35. [Season2] Hilang (2)

312 34 16
                                    

****





CHANBAEK



      Chanyeol dan Dio tertegun melihat Baekhyun tidur dengan kepala yang disimpan diatas meja, sementara Aria dan Jeino tidur dilantai dengan posisi duduk saling bersandar punggung. Mereka sepertinya kelelahan menjaga Jemin.

Seharusnya Chanyeol tidak meninggalkan mereka terlalu lama. Entah kenapa Chanyeol jadi kesal, ia langsung menatap Dio dengan sengit. Karena Dio adalah penyebab Chanyeol pulang terlambat.

"Apa?" tanya Dio dengan suara berbisik, tidak ingin membangunkan mereka.

Chanyeol berdecak, lalu mengangkat tubuh Aria dan memindahkannya ke kamar. Ia sempat mengecup kening putrinya sebelum pergi.

Setelah itu ia memindahkan Baekhyun juga ke kamar, selanjutnya Jeino. Sekarang mereka semua sudah berada di tempat tidur masing-masing. Kekuatan teleportasi memang sangat berguna.

Setelah memastikan keluarganya berada di tempat nyaman, Chanyeol kembali ke ruang kerja karena Jemin masih disana, Chanyeol juga harus membersihkan kekacauan yang sedang berlangsung.

"Minum ini." ucap Dio sambil menaruh sebotol ramuan di atas meja.

"Aku tidak mempan dengan sihir seperti itu."

"Tidak bisakah kau mengatakan 'terimakasih' atas kerja kerasku tanpa harus mencemooh.?!"

"Kau sudah bekerja keras, Dio." Chanyeol akan mengalah sementara, karena Dio sedang membersihkan lantai yang penuh dengan darah Jemin yang membeku. Daripada dia mengomel dan pekerjaannya tertunda.

"Apa masih belum ada kabar?" tanya Dio sembari melanjutkan kegiatannya.

"Belum, aku akan mengantarmu kesana setelah pekerjaanku disini selesai. Sehun lebih membutuhkan ramuanmu."

"Memangnya Sehun kenapa?" tanya Dio. Chanyeol tercengang tidak percaya Dio akan bertanya tentang alasannya.

"Apa yang akan kau lakukan jika suatu saat Luhan menghilang?" tanya Chanyeol.

"Uhmm.." Dio memasang wajah berpikir, pertama dia harus membayangkan dulu kejadiannya.

"Sudahlah lupakan. Percuma aku bicara dengan makhluk yang lebih suka berteman dengan tanaman."

"Aku akan mencarinya, tentu saja. Aku khawatir karena Luhan penyihir yang sedikit agresif, dia pasti akan menyerap seluruh energi para penjahat itu dan membunuh mereka sebelum mereka bisa melakukan hal buruk padanya." ujar Dio.

Entah kenapa Chanyeol setuju. "Kau benar."

Dio menyedikkan bahu. "Jangankan diculik, aura penjahat yang masih berjarak puluhan kilometer saja jika sedang fokus pasti dia sudah bisa merasakannya. Bukan berlari kabur tapi Luhan justru mengejarnya dan menangkapnya lebih dulu."

"Luhan tidak bisa merasakan energi Kai." ucap Chanyeol.

"Kalau begitu ada sesuatu yang menghalagi jiwa murni milik Kai. Atau dengan sihir tak terlihat seperti yang Hugo lakukan."

"Luhan bisa menemukan energi Hugo saat itu meski sedikit terlambat."

"Kenapa harus ada 'sedikit terlambat'? bukankah kata 'terlambat' saat itu adalah jawaban bahwa mereka juga bisa menyembunyikan energi agar tidak terlihat?"

Chanyeol membelalak. "Kau benar."

"Aku memang pintar, aku tahu."

"Tapi.. kenapa kau terlihat sangat santai? bukankah Kai juga temanmu?"

Dio menunjuk Jemin. "Anak ini, dia akan bangun dan mengatakan semuanya. Kai akan segera ditemukan."

"Darimana kau tahu? kau kan tidak bisa membaca pikiran."

Light Out! [COMPLETED]Where stories live. Discover now