15

16 1 2
                                    

Jika kalian merasa atau melihat kata kata yang kurang pas/typo, silahkan menandakan kata kata tersebut. Kalau ada waktu akan segera saya perbaiki 🙏

Enjoy~

-----------------------------♡----------------------------

"Jadi, dia senyumin cowo lo?"kata Gianna yang mulai bosan dengan curhatan kisah cinta teman baiknya itu. "Iya! Masa iya giliran gue yang senyum dia ga senyum!" kesal Syeira.

"Gausah dipikirin cewe kaya gitu, mungkin pas kamu senyum dia ga sempat ngebales. Mending lu kerjain dulu ini pr MTK, pelajaran kedua loh!" peringat Gianna. Meski masih ada curhatan yang ingin kembali ia keluarkan tetapi kali ini ia lebih mementingkan nilainya. C'mon Syeira, pelajaran Matematika pelajaran kedua!

Syeira kembali fokus mengerjakan tugas yang seharusnya di rumah tetapi lupa ia kerjakan. Ya, sekalian bertanya dengan Gianna lah, kan dia murid rangking satu. Tinggal 3 soal lagi kok.

Teng! teng! teng!

Tepat setelah ia selesai mengerjakan soal terakhir, lonceng sekolah berbunyi. Menandakan bahwa mereka harus keluar dari kelas menuju lapangan untuk membaca doa.

Selesai membaca doa, Ghyska meminta ditemani oleh Syeira ke kantin. "Heh, temenin aku jajan sih!" ajak Ghyska yang asal menarik tangan Syeira tanpa ingin mendengar terlebih dahulu jawabannya.

"Huh, kebiasaan. Untung aja udah ngerjain pr duluan." gerutu Syeira sendiri. Tak sengaja netra coklat Syeira melihat seorang pria dengan gestur tubuh yang tegap, tentu ia tau betul siapa pria tersebut. Arvian, pria yang akhir akhir ini membuatnya jatuh cinta.

Pria itu menyunggingkan bibirnya tipis. Belum sempat membalas senyuman itu lengannya kembali ditarik oleh Ghyska yang sudah selesai membeli makanan yang ia inginkan. "Masih pagi, udah pacaran aja!" ledek Ghyska.

Dug!

Satu jitakan melayang ke dahi Ghyska. "Sakit geblek!" kesalnya. "Mampus! suruh siapa ganggu orang aja."

"Iya dah si paling udah punya pacar!"

Sedangkan Arvian memperhatikan mereka, menahan diri untuk tertawa. Menurutnya hal tersebut adalah hal yang sangat lucu.

"Lucu banget.."

-----------------------------♡---------------------------

"Liat tuh, si bebek." celetuk Serena. "Heh, jangan terlalu jujur jadi orang tuh!" sanggah Ghyska. Mata mereka sama sama melihat julid ke arah Reren.

"Gue udah bilang ke pak Ali, katanya biarin aja dulu. Kalau masih belum berubah nanti ditindak."

"Ck, Lo percaya sama kata kata nanti ditindak? zaman kaya gini masih percaya kaya gituan?" ejek Syeira. Gelak tawa mereka sekarang meramaikan meja makan. "Ya bener sih, kita tau sendiri pak Ali ga setegas pak Iwan. Ya, tapi bisa apa?" tambah Gianna.

"Ngomong-ngomong, kalian jadi masuk Osis?" tanya Serena ke Gianna, Ghyska, Kirana, dan Syeira. "Iya, tanggal 21 seleksinya." jawab Kirana.

"Aku takut ga lulus deh." pesimis Syeira. "Jangan pesimis dulu, optimis dong!" semangat Serena. Dalam hatinya Syeira mah udah misuh misuh mendengar kalimat dari mulut Serena. 'Nyenyenye, muka ada dua aja sok ngedukung'

"Iya lagian orang orang kaya kalian mah kata aku kepilih deh." Rina menambahkan. "Maksud lo?"

"Ya, kalian kan rada dewasa daripada bocah bocah buangan itu." nyinyir Rina. "Hust!" sambil tangannya Ghyska memukul bahu Rina. Tawa mereka kembali terdengar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Diantara Aku Dan Kamu  [ON GOING]Where stories live. Discover now