25.si ayah mumet

408 36 0
                                    

Happy, happy, happy.

Happy Reading!

.

.

.

Ayah Suho lagi rebahan di kasurnya, sambil megang dua kertas yang dari tadi ia baca.

Tangannya bergerak memijat kening, beliau lagi dilema pemirsah.

Bunda Irene yang habis skincare an langsung nyamperin si ayah, lalu memeluknya. "Natepin kertas itu mulu deh, perasaan. Kenapa sih, sayang..?"

Ayah Suho mendesah pelan, "ini lho, aku lagi bingung.." sahutnya.

Alis bunda naik sebelah, "bingung kenapa?"

"Ini ada undangan wisudanya Jaehyuk sama Doyoung, dua-duanya harus di temenin sama orang tua nya.."

Setelah penjelasan si ayah, bunda Irene juga ikut kepikiran. Waduh, harus bagi tugas.

"Kalau satu di Jaehyuk, satu di Doyoung apa nggak bisa, yah?" Bunda Irene bertanya.

Sang ayah menggeleng, "harus orang tua lengkap katanya.."

Helaan nafas dari keduanya terdengar. Kok jadi putus asa begini?

"Kita ke wisudanya Doyoung aja.. Nanti bang Jaehyuk bunda bilangin, deh. Pasti dia bisa ngertiin.."

Ayah Suho mengangguk pasrah atas saran istrinya. Semoga ini keputusan terbaik yang bisa di ambil oleh mereka.









...










Keesokan paginya, Jaehyuk dengan wajah masamnya menyambut meja makan keluarga. "Gue berangkat dulu," pamitbya singkat lalu melenggang pergi.

"Sarapan dulu, bang!" Bahkan teriakanmu saja nggak di gubris. Semua orang yang ada di meja makan itu terheran-heran dengan sikap Jaehyuk. Kenapa sih doi?

Ayah sama bunda turun menghampiri para anak-anaknya di meja makan. "Kalian belum mulai sarapannya?" Tanya bunda yang lagi menggeser kursi.

"Nungguin kanjeng ratu, hehe" balas Hyunsuk menggoda ibundanya.

Sementara di satu sisi, si ayah mendengus. "Ealah, emaknya doang yang di tungguin ternyata."

"Apasih, baperan amat jadi laki." Jihoon mulutnya memang kurang ajar.

"Gue slepet juga lama-lama!" Ayah capek, capek banget.

"Udahhh, nihh nasi sama lauk kesukaan ayah udah y/n siapin.. di makan ya ayahku sayang.." kamu datang melerai perdebatan mereka, membawakan sepiring nasi beserta lauk kesukaan ayahmu.

Ayah Suho tersenyum bangga padamu, "emang anak cewek gue yang bisa ngertiin bapaknya, makasih ya sayang.."

"Oiya, si Jaehyuk belum turun ya? Kok nggak ada?" Pertanyaan bunda Irene terlempar dari mulutnya. Kamu dan para saudaramu cuma celingak-celinguk sambil natap satu sama lain.

"Itu Bun, Jaehyuk berangkat duluan." Jawab Mashiho kemudian.

"Iya, mana mukanya kusut banget kayak belum di setrika" tambahmu.

Treasure Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang