Thirteen

984 65 2
                                    

"Tao!"

Chanyeol masuk ke dalam ruang rawat, ia baru saja bangun dari tidur lantas mencari keberadaan sahabatnya yang menghilang dari kamar.

"Ada apa?"

Chanyeol menghentikan langkah kakinya, ketika obsidian bulat miliknya menangkap wajah cantik yang tengah terbaring di atas brankar.

"Baekhyun," gumannya dengan pelan.

"Tao dia_"

"Paman siapa namamu?" Suara Seo Yun mengintrupsi, sebelum Tao sempat menjawab.

Chanyeol yang memang sejak awal tidak sedikitpun berpaling menatap Seo Yun, sedikit terkejut mendengar suara si kecil yang memulai percakapan dengannya.

"P-park Chanyeol," jawab Chanyeol. Terbata-bata melihat betapa miripnya wajah si kecil dengan seseorang di masa lalu. Wanita yang sampai ini masih ia cari keberadaannya.

Tao yang melihat ekspresi wajah terkejut Chanyeol, sudah dapat menebak apa yang di pikirkan Chanyeol saat ini.

"Namaku Seo Yun, karena paman sangat tampan. Ayo menikah denganku!" 

Chanyeol tersedak ia tidak akan pernah menyangka mendapatkan lamaran di pagi hari dari seorang gadis kecil pula.

Wajahnya sangat mirip dengan Baekhyun sang mantan istri, membuat Chanyeol berpikir jika Baekhyun melahirkan anak mereka, dia pasti akan seusia Seo Yun saat ini.

Wajah Chanyeol melembut mendengar pertanyaan polos tanpa beban yang Seo Yun ucapkan.

"Kau ingin menikah?" tanya Chanyeol.

"Heem," jawab Seo Yun dengan anggukkan lucu.

"Kenapa?"

"Karena paman tampan!"

Chanyeol dengan lekat memperhatikan gerak gerik dari Seo Yun yang begitu menyenangkan tertangkap indera pandangannya.

"Baiklah, ayo menikah!" jawab Chanyeol menyetujui.

"Woaah!" Seo Yun bangun dari tidurnya membuat Tao dan wali kelas terkejut dengan gerakan Seo Yun yang tiba-tiba. Takut luka di dahi Seo Yun kembali terbuka.

'Si hiperaktif ini!' kaget mereka

"Baru pertama kalinya aku mendapat persetujuan!" Seo Yun berseru senang. Ungkapannya kali ini di terima, dan itu oleh pria tampan bernama Park Chanyeol yang baru masuk menatapnya dengan lembut.

"Kau sangat cantik, Ibumu juga pasti cantik!" puji Chanyeol. Melihat dari wajah Seo Yun saat ini jelas tergambar wajah imut dari masa lalu yang menghiasi hari Chanyeol. Chanyeol tiba-tiba merasa yakin, jika si kecil di depannya memiliki kaitan dengan Baekhyun. Maka jika tebakannya benar, bukankah itu berarti Seo Yun juga berkaitan dengan dirinya.

"Jika Ibuku berkata dia nomor kedua tercantik, maka tidak akan ada yang mengakui nomor satu lebih cantik!" ucap Seo Yun dengan cerdik. Mengakui pujian Chanyeol betapa cantiknya sang Ibu di matanya.

"Pintarnya!"

Chanyeol merasa hatinya terasa dekat dengan gadis kecil di hadapannya, hingga tanpa sadar ia bergerak mengangkat tangan untuk mengusap puncak kepala Seo Yun.

"Singkirkan tanganmu!" Suaranya menggema, membuat Chanyeol yang tengah mengusap lembut puncak kepala Seo Yun menghentikan gerakannya.

Di ambang pintu, seorang anak kecil lain berjenis kelamin laki-laki berdiri dengan sorot mata tajam. Sembari masuk menyerbu ke dalam ruangan.

Yang membuat Chanyeol terkejut adalah wajah yang sangat ia kenali, wajah yang jika keduanya bersanding sudah dapat di tebak siapa mereka.

"Dae Yun!" Seo Yun berseru senang. Saudara kembarnya akhirnya datang.

Dae Yun datang mendekati ranjang Seo Yun lantas memasang badan di tempat. Tepat di hadapan Chanyeol, agar pria yang berani menyentuh kepala adik kembarnya itu menjauh.

"Paman sebaiknya anda menjauh, Seo Yun seorang gadis, tidak sembarangan orang lain menyentuhnya!" Tegur Dae Yun.

"Seo Yun seharusnya kau ingat bagaimana Ibu mengajarimu untuk tidak dekat dengan orang asing!" Kali ini Dae Yun memarahi si adik yang sudah ceroboh, tidak mengingat pesan dari sang Ibu untuk mereka.

"Ma'af," cicit Seo Yun sadar jika ia melupakan pesan Baekhyun padanya.

Sorot matanya tajam Dae Yun beralih kembali pada Chanyeol, menusuk menatap ke arah Chanyeol tanpa rasa takut. Bagi Dae Yun, ia sebagai pria harus menjadi pelindung untuk adik perempuannya.

Chanyeol tersedak di tempat, ingin tertawa tetapi tidak berani bersuara. Karena betapa lucunya Dae Yun lelaki bertubuh kecil dengan wajah menyerupai ya ini berdiri tegak, menengadah menatap kearahnya mencoba mengintimidasi.

Bukankah kemarahan kecil ini begitu terasa familiar, sangat mirip dengan seseorang yang ia rindukan, dulu Baekhyun juga kerap marah dengan

"Ibu Guru sudah meminta seseorang untuk menjemput Ibumu, Dae Yun sampai Ibumu tiba, bisakah kau menjaga Seo Yun?"

Wali kelas mendekat, ia harus mengajar kembali. Karena kelas masih belum berakhir, masih banyak jam kerja yang harus ia kerjakan.

"Tentu, Ibu Guru jangan khawatir. Aku akan menjaga Seo Yun!"

Dae Yun selalu bisa diandalkan, semua orang di desa juga tahu jika Dae Yun mampu melakukan apapun di balik wajah imutnya tersebut.

"Kalau begitu Ibu Guru pergi, Seo Yun juga jangan nakal, kau harus mentaati apa yang Dokter dan Dae Yun katakan!" Nasihat wali kelas.

"Baik Ibu Guru!"

Wali kelas membungkuk pada Tao dan Chanyeol, lantas berlalu keluar.

"Tunggu sebentar Bu!" Tao tiba-tiba mengejar dan mulai memanggil, menghentikan guru tersebut untuk pergi keluar rumah sakit.

"Ya, ada apa Dokter?"

Mereka berbicara di luar ruang rawat, tanpa ada yang mendengar.

"Maaf jika ini sedikit mengganggu, tetapi bisakah anda memberitahukan nama orang tua dari Seo Yun?" Tao berkata dengan hati-hati. Takut menyinggung atau disangka tidak sopan, menanyakan privasi orang lain.

"Oh, untuk identitas Seo Yun saya udah mengisi formulir pendaftaran di meja resepsionis!" Wali kelas berpikir mungkin saja Dokter muda di depannya mengira ia belum mengisi daftar diri untuk Seo Yun.

"Akh, terimakasih banyak kalau begitu!"

Tao tidak lagi ingin mengganggu, ia bisa melihat daftar identitas untuk mengetahui siapa orang tua dari Seo Yun.

"Iya, sama-sama dokter, saya permisi."

Wali kelas meninggalkan rumah sakit tanpa Tao cegah lagi.

Tao bergegas menuju resepsionis untuk memperjelas tebakannya saat ini. Jika benar Seo Yun adalah anak dari sang sahabat yang telah menghilang hampir tujuh tahun lamanya, bukankah itu berarti kemungkinan besar ia akan bertemu dengan Baekhyun.

Baru saja akan pergi, netra Tao menangkap sosok yang tengah ia pikirkan saat ini.membuat Tao terdiam membeku di tempat, masih terlalu terkejut untuk menerima pertemuan yang tidak pernah dikiranya tersebut.

Sosok yang sangat ia kenali, berlari terburu-buru, bahkan sampai tidak melihatnya yang tengah mematung menatap kepergiannya.

Ya, itu Baekhyun yang baru saja datang tergesa-gesa masih menggunakan pakaian berkebun, berlari masuk rumah sakit dengan wajah panik.

"Baekhyun." Suaranya bahkan terdengar terlirih, hampir tidak dapat di dengar karena ia teramat terkejut bertemu sosok Baekhyun di tempat terpencil ini.

***

(Sudah di revisi!)

Hehehehe.... Pokoknya kalau nggak vote Ama komen aku mogok nulis..🤭🤭🤭

Semangatin atuh yah, biar aku semangat nulisnya...



Unfinished LoveWhere stories live. Discover now