7.Sick 2

927 112 6
                                    


Happy Reading...

Sore hari nya, setelah kelas selesai Zhuocheng segera berlari keluar kelas dengan tergesa-gesa.

Beberapa saat yang lalu ia mendapat kabar dari shijie-nya jika Xiao Zhan kembali tak sadarkan diri.

Itu tak luput dari pandangan seorang Wang Yibo. Apa yang membuatnya begitu tergesa-gesa? Pikirnya.

Lalu beranjak hendak mengikuti Zhuocheng namun tidak jadi sebab Dilraba datang menemuinya. Wanita itu rupanya menagih janji Yibo untuk menemaninya menonton.

Zhuocheng melajukan motornya dengan kecepatan penuh dan dalam waktu dua puluh menit ia sudah tiba di rumah sakit Xiao Zhan di rawat.

Melepaskan helm-nya lalu berlari masuk kedalam dimana Shijie dan kedua orang tua Xiao Zhan berada.

"Jie... Paman, bibi" ucap Zhuocheng memberi salam.

"Apa yang terjadi? Bukankah Zhanzhan hanya demam biasa?" tanya Zhuocheng bingung.

Tuan dan Nyonya Xiao hanya diam, memandang sendu kearah Zhuocheng.

"A-cheng..." panggil Xuan Lu lembut.

Pemuda itu beralih menatap sang kakak seolah meminta penjelasan.

Xuan Lu mengelus tangan Zhuocheng pelan "A-zhan! Dia... Mengidap penyakit kanker otak stadium 3" ucap Xuan Lu sedih.

Sontak Zhuocheng membulatkan matanya menatap ketiga orang dewasa tersebut.

"Tidak mungkin! Zhanzhan sendiri yang---

"Itu benar nak. Dia sengaja berbohong agar kalian tidak khawatir dengan keadaannya" ucap Nyonya Xiao memotong ucapan Zhuocheng.

"Lalu bagaimana dengan keadaannya sekarang?" tanya nya.

"Sudah dua jam dokter masih memeriksa keadaan Zhanzhan" ujar Xuan Lu.

"Apa? Sudah selama itu? Apa cukup serius?" tanya nya lagi.

Xuan Lu mengangguk "Obat dan kemoterapi yang dilakukan Zhanzhan tidak memiliki kemajuan" Xuan Lu menjelaskan.

Alis Zhuocheng bertaut mendengarkan penjelasan dari Shijie-nya itu.

Jika menjalani kemoterapi serta mengonsumsi obat tertentu harusnya memiliki kemajuan setidaknya ada sedikit demi sedikit perubahan, kecuali...

"Tidak mungkin!" seru Zhuocheng menyuarakan isi pikirannya.

"Ada apa?" tanya Xuan Lu bingung.

Zhuocheng menatap kakak serta paman dan bibinya lalu berujar.

"Bukan obatnya tidak bekerja. Tapi Zhanzhan-lah yang tidak pernah mengonsumsi obat itu!" ujarnya menatap ketiga orang tersebut.

Belum sempat Tuan Xiao berucap pintu ruangan Xiao Zhan kembali terbuka dan Ziyi melangkah keluar dari sana.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" ucap Tuan Xiao.

"Kami menemukan obat ini di bawah tempat tidur putra anda, sepertinya ia tidak pernah meminumnya sehingga kemoterapi yang dijalaninya tidak bekerja sama sekali" ucap Meng Ziyi menunjukkan obat obatan tersebut.

Tuan dan Nyonya Xiao mencelos sepertinya yang dikatakan oleh Zhuocheng benar.

"Tuan! Kita harus menjaga Xiao Zhan lebih ketat lagi memastikan jika dia benar-benar meminum obatnya agar kemoterapi yang dijalaninya berjalan dengan baik. Saya harap salah satu dari kalian bisa tinggal dan menemaninya" ucap Ziyi lagi.

"Aku saja yang menemaninya" timpal Zhuocheng.

"Aku juga akan menemani Zhanzhan... Paman dan bibi tenang saja biar kita berdua yang menjaga Zhanzhan" ucap Xuan Lu lembut.

Regret [YIZHAN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang