3

4K 323 13
                                    

Suara dayang ziyi mengusik lamunan zhan
"Tuan muda,lebih baik sekarang anda mandi dahulu"ucapnya

Zhan mengangguk,ia akan menjani kehidupan ini dulu sekarang.selesai mandi, zhan menggenakan pakaian seperti seorang pangeran dibantu oleh dayang dayangnya.

Zhan duduk di depan meja rias, karena dayang ziyi akan menata rambutnya. Iya menatap wajahnya terkejut, bukan karena wajahnya buruk rupa tapi melainkan ini wajahnya sendiri. catat,wajahnya sendiri,wajah Xiao zhan.

"Apa aku bertransmigrasi ketubuhku sendiri?atau ini kehidupanku sebelumnya?" batin zhan bertanya tanya.
"Tuan muda,ini saatnya makan siang. hamba akan mengambil makan dulu untuk tuan muda" ucap dayang ziyi.zhan hanya mengangguk.

Dayang ziyi keluar kamar zhan,sedangkan zhan berjalan menuju tempat tidurnya,ia ingin berbaring sebentar.zhan memejamkan matanya. tiba tiba banyak ingatan masuk dalam fikirannya. Memori yang sepertinya milik tuan muda wei.

Zhan melihat semua, dimana seorang pemuda yang lemah selalu di banding bandikan dengan saudaranya. Pemuda lemah yang sering di bentak oleh ayahnya sendiri.kadang kadang dipukuli oleh ibunya,ah tidak sepertinya ibu tirinya. Karena ada kuburan yang merupakan mending permaisuri saren, ibu kandung pangeran wei wuxian. Permaisuri tiada ketika melahirkan wei wuxian, membuat Raja Qiren sangat membenci wei wuxian.

Zhan membuka matanya,air matanya mengalir melihat kilatan kehidupan pangeran wei. Zhan sempat berfikir, sekarang kehidupannya lengkap memiliki ayah dan ibu. Namun ternyata sama saja, bahkan lebih dari hidupnya yang dulu.

Zhan adalah anak yatim piatu,dari kecil ia dirawat oleh pamannya dengan hidup pas pasan. Sampai usia 8 tahun pamannya meninggal, zhan hidup sendiri dengan sedikit uang yang di tinggalkan pamannya.
Ia selalu bekerja sepulang sekolah untuk mencukupi kebutuhannya. Zhan tumbuh menjadi pemuda yang dingin dan jarang bicara
Sampai di hari kelulusannya SMA,zhan bertemu yibo. Laki laki yang jatuh cinta sejak pandangan pertama, wajar saja karena paras zhan memang cantik dan manis walaupun seorang lelaki. Hal seperti itu sudah biasa dinegara mereka.

Yibo langsung mengklaim zhan adalah miliknya, zhan tidak bisa membantah. Lewat yibo,zhan bertemu Haikuan,orang kepercayaan yibo yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri, kemudian jili dan A'cheng, kedua pemuda yang membuat zhan tau tau betapa hangatnya pertemanan. Ketika kuliah bersama yibo zhan baru mengetahui bahwa yibo, Haikuan,jili dan A'cheng itu pemimpin mafia terbesar.

Mereka mengajarkan zhan beladiri, memakai senjata dan lainnya membuat zhan tidak menjadi pemuda lemah lagi. zhan menjadi Nyonya Mafia Corvus,atau pemimpin kedua setelah yibo. yibo benar benar memperlakukan zhan istimewa dan sangat mencintai zhan.

Namun takdir mengambil kebahagiaan zhan,lewat jiyang. Lelaki yang menghabisi yibo, teman temannya bahkan dirinya karena obsesinya terhadap zhan.

Zhan kembali memejamkan matanya, sekarang ia melihat ruangan yang gelap. kemudian datang seorang pemuda cantik yang memiliki wajah yang persis dengannya.
"Hay, zhan.Aku wei ying" ucap pemuda itu
"Wei ying?kau tau kenapa aku ada disini?" tanya zhan dan di tanggapi senyuman oleh wei ying.
"Ini adalah tubuhku,dan tubuhmu".

