بسم ا الله الر حمن الر حيم
Assalamualaikum
Haii ini part ketiga dari MNGY !!Jangan lupa Vote dan komenya!!
Zaya, gadis cantik yang baru saja kabur dari rumah itu terlihat mengedipkan matanya berkali-kali. Penyebabnya hanya satu, Gama bilang kalau alamat yang pria itu berikan, adalah alamat sebuah kost khusus perempuan .
Namun nyatanya yang Zaya lihat, adalah sebuah gedung tinggi dengan gedung besar lainnya yang sangat luas . Pandangan Zaya menangkap beberapa gadis dengan pakaian tertutup , terlihat keluar dari sebuah gedung, yang dikenalnya dengan nama masjid.
Zaya menatap bingung bangunan bangunan itu lalu kembali melihat kearah kertas dan ponsel yang digenggamnya, cocok. Alamat yang tertulis pada kertas serta layar ponsel nya, yang menunjukkan maps nampak cocok, ini tempat tujuannya.
Dan mata gadis itu terus menyusuri bangunan luas tersebut, hingga tanpa sengaja mata nya menangkap sebuah tulisan yang membuat dirinya melotot kaget.
'Pondok Pesantren Tahfiz Alfattah Hisbuna '
APA TADII?!! PESANTREN?!!!
Gadis cantik itu benar benar bingung saat ini, Gama berkata bahwa ini adalah alamat sebuah kost putri, tapi kenapa malah berubah menjadi PESANTREN?!!"Mbak! "
Zaya berjengit kaget ketika ada seorang yang menepuk pundaknya pelan."E-eh, siapa yaa?" Ucap Zaya sopan
Gadis itu tersenyum manis, dengan gamis hitam polos dan kerudung motif, gadis itu terlihat sangat cantik dimata Zaya.
" Saya Azkiya mbak, mbaknya nyari siapa tengah malem gini?" Tanya gadis dengan pakaian tertutup tersebut, yang ternyata bernama Azkiya.
" I-itu saya lagi nyari alamat ini mbak.." balas Zaya seraya menyerahkan kertas berisi alamat, yang Gama berikan kepada dirinya.
"Ini udah bener kok mbak alamat nya" ucap Azkiya kepada Zaya setelah mengamati alamat itu lamat lamat.
"Loh loh tapi bukannya ini alamat kosan yaa" tanya Zaya heran.
"Mboten mbak, ini mungkin salah alamat.." jelas Azkiya kepada Zaya yang terlihat masih bingung
"Emm mbaknya emang darimana kok malem malem gini ada diluar, nyari kosan juga?" Tanya Azkiya hati hati, takut menyinggung perasaan dari gadis, yang terlihat kecewa didepannya ini .
"Saya dari rumah sihh, tapi saya lagi kabur karena gak mau dijodohin" jawab Zaya seraya meringis tidak enak.
"Astaghfirullah... Emm kalau gitu mbaknya ikut saya aja " ajak Azkiya merasa kasihan kepada gadis cantik itu.
"Tapi saya non muslim, emang gapapa masuk kesitu " tanya Zaya dengan polosnya.
Azkiya yang mendengar itu sontak saja terkejut bukan main, lalu tanpa sengaja mata Azkiya menangkap kalung berbandul salib yang dikenakan gadis itu, lalu mengangguk pelan.
YOU ARE READING
Mualaf Nih Ya Gus?
Teen FictionZaya harusnya masuk kelas 12 tahun ini . Tapi, sayangnya ayahnya itu begitu kejam dan tidak pengertian. Zaya dijodohkan dengan salah satu rekan kerja ayahnya, dan yang pasti ia akan menolak. Zaya itu bukan tipe gadis yang bisa diatur dan penurut , m...