224 ; 15

1.2K 158 50
                                    

𝟸𝟸𝟺 ; ᴀʙᴀɴɢ ᴅᴀɴ ʟᴏᴍʙᴀ

Keadaan kampung rame banget hari ini.

Jeongin bingung, melihat ramai orang yang lewat di depan rumah, padahal ia sedang berada di kamar, sibuk mengemas sedikit pakaiannya dengan hyunjin untuk pulang ke kota.

Pun, hyunjin hari ini juga tidak kerja. Tanggal merah, sekarang suaminya sedang di panggil pak kades entah untuk apa. Memang, suaminya kayanya orang yang termasuk serba bisa dan rajin bantu bantu.

Ia keluar akibat penasaran, sebenarnya karena ia mendengar suara han yang meneriaki sunghoon, katanya "AWAS YA HOON IKUT LOMBA YANG ENGGA ENGGAK, AWAS GAK MENANG. BUNDA IKET KAMU DI POHON PISANG BELAKANG"

Itu yang buat jeongin penasaran.

Saat keluar kamar dan menuju depan, ia menemukan bundanya yang sedang berdiri di teras rumah "eh, bunda? Ga ke warung?"

Jeongin itu memang tak pernah keluar, habitatnya hanya di kamar. Apalagi hyunjin tak kerja hari ini dan kondisinya yang sedang hamil, jeongin pengen di peluk abang satu harian aja sebenarnya.

Tapi pak kades.. Pengen jeongin pukul kepalanya.

Bunda tersenyum "adek, keganggu ya istirahat nya? Maaf ya, memang lagi ada pawai tujuhbelasan hari ini"

"Ah?" Jeongin bingung, ia melihat ponsel dan memang, hari ini adalah hari kemerdekaan. Astaga, jeongin itu mana pernah peduli, di kota tak pernah merayakan yang begini. Kalo pernah pun jeongin tak pernah ikut.

Tapi disini kayanya menarik, ia berdiri di sebelah bunda "pawai gimana, bunda?"

"Biasa mah, anak anak sekolah. Liat tuh" Jeongin melihat, memang benar. Dari anak anak sekolah dasar sampai anak anak remaja lewat di depan rumah, kebanyakan dari mereka memakai baju kreasi dari barang barang bekas.

"Ih keren banget"

Bundanya terkekeh, menepuk bahu jeongin "setiap tahun disini memang ada acara begini. Gak cuman itu, di lapangan juga ada lomba lomba nya, mau nonton?"

"JEOOOOOOOO!!" Han datang, tersenyum manis dan meloncat kecil. Ia melihat bunda "bundaaaaaa, halo hehe"

"Halo, hannie. Makin cerewet aja ya makin hari"

"Ih bunda nih" Han pura pura merajuk, setelah itu tersenyum kembali "hehe, bunda. Ke lapangan yuk, jeongin ayo lapangan! Lihat lihat lomba"

Han menarik tangan jeongin, bahkan memeluk pria rubah ini membuat jeongin menatapnya agak julid.

"Bunda engga deh, mau buatin pesanan pak kades. Jeo aja sana"

"Ayo jeoooo"

Jeongin menghela nafas "bunda gapapa, jeo mau bantuin bunda"

"Ih, bunda gapapa. Sekalian nyari abang sana"

"Nah, bener. Ayo jeo!" Jisung dengan tidak sabarnya menarik jeongin. Jeongin pasrah saja, mana bisa dia melawan tenaga hiperaktif milik jisung.

••

"Bro!"

Hyunjin mengambil botol aqua yang di lempar oleh changbin, setelahnya tersenyum "thanks, bang"

( √ ) 224Where stories live. Discover now