Zhan menyergit tidak mengerti."apa maksudmu?"

"Aku adalah kau,dan kau adalah aku.aku adalah dirimu dikehidupan ini" jelas wei ying.
Sekarang zhan mengerti, ia kembali kekehidupan sebelumnya.

"Kau sudah lihat bukan,bagaimana kehidupanku. kemarin aku di dorong saudaraku Yanzi kekolam. dan sekarang aku berada disini" jawab wei ying.(kita panggil nama panggilan aja)
"Aku tau,kau sudah tiada di masa depan.begitupun aku yang tiada kemarin. sekarang aku akan tenang dialam sana,jika kau bisa meyakinkanku untuk balas dendam atas kelakuan semua orang disini" lanjut wei ying

Zhan menyergit"balas dendam?" tanyanya.

"Tolong, berjanjilah untuk balas dendam agar aku tenang. aku mohon,kau sanggupkan?" pinta wei ying dan di sanggupi oleh zhan tanpa berfikir.

"Ya,aku akan balas dendam atas kelakuan semua orang di masa ini" ucap zhan yakin
"Sekarang aku akan tenang menuju akhirat tempat bunda. aku yakin kau bisa menghadapi orang orang disini" ucap wei ying tersenyum.
"Ingatanku yang lain akan menyusul, sekarang aku pergi. selamat tinggal zhan" lanjut wei ying kemudian menghilang tiba tiba.

Zhan membuka matanya, ia kembali berada dikamarnya. tatapan zhan lurus kedepan dengan tajam.
"Aku akan balas dendam, tidak ada lagi wei wuxian yang lemah,aku wei wuxian yang sesungguhnya!" gumamnya.

Tak lama Dayang ziyi masuk membawa makanan."tuan muda, mari makan siang terlebih dahulu"

"Hmm" jawab zhan dingin,ah lebih tepatnya sekarang ganti nama Tuan muda wei ying.

Dayang ziyi yang mendengar nada dingin dari tuan mudanya menundukkan kepala, apa ia melakukan kesalahan?"

Raja Qiren, Ratu Ember dan putri Yanzi berada di meja makan bersiap akan makan siang mereka. Namun kedatangan seorang dayang menghentikan aksi mereka.

"Yang mulia" ucap Dayang sambil menunduk.
"Ada apa?" tanya Raja Qiren.
"Hamba ingin memberitahu bahwa Tuan muda Wei sudah sadar, Yang Mulia" ucap dayang tersebut.

Raja Qiren yang mendengar itu hanya acuh.
"Biarkan saja,aku pikir dia sudah mati!" ucapnya.

Sementara Yanzi yang mendengar itu berbisik pada ibunya "ibu, dia belum mati" ucap putri yanzi dan di angukkan oleh Ratu Ember.
"Tanang saja, dia tidak akan mengadu kalau kau yang sudah mendorongnya kekolam.lagipula Raja tidak mungkin marah padamu" ujar Ratu Ember.

Putri Yanzi mengangguk,benar juga.ia adalah anak kesayangan Raja Qiren, tidak mungkin ia akan di hukum karena putra yang tidak di anggap kehadiarannya.

Dayang itu ingin melanjutkan bicaranya, berniat mengatakan keadaan tuan muda yang saat ini mengalami lupa ingatan, Namun diurungkan karena kedatangan seorang prajurit.

"Hormat yang mulia" ucap prajurit itu.
"Ada apa?" tanya raja Qiren malas, ia akan makan siang bersama anak istrinya segera.
"Raja Lan Wang ji datang berkunjung yang mulia"

Raja Qiren, Ratu Ember, dan putri Yanzi  yang mendengar itu terkejut.

"APAAA?"

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang