Part 4 - Choice

726 33 2
                                    

**********

-James POV-

Rasa kantuk masih menyelimuti mataku yang baru saja menutup sekitar 3 jam yang lalu. Semalaman aku dan Net bercerita beragam hal usai kami bercinta. Iya. Kami bercinta. Entah kenapa ia begitu lembut dan menggairahkan. Belum pernah aku merasakan hal yang seperti ini.

Kulirik Net yang masih tertidur dengan pulas dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Pemandangan imut yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Sosoknya yang dingin dan rapuh beberapa hari ini membuatku merasa kasihan dengannya. Baiyok.., apakah perempuan itu benar2 mirip denagnku?

Namun satu hal yang aku sadari...., aku mulai mencintainya. Benarkah aku mencintainya? Bahkan kami baru saja saling mengenal.....,

Bunyi bel rumah membuyarkan lamunan sesaatku tadi. Aku berjalan pelan menuju pintu rumahku. Sepagi ini? Apakah aku telat membayar uang tagihan listrik? Sepertinya tidak.

Perlahan kubuka pintu dan melihat sosok laki-laki tampan yang menatapku tajam.

"Siapa?" tanyaku dengan malas.

"Kau James? Aku teman Net. Aku kemari untuk menjemputnya," tatapan sinis merangkap pada mata laki2 itu kepadaku. OK. Pagi yang sedikit menyebalkan kukira.

"Tunggu sebentar. Aku akan bangunkan dia...," Aku berbalik dengan maksud memanggil Net, namun laki-laki tersebut memanggilku. Aku pun berbalik menghadapnya lagi.

"Maaf Khun James, apakah kalian semalam melakukan itu?"

"....." Aku diam dan menatapnya kesal. Baiklah. Bahkan aku tidak tahu namanya dan ia sudah berani menanyakan apakah aku berhubungan badan dengan Net atau tidak? Terlalu lancang.

"Maaf jika aku tidak sopan menanyakan hal ini. Aku tidak bermaksud mencampuri urusan kalian. Hanya saja...., aku tidak ingin kau ikut masuk ke dalam kehidupan Net yang sudah cukup rumit."

"Apa maksudmu?" tanyaku sambil berkacak pinggang dan menunggu jawaban selanjutnya.

"Net itu sakit. Apa yang ia katakan itu semuanya tidak benar...,"

"Apa maksudnya?"

"Skizofrenia..., Net mengidap penyakit itu...," jelas Mark.

"Lalu soal Baiyok?"

"Baiyok itu......,"

"Phi Mark? Kau sudah datang?"

Net memotong pembicaraan kami dan kini ia berdiri di sebelahku sambil menaruh tangannya di pinggangku.

"Chot ada di mobil. Sebaiknya kau cepat pulang...," ungkap lelaki yang namanya Mark itu pada Net.

"Tunggu sebentar. Setelah mandi aku akan segera pulang. Kau tunggu di mobil saja...," jawab Net lalu Mark sedikit menunduk kepadaku lalu meninggalkan kami berdua di depan pintu. Dia masih memiliki sopan santun juga ternyata.

"Jadi dia Mark yang kau ceritakan semalam?" tanyaku sambil menaruh tanganku di lehernya. Lupakan tentang rasa malu usai bercinta semalam. Karena aku benar-benar nyaman bersama laki2 di hadapanku saat ini!

"Iya. Kau juga pernah menemuinya di club. Mungkin kau sudah lupa..," balasnya lalu mencium keningku.

"Lalu...?"

"Lalu apa?" tanya Net balik. Tidakkah ia mengerti perasaanku.

"Bagaimana dengan hubungan kita?"

"Bisakah kita mulai berpacaran?"

"Bisakah kau menerima masa laluku?"

"Bukankah aku yang seharusnya menanyakan hal itu, James?"

Saling berbalas pertanyaan adalah ciri khas Net.

Knock Out Love Out (NetJames Vers) - ENDWhere stories live. Discover now