaimana ia menangis karena Jongseong. Jongseong berusaha memanggil nama Chaeyoung, namun Chaeyoung juga sama sekali tidak mendengarnya. Lalu, ia melihat anaknya, Yooha bersama Chaeyoung mereka tampak kebingungan mencari Jongseong dan memanggil nama Jongseong.
Jongseong berusaha memanggil Chaeyoung dan juga Yooha untuk melihatnya, namun mereka tak melihat Jongseong sama sekali. Seketika, Jongseong merasa dirinya kian melemah dan semuanya terasa kosong dan ia tidak bisa melihat apa-apa.

Jongseong menitikkan air mata sambil terus memanggil nama Chaeyoung dan juga Yooha.

Tak lama, Jongseong melihat samar-samar seperti papa Chaeyoung yang datang menuju ke arahnya.

"Papa mertua?"
"Jongseong, kenapa kamu masih disini?"
"Bukannya aku memang disini? Aku juga tidak tahu mengapa, tapi aku tidak bisa keluar darisini"
"Jongseong, kuatlah dan tolong bangun dan keluar dari tempat ini. Ini bukan tempatmu"
"Maksud papa apa?"
"Tolong bangunlah, Chaeyoung dan juga anakmu sedang menunggu diluar. Jangan berada disini"
"Papa mertua, aku minta maaf"
"Tidak perlu minta maaf, sekarang aku mohon kembalilah. Ini bukan tempatmu untuk tinggal, tolong bangun, Jongseong"

Chaeyoung dan juga orangtua Jongseong sudah menangis lemas tatkala dokter mengatakan bahwa Jongseong sudah tidak ada harapan hidup atau boleh dibilang Jongseong sudah meninggal dunia.

Chaeyoung terkulai lemas tidak berdaya, dan terus berteriak tidak jelas.

"Tidak mungkin! Jongseong tidak mungkin meninggal dunia!" teriak Chaeyoung

Ibu Jongseong sudah menangis dipelukan suaminya, tidak menyangka anaknya akan berakhir dengan kematian seperti ini.

Hari itu, aku merasa Jongseong benar-benar sudah meninggalkan aku dengan Yooha sendirian disini.





























"Dokter, denyut jantung pasien kembali normal, dokter!" ucap salah seorang perawat

Dokter pun segera masuk ke dalam ruang operasi dan memeriksa kembali kondisi Jongseong, bahwa kondisi Jongseong sudah kembali normal, seperti sebuah keajaiban, sebab tadi Jongseong tidak menunjukkan perkembangan apapun baik dari layar monitor dan juga dari alat pemacu jantung pun menunjukkan bahwa nyawa Jongseong sudah tidak bisa tertolong lagi.

Mendengar bahwa Jongseong masih hidup, Chaeyoung dan orangtua Jongseong serta teman Jongseong merasa lega, mereka seperti merasakan serangan jantung mendadak tatkala dokter mengatakan bahwa Jongseong sudah meninggal dunia. Chaeyoung menangis sejadi-jadinya didalam pelukan ibu mertuanya, ia sangat takut bahwa Jongseong akan pergi meninggalkannya seorang diri dengan Yooha di dunia ini, padahal mereka belum lama bersama dan banyak hal yang belum mereka lakukan bersama.


Jongseong dibawa ke kamar seperti VIP, hanya saja kondisi Jongseong masih koma dan belum juga sadarkan diri, Chaeyoung menghampiri Jongseong yang masih menutup matanya dan belum juga sadarkan diri. Ia memegang tangan Jongseong sambil menangis.

"Jongseong, aku awalnya begitu takut menjalani kehidupan ini. Setelah kehilangan kedua orangtuaku, aku berpikir aku tidak akan mengalami yang namanya kehilangan lagi. Tapi kali ini, aku benar-benar takut akan kehilanganmu, Jongseong. Aku takut tidak bisa melihat wajahmu lagi, Jongseong. Dari dulu, aku hanya berharap bahwa aku hanya selalu melihat wajahmu tiap hari dalam hidupku. Jongseong, aku sangat mencintaimu. Aku mohon bukalah matamu untukku" pinta Chaeyoung sambil mencium tangan Jongseong.



Foolish LoveWhere stories live. Discover now