10

121 21 0
                                    

Pintu ruang rawat kembali terbuka saat semuanya tengah sibuk menonton keributan Jaemin dan Renjun dan kini Haechan lah yang jadi penengah. Jaemin yang ber aegyo ria untuk Jeno dan Renjun yang emosi melihatnya. Sedangkan Haechan menahan Renjun sambil berusaha menahan tawanya juga.



Semua sontak terdiam saat melihat Donghae dan Tiffany datang dan pria itu menatap Jisu yang duduk disisi ranjang rawat Jeno.




Merasa di tatap, Jisu melirik ke arah Jeno lalu berlari ke arah kakaknya dan duduk diantara Eunwoo dan Jaehyun. Dia tahu dan sudah sangat yakin siapa Donghae. Pria yang paling sering menyakiti Lia semasa hidupnya.





Melihat bagaimana gadis yang mirip putrinya itu menatap horor padanya membuat Donghae merasa bersalah.




"Li—"





"Jisu,pa. Dia Jisu yang aku ceritakan..." Ucap Jaehyun tak mau membuat Jisu makin takut nanti. Sekarang saja anak itu sudah agak bersembunyi di punggung kakaknya.




Donghae menatap tak percaya ke arah Jisu yang masih menatapnya horor. Ia bisa melihat gurat kebencian di wajah gadis itu yang sudah pasti telah mengetahui semuanya.




"Jisu..." Lirihnya pelan. Sungguh melihat Jisu membuatnya kembali teringat bagaimana dosa-dosanya pada sang putri dulu. Wajah kesedihan dan kesakitan Lia tiap kali ia menatapnya penuh kebencian. Darah dan luka juga tatapan terakhir yang Lia berikan untuknya. Ah, jangan lupakan jeritan tangis gadis itu disaat terakhirnya sebelum meninggalkan Lia.




"Ssshhh...."




Donghae memejamkan matanya merasakan pusing dan sakit di ulu hatinya saat suara jeritan Lia seakan menggema lagi dikepalanya membuat Tiffany panik memeganginya.



"Pa..."



Donghae membuka matanya dan menatap Jisu yang kini lebih berani menunjukkan emosinya membuat Donghae makin tak kuasa untuk berhadapan dengan gadis itu.



"Papa tunggu diluar saja..." Ucap Donghae yang langsung berbalik keluar dari ruangan itu diikuti oleh Tiffany yang sempat menoleh ke arah Jisu sekilas lalu menggandeng suaminya keluar.






"Aku akan bicara dengan mereka dulu..." Ucap Jaehyun yang langsung menyusul orang tuanya keluar ruangan membuat Jisu menghela nafas lega.



"Ngeliat secara langsung, emang serem orangnya..."








































Jisu membasuh wajahnya di wastafel toilet supaya merasa lebih segar setelah kembali ke kamar hotelnya. Ia menatap pantulan dirinya sendiri disana, dan teringat lagi pada foto-foto Lia yang Jeno tunjukkan padanya. Dan yang Jeno katakan benar, bahkan di tutupi dengan makeup saja memar dan bengkak masih terlihat di wajah, leher bahkan lengan Lia.





"Itu menyakitkan..." Cicitnya merasa ngeri saat mencoba membayangkan apa saja yang Lia alami.




"Kami tak akan menyakitimu..."


Tiba-tiba suara Jaehyun membuatnya kaget dan berbalik. Iya, dia memang tak menutup pintu kamar mandi karena hanya ingin mencuci wajah. Tapi ia lupa kalau pria itu bisa dengan mudah keluar masuk kamarnya seperti semalam.



"Bisakah anda jangan sembarangan masuk kamarku, tuan Jaehyun!" Umpat Jisu kesal menatap Jaehyun yang hanya dibalas senyuman tipis pria itu.




It's Me (✓)Where stories live. Discover now