CHAPTER 45

635 71 16
                                    

Sad ending, happy ending, gantung ending, atau plot twist ending. Kalian milih yg mana nih~

Jangan lupa vote sm komennya dikencengin, aku selalu begadang buat nulis cerita ini. Ngumpulin waktu sm niatnya beneran susah😌😌

Moga kalian suka and happy reading....

****

Membuang napas berat, Fang hanya bisa termenung di samping Halilintar untuk saat ini. Sesekali memperhatikan Kaizo yang sedang sibuk menjaga Retakka serta komplotannya, memegang rantai berwarna jingga di antara jemari dan berdiri tegak.

Kapanpun Retakka dan yang lainnya bisa bangun dari pingsan. Jika itu terjadi, maka serangan dadakan bisa saja dilesatkan oleh mereka tanpa basa-basi. Karena tak ingin semuanya kembali kacau dan usaha mereka berakhir sia-sia, Kaizo tak ingin mengendurkan perhatiannya sedikit pun dari mereka.

Para Elemental yang lain mengusulkan agar Kaizo dan Fang berdiam diri disini sembari menjaga Retakka beserta komplotannya. Menunggu waktu juga untuk Ochobot mengisi ulang kekuatannya agar bisa membuka portal menuju STATION TAPOPS.

"Apakah sudah cukup, Ochobot?" pandangan Kaizo tetap lurus ke depan, hanya sebatas melemparkan pertanyaan saja kepada Ochobot. Tak menoleh sedikitpun.

Ochobot berdesing beberapa kali, dia menggeleng. "Sedikit lagi, Kapten. Tenagaku terkuras habis karena telah nekat membuka portal dalam skala yang besar seperti tadi. Aku membutuhkan sedikit waktu."

"Baiklah, aku paham." Angguk Kaizo, kemudian suasana pun kembali hening.

Tak ada percakapan ataupun obrolan di antara mereka bertiga. Semuanya telah tenggelam pada pikirannya masing-masing, sibuk memikirkan banyak hal.

Kepala Kaizo perlahan mendongak. Suasana yang sepi ini sedikit mengundang perhatiannya. Bukankah sedari tadi suara dentuman serta ledakan tak pernah berhenti terdengar dari area pertempuran itu?  Kenapa sekarang malah sepi seolah tak terjadi apa-apa?

Apakah pertarungannya sudah usai dan mereka berhasil menenangkan Taufan yang menggila? Berhasil menyelesaikan pertarungan ini?

Belum sempat Kaizo bersenang hati sembari menghela napas lega, kedua matanya menangkap sesuatu. Sebuah objek yang terbang cepat menuju ke arah posisi mereka saat ini.

"Apa itu?" tanpa sadar Kaizo bergumam, mempertanyakan hal itu kepada dirinya sendiri. Menyipitkan sepasang iris matanya untuk memperhatikan objek terbang itu agar lebih jelas.

Fang yang mendengar gumaman sang Kakak hanya sebatas mengernyit tak paham, lalu mendongak tepat menuju arah yang tengah ditatap oleh Kaizo. "Itu....Taufan?"

Merubah posisi duduk menjadi berdiri, Fang bersiap. Tidak salah lagi, itu Taufan. Dengan deru angin kencang yang menyelimuti seluruh anggota badan, Taufan melesat cepat menuju kearah mereka semua. Memecut menggunakan kecepatan penuh.

"RETAKKA!" teriakan Taufan menyapa mereka, dengan dua bor angin yang tampak menghiasi kedua tangannya.

Kaizo dan Fang terkejut dengan kehadiran Taufan yang terbilang tiba-tiba. Menyambut mereka menggunakan serangan besar, lebih tepatnya mengincar Retakka. Kaizo memasang kuda-kuda kokoh, menciptakan pelindung berwarna jingga dengan model yang berlapis-lapis untuk menangkis serangan Taufan.

WHAT IF [ END ]Where stories live. Discover now