4

1.5K 142 17
                                    

Happy reading







  Jay bergegas membawa Jake menuju ruang perawatan sekolah dan kemudian membaringkannya diatas kasur. perawat disekolah, Choi Yeonjun langsung mengurus Jake dengan ketakutan. dia tidak tahu kenapa kondisi Jake bisa seperti itu.

"Dia kenapa, Jongseong?" tanya Yeonjun pada Jay sembari membersihkan darah yang mengalir dari kepala Jake dan lanjut cepat cepat menutup luka itu. "Teman temannya membullynya" sahut Jay dengan wajah pucat pasi menahan amarahnya.

Yeonjun menghela nafas berat. hanya dia satu satunya staff sekolah yang mengkhawatirkan kondisi Jake sejak dulu. guru guru lain tidak ada yang peduli kepada Jake. mereka hanya berpusat disekitar Jaeyun. 

setelah selesai memperban luka luka ditubuh Jake, Yeonjun menyerahkan kaus putih dan handuk kepada Jay. "Gantikan bajunya dan bersihkan tubuhnya, tolong" pinta Yeonjun dengan lembut. Jay menerima kaus dan handuk itu dan membiarkan Yeonjun menarik tirai menutupi sekeliling ranjang tempat Jake berbaring. 

sembari memikirkan hal lain Jay melepas seragam Jake yang kotor. lalu dia membersihkan tubuh Jake yang kotor dan dia menggigit bibir menahan amarahnya lagi. dia bisa melihat banyak bekas luka dan memar ditubuh Jake. 

pasti orang tua Jake sering memukulnya jika Jake melawan. 

setelah selesai dia bergegas memasangkan kaus yang diberikan Yeonjun tadi kepada Jake agar dia tidak kelamaan menatap tubuh Jake yang putih bersih hanya dikotori oleh bekas bekas luka. lalu Jay memanggil Yeonjun. 

"Hyung. sudah, tolong jagain dia ya?" ujar Jay kepada Yeonjun yang bergegas kembali dari sudut ruangan perawatan. Yeonjun mengangguk dengan semangat. dia senang bisa menjaga Jake, wajah cantik perawat sekolah itu terlihat antusias ketika dia duduk disebelah kasur Jake. 

Jay meninggalkan ruangan perawatan dan bertemu dengan Heeseung yang berdiri didekat tangga sekolah. wajah Heeseung dingin. dia langsung mencegat Jay. "Lo dari mana? kok lo enggak latihan pagi ini?" 

raut wajah Jay sedikit berubah menjadi dingin sebelum dia menjawab perkataan kapten basket satu itu. "Gue habis ngurusin Jake" 

Heeseung mengangkat alis dengan tatapan meremehkan. dia terkekeh dan menepuk bahu sahabatnya yang itu sebelum berkata "Ngapain lo peduliin itu jalang? habis ngapain dia? godain lo?" ucap Heeseung merendahkan Jake. 

mati matian Jay menahan amarahnya, dia memaksakan senyum sebelum berkata "Kata siapa? orang tadi Jake lagi dipukulin sama teman temannya. jadi gue nganterin dia keruang perawatan. emangnya tadi lo latihan?" 

dengan mulus Jay membelokkan topik agar dia tidak terpancing emosi. Heeseung untungnya menanggapi topik lain dan mereka berdua kembali kekelas untuk belajar. 5 menit lagi jam masuk kelas. 

____________________

  sepulang sekolah Jake menunduk dan saat hendak mengikuti Jay kemobilnya, dia melihat Jaehyun dan Taeyong berdiri diteras sekolah. Jake terperangah, Jaehyun menatap kearah Jake dan memberi isyarat untuk Jake agar anak itu mendekati mereka. 

Jake melangkah mendekati orang tuanya. suasana hati Taeyong sepertinya sedang baik. dia hendak menjulurkan tangan untuk mengusap rambut Jake, tetapi Jake refleks mengangkat tangannya dan membuat gerakan hendak melindungi dirinya sendiri. 

ekspresi wajah Jaehyun berubah. dia menjulurkan tangannya juga untuk menenangkan Jake, tetapi Jake justru mundur sembari menutupi kepalanya. "Jangan pukul.." cicitnya ketakutan.

Jay dari kejauhan melihat itu dan menelan ludah. pasti Jake ketakutan dan berpikir Taeyong hendak memukulnya. tetapi tidak. Taeyong justru menggenggam lembut bahu Jake. dia bahkan mengusap rambut Jake dan kemudian menggandeng jemari anaknya itu. Jake termenung dan menatap lamat lamat wajah cantik Taeyong.

TWINZ [HEEJAYKE] (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang