44. Interogasi

199 26 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam berapa ketemuannya Dad?" Tanya Gareth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam berapa ketemuannya Dad?" Tanya Gareth. Anak itu masih meringkuk di dalam selimutnya.

"Nanti siang jam dua. Sini makan dulu..." Timothy membujuk anak itu agar mau sarapan.

"Makanan Daddy tuh sebenernya gak cocok sama aku tau." Gareth mulai berceloteh tak karuan. Ia beringsut duduk dan menyandarkan tubuhnya pada headboard tempat tidur dengan selimut yang masih menggulungnya.

"Kenapa? Ga enak ya?" Tanya Timothy sedikit kecewa.

"Enak. Cuma terlalu sehat gitu..kayak ini kan isinya dada ayam, sayuran, telur, mimik nya susu. Ga ada micinnya." Kata Gareth membuka mulutnya agar Timothy bisa menyuapinya.

"Loh dedek maunya apa sayang?" Tanya Timothy, Ia mencium gemas pipi Gareth.

"Aku tuh kalau sarapan biasanya yang sehat-sehat dibikinin bundanya Nara, kalau beli sendiri makannyaaaa.... nasi uduk tambahin gorengan, indomi, cilok, batagor." Gareth menyebut makanan kesukaannya satu persatu.

"Engga deh sayang, gak ada ya kamu hidup sama aku makan begituan apalagi pagi-pagi. Nasi uduk masih oke, yang lain enggak deh..awas aja nanti anak kita makannya kayak gitu." Timothy merepet mengomeli Gareth, sementara yang diomeli hanya cemberut.

"Beranaknya masih jauh Pak... jauuuuhhh banget..." Balas Gareth.

"Dua tahun lagi sebentar sayang.." Timothy tak mau kalah.

"Awas aja minta anak banyak! Aku ga mau ngurus sendiri ya. Apalagi ntar kamu pensiun anak-anak masih harus di biayain idih males aku." Gareth menggerutu tak karuan.

"Ya enggak dong, aku udah siapin semuanya. Rumah ada, duit banyak, kamu mau sewa mbak tujuh orang juga bisa." Perdebatan mereka semakin jauh dari akal sehat.

Rrrrrr

Ponsel Gareth bergetar. Ia berguling untuk mengambil ponselnya.

"Nara... jam dua kata bapak.... hah?...ohh iya sama cici juga gapapa...iya..gue males ketemu orang-orang....iya...makasi banyak Nara...cium dong...hahahahaha langsung ke cafe bawah aja ya.... ih gue pengen nasi padang... iya gapapa ntar siang abis ketemu tu anak hima..oke..bye." Gareth meletakkan ponselnya kembali di atas nakas.

Second Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang