one : nobody know

1.9K 164 0
                                    

Warning![Akan ada banyak adegan kekerasan, dan aktifitas seksual

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Warning!
[Akan ada banyak adegan kekerasan, dan aktifitas seksual. Harap bijak dalam memilih bacaan dan memberi tanggapan.]

**

Suara bising sirine polisi dan juga ambulan yang saling bersahutan memecah keheningan di malam senin ini. Kabar hilangnya seorang mahasiswi cantik berusia 24 tahun yang akhirnya ditemukan tepat dua jam setelah dinyatakan menghilang membuat seluruh warga Busan ketakutan. Pasalnya, kejadian seperti ini selalu terjadi hampir di setiap bulannya.

Hasil autopsi pada korban selalu menunjukkan jejak-jejak kekerasan dan pemerkosaan. Lalu yang menjadi hal mengerikannya adalah bagian-bagian tubuh korban yang selalu tidak lengkap. Bahkan, ada sebagian dari para korban itu yang hanya tersisa tulang-belulangnya saja. Terbukti jika pelaku telah melakukan mutilasi.

Hebatnya, sama sekali tak ada sidik jari yang ditemukan di tubuh korban sehingga pihak kepolisian sulit mencari si pelaku ini.

Empat hari lalu, kepolisian sempat menangkap seorang pemuda dari SMA Gwanjiyeon.

Hwang Hyunjin, pemuda berusia 18 tahun yang kerap kali di sangkut pautkan dengan berita tersebut menjadi orang pertama yang para polisi selidiki. Tetapi sehari setelah di selidiki, semua tuduhan mengenai pemuda itu terbukti salah. Keadaan rumah yang aman tanpa adanya sedikitpun hal-hal yang mencurigakan di dalamnya. Latar belakang pemuda tersebut juga normal tanpa adanya riwayat kejahatan. Dia seseorang yang sangat berprestasi di sekolahnya, sifatnya juga terkadang acuh tak acuh.

Kepolisian akhirnya menyatakan jika Hyunjin tidak bersalah, dan menganggap jika tuduhan ini hanyalah cara anak lain untuk menjatuhkan Hyunjin karena rasa iri mereka terhadap kepintaran Hyunjin.

Kembali, kepolisian harus mencari tahu tentang kasus pembunuhan ini dengan lebih serius lagi dan menangkap siapa pelakunya, sebelum dia kembali mencari korban.

***

"Aku benar-benar melihat Hyunjin menyeret mahasiswi itu masuk ke dalam mobil kemarin lusa, tapi kepolisian bahkan sudah menyatakan jika Hyunjin tidak bersalah."

"Kau mungkin hanya salah lihat, lagipula Hyunjin orangnya pendiam, kan."

"Justru karena dia seorang yang pendiam, kita harus sedikit mencurigainya. Kita juga tidak tahu apa saja yang bisa dia lakukan di luar sana, kan."

"Andai saja aku punya bukti dari malam itu, mungkin Hyunjin akan kembali di tangkap."

Suasana kantin yang sedang ramai dan berisik itu membuat satu siswa pemilik freckles di pipinya itu kehilangan mood makan siangnya. Bagaimana tidak, dari pagi hingga siang ini semua orang terus membicarakan Hyunjin dan Hyunjin. Bosan rasanya ia terus mendengar nama itu setiap hari sejak hari di amankan nya pemuda yang menyandang status sebagai teman kelasnya tersebut.

"Orang-orang bodoh itu sungguh memuakkan." Felix beranjak dari bangkunya dan pergi dari area kantin.

Sama halnya seperti keadaan kantin, koridor juga di penuhi dengan orang-orang yang membicarakan tentang kasus pembunuhan itu.

"Gayanya sudah seperti seorang detektif saja, apa mereka tak ada pekerjaan lain selain membicarakan berita gila itu sampai mulut mereka berbusa, aish!!" Felix menutup telinganya dan cepat-cepat berbelok ke arah tangga menuju Rooftop. Menaiki banyaknya anak tangga dengan begitu cepat, berharap ia bisa tenang dengan menjauhi para orang-orang repot itu.

"Haahh~ aku harap di sini akan lebih baik." Felix merenggangkan otot-ototnya seraya berjalan menuju pembatas rooftop.

Namun, langkah kakinya sontak terhenti ketika menyadari ternyata ia tak sendirian disana.

Seorang pemuda jangkung yang tengah berdiri menghadap langit dengan kedua mata tertutup menikmati angin lembut yang menerpa permukaan wajah rupawannya.

"Hyunjin," cicitnya.

Si pemuda yang sadar namanya di panggil tersebut akhirnya menoleh, membuat kedua mata mereka saling beradu.

Felix refleks memutus pandangannya mencoba untuk tak memperdulikan keberadaan Hyunjin. Lagipula, Hyunjin juga kembali pada kegiatan awalnya tanpa memperdulikan Felix.

Tak berselang lama, Hyunjin lebih dulu berbalik dan pergi begitu saja dari sana. Felix sedikit kebingungan jujur saja. Apa Hyunjin pergi karena kedatangannya? Ah, padahal tidak masalah jika mereka berduaan di sini, toh dirinya juga tak akan membuat keributan.

"Baguslah kalau begitu, jadi aku bisa tenang sendirian." seringai Felix seraya bersandar di pagar pembatasan. Ia tatap lapangan sekolah di bawah sana. Juga beberapa mobil polisi yang berlalu lalang di jalanan depan sekolahnya. Sudah pasti polisi-polisi itu sedang menangani kasus pembunuhan yang terjadi.

"Kapan terror sialan ini akan berakhir."

Si manis itu menatap banyaknya siswa siswi yang tengah berkumpul di bawah sana. Felix yakin jika mereka semua tengah membicarakan Hyunjin saat ini.

Tanpa ia sadari, sepasang mata terus memperhatikan setiap pergerakannya dari balik pintu yang setengah tertutup itu.




to be continued...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
CANNIBAL | Hyunlix [21+]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora