Chapter 17

195 45 9
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Beberapa hari kemudian, rumor bahwa Sooji dan Myungsoo berangkat bekerja bersama menyebar ke seluruh perusahaan.

"Hei, benarkah kau berkencan dengan Topeng Besi?"

Ini kelima kalinya dia ditanyai pertanyaan yang sama hari ini. Sooji dengan lembut menghela napas sambil menatap pria yang bertanya.

Di dalam pantry yang secara tidak sengaja telah berubah menjadi ruang merokok, rekan Sooji sedang merokok sambil menuang secangkir kopi untuk dirinya sendiri di sampingnya.

Wajah pria itu memucat dan tubuhnya gemetar ketakutan melihat tatapan tajam Sooji.

"Maksudku, kalian datang kerja di waktu yang sama dan bahkan pulang bersama, 'kan? Dapat dimengerti jika kalian datang untuk bekerja bersama, tetapi pulang bersama pun terasa aneh! Mustahil untuk tidak menganggapnya mencurigakan!"

"Seperti yang kubilang, itu hanya kebetulan..."

"Mustahil! Itu terjadi terlalu sering jika itu hanya sekedar kebetulan! Ditambah lagi, banyak orang melihat kalian berdua rukun dalam perjalanan pulang."

Pria itu mengarahkan ujung rokoknya ke arahnya dan Sooji mengerutkan kening. Dia tidak menyukai bau rokok dan dia ingin menyuruhnya berhenti merokok karena itu buruk bagi kesehatan, tapi ini bukan saat yang tepat untuk mengatakannya.

"Itu karena kami tinggal searah..."

"Mencurigakan sekali... Sungguh, ada apa dengan kalian berdua?"

"Apa yang terjadi, katamu..."

"Kalian berkencan, 'kan?"

Wajah Sooji menegang mendengar perkataan rekannya. Dia dan Myungsoo sering bersama di perusahaan. Tidak mengherankan jika orang berasumsi demikian.

Saat dia dengan tak berdaya mencoba menyangkalnya, Sooji merasakan keringat dingin menetes di dahinya, dia membuka mulutnya dengan marah.

"Sungguh, kau hanya membayangkannya. Ngomong-ngomong, bukankah kau baru saja mendapat telepon dari pelangganmu? Apa kau tidak akan membalas telepon itu?"

Dengan sedikit tidak sabar, rekan kerjanya itu buru-buru mematikan rokoknya.

"Aku lupa! Terima kasih sudah mengingatkanku!"

Rekan kerjanya segera pergi. Saat dia mendengar pintu dapur ditutup, Sooji menghela napas lega.

Sooji kesal karena bau rokok yang menusuk hidungnya dan rumor yang terus-menerus menyengat telinganya seperti lebah. Pertama-tama, merupakan sebuah kesopanan umum untuk tidak mengarahkan puntung rokok kepada orang lain. Menyeruput kopi segarnya, Sooji menggelengkan kepalanya untuk menenangkan dirinya. Dia tidak bisa kembali bekerja dengan perasaan seperti itu.

Dia tinggal di sana sebentar dan tepat ketika dia selesai istirahat dan hendak kembali bekerja, pintu dapur terbuka dan dia berhadapan dengan rekan juniornya, Sowon. Sooji bergumam kaget.

"Sooji! Akhirnya aku menemukanmu! Aku ingin menanyakan sesuatu padamu, apa kau ada waktu luang sekarang?"

"Apa itu?"

Wajah Sooji berkedut karena firasat yang meresahkan. Namun, Sowon tidak menyadarinya dan menyeringai padanya, matanya dipenuhi rasa ingin tahu.

"Bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Kim Myungsoo?"

"Mulai bekerja!"

Setelah ditanyai pertanyaan yang sama untuk keenam kalinya hari ini, Sooji merasa muak dan meninggalkan dapur.

Mr. Perfectly Fine [END]Where stories live. Discover now