MINE || 10

2.9K 180 1
                                    

♥️♥️♥️untuk adegannya aku skip, mian♥️♥️♥️

Sore harinya Jeno terbangun dalam keadaan naked. Yang ia lihat pertama kalau adalah wajah damai Haechan yang masih tertidur. Jeno tersenyum tipis akan hal yang benar-benar tidak mau ia katakan.

Haechan tampan. Ya, dan Jeno benci mengakuinya.

Ia masih tak menyangka lagi tadi ia memberikan semuanya pada Haechan.

"Shhh....." Jeno meringis saat ia bergerak, ada yang masih mengganjal dilubang analnya.

Jeno pelan-pelan mengeluarkan penis Haechan dari sana. Sangat sakit rasanya saat Haechan dengan gilanya menggempur Jeno hingga lima ronde.

Wow, dasar!

Tapi jadi pihak bawah tidak begitu masalah bagi Jeno.

"Eunghh....." lenguh Haechan saat tidurnya sedikit terusik. Jeno dengan sigap mempupuk pipi Haechan pelan agar laki-laki itu kembali tertidur.

Jeno kemudian kembali berusaha mengeluarkan penis Haechan dari lubang nya.

"Shhtt..." desah Jeno tertähän oleh bibirnya yang ia gigit, ägar tidak mengeluarkan suara yang tidak di inginkan.

Plop

Penis Haechan berhasil keluar dari lubang Jeno, dan bersamaan dengan itu, cairan spermă milik Haechan keluar dari lubangnya. Menetes sedikit demi sedikit, mengotori sprei mereka. Toh nyatanya juga sprei itu memang sudah kotor dengan sperma mereka berdua, akibat olahraga panas tadi pagi.

Jeno kemudian mencoba menyingkirkan lengan kekar Haechan yang melingkar di perutnya. Mengangkat pelan tangan tersebut agar tidak membangunkan Haechan.

Setelah dirasa tangan tersebut terlepas dari pinggang nya, Jeno kemudian mencoba untuk mendudukkan dirinya.

Jeno menyibak kan selimut yang ia gunakan kemudian melangkah pelan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tubuh Jeno terasa sangat lengket.

"Akh, sshtt..." desah Jeno di sertai ringisan kecil kala ia merasakan lubang nya yang sangat perih. Juga pahanya yang sakit.

Jeno tak mau percaya lagi dengan kalimat sekali lagi milik Haechan.

🐻🐶

"Jen?"

Haechan terbangun tapi tak menemukan Jeno disampingnya. Lalu Haechan menghela nafasnya. Apa Jeno marah karna dirinya yang terlalu agresif bermain tadi pagi?

Loh, bukan salah Haechan dong kalau menggempur Jeno sampai lima ronde. Salahkan saja lubang Jeno yang terlalu enak untuk dinikmati.

Haechan lalu pergi keluar kamar setelah memakai bajunya. Tak mau dong asetnya dilihat oleh orang selain Jeno.

"Kenapa nggak mau makan ayam Den?"

"Enggak. Itu masakan Renjun. Mendingan Jeno makan pake masakan Jeno sendiri. Dan gini juga Haechan bisa makan. Nggak rela Jeno kalau Haechan makan masakan Renjun."

Si bibi terus ketawa geli. "Aden mah, kalau kata anak jaman sekarang, Aden itu bucin sama Aden Haechan."

"Kan Haechan suami Jeno."

"Iya, iya, cuma untuk Den Jeno seorang."

"Harus itu."

Haechan yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum geli. Padahal didepan Haechan aja Jeno sok galak, sok jutek, tapi nyatanya dibelakang Haechan, Jeno masih bisa berkata seolah dia sayang sekali dengan Haechan.

MINE || HYUCKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang