Goodbye Liu

178 120 8
                                    

________________________________________
[Pukul 23.40 Kediaman Liu Aberforth]

"Kakak aku takut,, hiks hiks,,,." Gadis itu menangis di dalam dekapan kakaknya. Saat ini mereka tengah bersembunyi di sebuah ruangan dirumah sang kakak.

Sang Kakak yang melihat adiknya ketakutan sambil menangis pun perlahan menenangkan tiara berharganya itu.

"Ssssttt,, jangan takut. Kakak bersamamu di sini, kakak akan melindungimu jadi jangan menangis hm,,." Ia memeluk adiknya dengan sangat erat dan mencium pucuk kepala adiknya.

"Rey, kumohon cepatlah datang,,,,!" Batin sang kakak.

-
-
-

"CEPAT TEMUKAN DIA DAN SERET DIA KEHADAPANKU!!!!" Teriak seseorang dengan suaranya yang terdengar menyeramkan diluar sana.

"Kakak,, hiks hiks aku takut, hiks hiks,,." Gadis itu kembali menangis dengan tubuhnya yang bergetar di pelukan sang Kakak.

"Tenanglah, kita akan baik-baik saja." Kakak si gadis mengeratkan pelukannya, ia tahu bagaimana saat ini adiknya sangat ketakutan.

Drap drap drap..

Terdengar suara langkah kaki di luar ruangan itu, dan itu bukan suara langkah kaki satu orang tapi lebih dari sepuluh orang.
_
_

"CEPAT CARI DIA!! AKU YAKIN, DIA PASTI SEMBUNYI DI SEKITAR SINI!!" Terdengar teriakan dari suara menyeramkan itu lagi.

Ketakutan sang adik semakin menjadi, sang Kakak yang menyadari situasi mereka saat ini berusaha untuk mencari cara untuk menyelamatkan diri mereka.

"Ayolah Liu, berfikir berfikir. Setidaknya kau harus menyelamatkan adikmu agar tetap hidup, aku tidak ingin sampai kehilangannya." Batinnya terus berdebat.

Pandangannya tertuju pada sebuah lemari besar di ruangan itu, ia lalu melepaskan pelukannya, dan menengkup pipi sang adik. "Dengarkan kakak, Xiu. Kau sembunyilah di balik lemari besar itu, kakak akan melindungimu disini." Ucapnya sembari mengusap air mata sang adik yang ia panggil Xiu itu.

Xiu menggelengkan kepalanya menolak. "Tidak hiks hiks, aku ingin bersama kak Liu, kita akan bersembunyi bersama hiks hiks." Lirihnya menggenggam kuat kedua tangan Kakaknya yang bernama Liu itu.

"Kau harus sembunyi Xiu, dengarkan kakak. Jika kakak ikut bersembunyi, maka mereka pasti akan menemukan kita." Manik matanya menatap dalam netra sendu sang adik.

"Ta-tapi,,,,,."
_
_
_

BRUUKKKK... BRUUKKKK....

Tiba-tiba, pintu ruangan tempat mereka bersembunyi berusaha didobrak dari luar. Ketegangan semakin mencekam kedua kakak beradik itu rasakan.

"Cepat Xiu, tidak ada waktu lagi!" Titah sang Kakak membantu adiknya bangun dan bersembunyi di balik lemari yang besar.

Liu lalu menggeser lemari itu, ternyata di sana ada sebuah ruangan kecil berukuran 1,5m×2m, muat untuk satu orang masuk kedalamnya. Liu lalu mendorong tubuh mungil adiknya masuk kedalam ruangan tersebut dan hendak kembali menutup ruangan itu dengan lemari.

"Kakak, hiks hiks. Apa kakak tidak akan ikut,,,." Xiu menahan kuat tangan kakaknya yang hendak menurup kembali ruangan itu.

Liu mengelus lembut kepala sang adik, ia tersenyum sambil meneteskan air mata menatap dalam adiknya.

"Kakak akan kembali, kau harus tetap hidup Xiu. Jangan khawatir, kakak tidak akan meninggalkanmu." Bibir Liu bergetar ketika mengatakan semua itu, seolah ia tahu ia tidak akan kembali kepada sang adik.

The little crown of the mafia | On Going✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang