Juyeon And His Feelings

114 11 0
                                    

...

"Ouhhh/ahhh" lenguh keduanya. Milik hyunjin benar-benar menjepit kejantanan jisung. Sangat sempit dan panas. Erangan dan desahan mulai memenuhi kamar mandi. Mereka seolah lupa tujuan utama mereka berada di tempat itu.

££££££££££

Dua orang berbeda usia masih bergelung dengan selimut padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit. Sinar matahari seolah tak mengganggu mereka.

"Uhhh" yang lebih muda mengerjapkan matanya. Melirik jam yang terpasang di dinding. Matanya melebar. Sial! Dia memiliki janji dengan detektif tampan kemarin.

"Daddy~ bangunlah, kita sudah telat" ucap hyunjin. Ya hyunjin kali ini kesiangan. Melewatkan makan malam dan sarapannya. Perutnya sangat sakit sekarang. Mungkin maag nya kambuh.

"Jam berapa sekarang?" Suara serak khas bangun tidur yang sialnya justru menambah keseksian pria 39 tanun itu.

"Jam sepuluh lebih lima belas, aku seharusnya pergi pukul sepuluh tepat tadi" ucap hyunjin. Pria itu menyenderkan tubuhnya di headboard kasur. Masih mengumpulkan nyawa. Biasalah ngebug setelah bangun.

"Kita belum makan" ucap pria itu.

"Ya itu karena daddy yang tidak mau berhenti sampai pukul dua dini hari" balas hyunjin kesal. Jisung - pria tampan itu terkekeh. Sangat menggemaskan.

Drttt..... drttt..... drttt.....

Tangan hyunjin terulur mengambil ponselnya yang berada di nakas. Juyeon. Pasti pria itu sudah menunggunya lama - batin hyunjin. Ia tidak pernah lupa jika memilik janji tapi hari ini ia benar-benar lupa.

"Eummm selamat pagi menjelang siang" sapa hyunjin tak enak.

"Eummm apa kau sudah menunggu Hwang?? Maafkan aku, aku sepertinya akan telat karena aku masih ada tamu tak diundang, kau tak apa??" Hyunjin bernafas lega. Rupanya pria itu masih belum berangkat.

"Ahh tak apa, aku juga sedang bersama teman ku, jangan terlalu terburu-buru" jawab hyunjin. Di seberang sana juyeon tersenyum lega. Ia tak terlalu merasa bersalah dengan pemuda manis itu.

"Baiklah, mungkin aku akan sampai sekitar empat puluh lima menit lagi, jangan bosan-bosan menunggu aku nee?" Canda juyeon. Hyunjin sedikit terkekeh.

"Iya, jika begitu saya tutup teleponnya ya" ucap hyunjin. Ia mematikan sambungan teleponnya dan menatap jisung yang juga menatapnya.

"Mau pergi?"

"Iya, aku ada janji"

"Setidaknya buatkan daddy mu ini makanan terlebih dahulu" manja jisung. Hyunjin hanya tersenyum paksa. Sudah hapal dengan perilaku manja sang sugar daddy. Ia bangkit dari atas kasur dan membuka gorden kamar mereka. Tenang. Dia sudah menggunakan pakaian kok.

"Ingin makan apa?" Tanya hyunjin.

"Apapun"

"Baiklah, daddy mandilah, lalu pergi bekerja" ucap hyunjin sebelum keluar dari kamar. Jisung? Tentu dia ikut berdiri dan melepas sprei dan menaruhnya di keranjang baju kotor. Ia berjalan mengambil bathrobe dan masuk ke kamar mandi.

¤¤¤¤¤¤¤

"Sialan kau hitam, kau bilang aku tamu tak diundang huh?!" Seru pria berkulit putih pucat. Juyeon pria yang dipanggil hitam hanya terkekeh. Memang begitu kenyataannya.

"Sudahlah, kau harus sadar diri chanhee, kau itu memang tamu tak diundang" balas juyeon. Pria bernama chanhee itu.

"Panggil aku nyu paman, namaku nyu!" Canda pria bernama nyu itu. Juyeon hanya melihat tak suka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Oh, My Sugar! || HanJinWhere stories live. Discover now