22. Orang seperti apa Win

537 65 10
                                    

Siang itu persidangan berjalan dengan bibi rose yang jelas menjadi tersangka setelah beberapa kali mengelak jika dia hanya di fitnah.
Win, hampir tertawa selama jalannya persidangan. Lucu sekali wanita itu berlagak seperti korban ketika dia mengantongi banyak bukti.

Berita tentang persidangan itu merebak dengan luas dan menjadi perbincangan hangat publik.

Bibi Rose akhirnya di jebloskan ke dalam penjara. Dengan tuduhan tentang kejahatan penculikan berencana, juga pemalsuan segala surat penting warisan tuan metawin. Anika juga dengan tuduhan ikut terlibat termasuk ke dalam penggelapan dana perusahaan Sedangkan Anhki, pria itu masih diperiksa. Sedikit alot karna dia menggunakan uangnya untuk membayar jaksa dan pengacara.

Tidak tahu saja jika pengadilan ini meskipun milik pemerintah win masih berkuasa karna dia masih punya kekuatan untuk menyetir orang orang kejaksaan.

Setelah selesai pulang dari persidangan,  ia tidak langsung kembali ke mansion Bright, melainkan meminta semua calon pewaris untuk datang di jamuan makan malam.

Termasuk Bright juga Paman Bible.

"Kenapa ayah tiba tiba meminta semua keluarga berkumpul?"

Pertanyaan dari Jeff terdengar, pria itu berbisik pelan pada kakaknya.

"Aku juga tidak tahu Jeff"

Semua orang yang berkumpul di meja itu sudah menunggu sejak lima belas menit yang lalu, sampai tidak lama akhirnya Win dan Ayah Bright muncul bersamaan.
Mereka ikut mendudukkan diri.

"Jadi aku meminta kalian semua untuk berkumpul di sini hari ini karna ada hal penting yang ingin ku sampaikan."

Ketika Ayah mertuanya sedang berbicara, Win sempat menatap main main ke arah Suami pura puranya itu.

" Dan sebelum itu, aku tidak ingin ada yang menyela pembicaraan sebelum selesai"

Tuan vanchirawit memperingatkan , ia menatap pada semua keluarga yang berkumpul.

Tak lama setelahnya, seorang pria paruh baya yang tidak di kenal masuk. Dengan membawa sebuah dokumen di tangan. Mengundang raut raut penasaran.

" Semua, perkenalkan, ini adalah pak Ghu, dia adalah orang kepercayaan tetua"

Ayah mulai mengenalkan pak Ghu, orang yang selama ini menjadi tangan kanan ayah Win, pria itu bersama keluarganya selama beberapa waktu ini mendapat perlindungan dari Win.

Ketika Win tahu semua akar kelicikan yang di rencanakan bibi nya ia memilih mengamankan pak Ghu lebih dulu.

"Saya adalah pak Ghu, sekertaris sekaligus orang kepercayaan dari Tetua Vanchirawit"

Semua yang ada di meja makan tidak mengerti namun memilih diam untuk mendengarkan sampai habis. Sedikit terkejut ketika selama ini tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui siapa orang orang penting milik kakek. Bahkan pembagian warisan yang sempat di bicarakan kemarin masih samar.

"Sebelum itu, saya di sini juga ingin menyampaikan surat wasiat resmi dari tetua untuk di dengarkan keluarga besar"

"Surat ini resmi lengkap dengan stempel khusus "

"Bahwa ketika Tetua Vanchirawit meninggal, maka hartanya akan di bagikan dengan pertimbangan yang matang.

" Tuan Korn Vanchirawit,"

Semua menatap ayah bright.
"Beliau mendapatkan lima belas persen dari warisan"

Jeff adalah orang yang pertama kali menahan amarah mendengarnya , kenapa hanya lima belas persen?

"Untuk tuan Bible Vanchirawit , "
Paman dari Bright itu sudah berbangga diri di tempatnya duduk.

"Sebagai anak pertama, akan mendapatkan pembagian warisan sebanyak lima belas persen dari harga warisan tetua"

Senyum sombong itu luntur, paman Bible menampilkan wajah tidak percaya, dan win hampir menyemburkan tawa melihatnya.

"Tunggu,, apa kamu benar membacakan surat wasiat?"

Pertanyaan itu dari paman Bible
" Surat ini asli, saya bisa menjamin keasliannya , bahwa surat wasiat ini di buat secara sadar oleh tetua sendiri."

"Tolong jangan ada yang memotong"
Ini suara win, wajah pria itu terlihat biasa biasa saja.

" Sepuluh persen untuk Tuan Bright Vanchirawit,  Lima persen untuk Tuan Jeff Vanchirawit , juga lime persen untuk Beckky Vanchirawit "

Beckky adalah putri paman Bible

"Dan lima puluh persen lagi akan di limpahkan kepada Tuan Metawiin,"

Begitu mendengar nama Metawiin otomatis semua mata tertuju pada win yang duduk tenang di dekat ayah mertuanya.
Semua menganga tidak percaya setelah mendengar marga metawin disebutkan dalam surat wasiat.
Tidak ada yang menyangka termasuk Jeff dan Bright.

Meskipun Jeff tahu kakak iparnya itu jelas bukan orang biasa ketika identitas nya saja sulit di tembus, namun dia masih kebingungan jika ternyata kakak iparnya itu punya status yang lebih gila.

"Tenang, dengarkan dulu sampai habis, mata kalian terlihat menyebalkan "

Win mencibir dengan kesal, sedikit tidak nyaman dengan pandangan semua orang yang ada di meja makan. Semua orang kembali menatap pak Ghu yang masih memegang surat wasiat dengan pandangan aneh.

" Pertama, saya adalah orang kepercayaan tetua, beliau meminta saya untuk menjaga tuan Metawin, atau Ayah dari tuan muda Win yang sebenarnya adalah anak angkat tetua"

"Tetua sendiri, melimpahkan separuh warisan yang mencakup tambang emas kepada tuan metawin, namun sayangnya beliau meninggal dalam sebuah pembunuhan berencana, maka seperti wasiat yang tertulis semua warisan jatuh kepada tuan muda Win."

Sejenak di dalam otak paman Bible sempat terpikir merencanakan hal hal buruk karena merasa ini tidak adil, namun terkejut setelah mendengar penjelasan selanjutnya.

"Dan jika tuan win mengalami kecelakaan atau meninggal, maka warisannya akan di sumbangkan pada badan badan sosial."

Win menikmati wajah wajah stress di meja makan kecuali dirinya dan ayah mertua.

" Tunggu, ayah tidak pernah punya anak angkat, bukankah yang lebih berhak adalah anak pertama?!" Itu jelas paman Bible

Semua terasa tidak masuk akal

"Tetua memiliki anak angkat, tuan Metawin sendiri enggan bergabung dengan bisnis yang kita jalankan, semuanya termasuk kegiatan gelap yang kita lakukan. Katanya dia tidak ingin terlibat lebih jauh itu akan membahayakan anaknya"

Karna jika ayah win bergabung dalam gembong mavia makan itu artinya dia mempertaruhkan kehidupan Win. Akan ada banyak orang orang yang mengincar mereka. Musuhnya.

Dia bahkan menolak memakai marga Vanchirawit

Win sendiri bersyukur untuk itu. Namun tanpa ayahnya tahu, jauh jauh ia pernah bertemu Kakek Vanchirawit yang juga kakek bright, menjelaskan semua nya termasuk menawarkan diri untuk berlatih.
Dan anehnya win malah menyetujui, dia beralasan pada ayah untuk belajar di luar negri, padahal selain belajar dia juga terlibat dalam misi misi Mavia yang kakek pimpin.

Alasannya adalah dia sedari awal sudah menaruh curiga jika bibinya sendiri adalah orang gila yang memanfaatkan kebaikan ayah demi harta.
Ada banyak manfaat juga dia bergabung.

Dia bahkan sudah memiliki pasukan sendiri di jepang, juga bekerja sama dengan Yakuza yang terkenal sulit untuk menjalin hubungan dengan mavia lainnya.

Kakek sendiri mendatanginya secara khusus karna mengerti, dari semua anak anaknya. Yang tidak terobsesi dengan harta adalah anak angkatnya, ayah Bright itu termasuk anak kesukaan kakek, namun gelar anak pertama masih menjadi milik Bible yang begitu terobsesi dengan sesuatu tanpa di olah dengan matang.

Win sempat melirik Bright, yang juga sedang menatapnya  sambil berbicara tanpa suara.

"Tutup mulutmu sayang"
Katanya , ketika masih melihat suami pura puranya itu masih di Landa keterkejutan.
.
.
.

TBC
Kangen kalian semua❤️

The Cunning And The Devil (END)Where stories live. Discover now